Artikel ini perlu dikembangkan dari artikel terkait di Wikipedia bahasa Inggris. (Februari 2024)
klik [tampil] untuk melihat petunjuk sebelum menerjemahkan.
Lihat versi terjemahan mesin dari artikel bahasa Inggris.
Terjemahan mesin Google adalah titik awal yang berguna untuk terjemahan, tapi penerjemah harus merevisi kesalahan yang diperlukan dan meyakinkan bahwa hasil terjemahan tersebut akurat, bukan hanya salin-tempel teks hasil terjemahan mesin ke dalam Wikipedia bahasa Indonesia.
Jangan menerjemahkan teks yang berkualitas rendah atau tidak dapat diandalkan. Jika memungkinkan, pastikan kebenaran teks dengan referensi yang diberikan dalam artikel bahasa asing.
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus.
Humaid bin Huraits bin Bahdal al-Kalbi (bahasa Arab: حميد بن حريث بن بحدل الكلبي; fl. 683 – 693) adalah seorang jenderal Umayyah dan kepala suku Bani Kalb. Ia adalah kepala syurṭhah (pasukan keamanan) di bawah Khalifah Marwan bin al-Hakam dan Abdul Malik bin Marwan, dan dalam jabatannya yang sama ia mungkin pernah bertugas di bawah pendahulu mereka Khalifah Yazid bin Muawiyah. Humaid memimpin pasukan syurṭhah-nya yang didominasi anggota Bani Kalb dalam Pertempuran Khazir tahun 686, dan setahun kemudian bergabung dengan pemberontakan pangeran Umayyah Amr bin Sa'id bin al-Ash melawan Abdul Malik. Setelah kegagalan pemberontakan, Humaid memilih berdamai dengan Abdul Malik. Pada tahun-tahun setelah Pertempuran Marj Rahith (684) dan Khazir, Humaid memimpin Bani Kalb dalam banyak serangan tit-for-tat dan pertempuran dengan musuh suku yang tergabung dalam kelompok Qais, termasuk Bani Amir, Bani Sulaim dan Bani Fazarah.
Keluarga
Humaid bin Huraits adalah cucu dari Bahdal bin Unaif, kepala suku Bani Kalb yang terkemuka. Keluarga dan suku Humaid memiliki hubungan kekerabatan dengan khalifah Umayyah awal Muawiyah bin Abu Sufyan (berkuasa 661–680), Yazid bin Muawiyah (berkuasa 680–683) dan Muawiyah bin Yazid (berkuasa 683–684) dan memperoleh posisi berpengaruh di Kekhalifahan Umayyah.[1] Ayah Humaid, Huraits bin Bahdal, disebutkan ikut serta bersama Yazid yang merupakan keponakannya dalam Penaklukan Konstantinopel.[2] Sepupu Humaid, Hassan bin Malik dan Sa'id bin Malik menjabat sebagai gubernur berbagai ajnadSuriah (distrik militer) pada masa pemerintahan para khalifah tersebut.[3]
Karier
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya.
Kepala pasukan keamanan
Menurut sejarawan abad pertengahan Ibnu Habib, Humaid menggantikan Yazid bin al-Hurr al-Ansi sebagai ṣhāḥib asy-syurṭhah (kepala pasukan keamanan) untuk Khalifah Yazid bin Muawiyah,[4][5] sebuah jabatan senior pada masa Kekhalifahan Umayyah;[6]syurṭhah memiliki peran ganda sebagai divisi militer yang menjaga khalifah dalam pertempuran dan kepolisian ibu kota,[7] dalam hal ini Damaskus. Namun, sebagian besar catatan Muslim abad pertengahan menyatakan bahwa Yazid bin al-Hurr meninggal tepat sebelum pemerintahan Khalifah Yazid.[5] Selain itu, tidak ada indikasi bahwa Humaid menjabat dalam kapasitas apa pun pada masa Khalifah Yazid.[5] Namun, Humaid digambarkan sebagai ṣhāḥib asy-syurṭhah dari Khalifah Marwan bin al-Hakam (berkuasa 684–685) dan melanjutkan tugasnya di bawah Khalifah Abdul Malik bin Marwan selama Pertempuran Khazir pada tahun 686; pada saat itu, anggota syurṭhah didominasi oleh suku Kalb pimpinan Humaid.[5]