Hu Lanqi (Hanzi: 胡兰畦; Pinyin: Hú Lánqí; Wade–Giles: Hu Lan-ch'i; 1901 – 13 Desember 1994) adalah seorang penulis dan pemimpin militer Tiongkok. Ia bergabung dengan Tentara Revolusioner Nasional pada 1927 dan cabang Tiongkok dari Partai Komunis Jerman pada 1930. Ia ditahan oleh Jerman Nazi pada 1933 dan menulis sebuah memoir berpengaruh dari pengalamannya, yang membuatnya diundang oleh Maxim Gorky untuk menemuinya di Moskwa. Setelah pecahnya Perang Tiongkok-Jepang Kedua pada 1937, ia membentuk sebuah tim prajurit wanita yang memberontak terhadap invasi Jepang, dan menjadi wanita pertama yang dianugerahi pangkat Mayor Jenderal oleh Republik China. Ia mendukung Komunis pada Perang Saudara Tiongkok, namun dianiaya pada kampanye politik Mao Zedong setelah kemenangan Komunis di China. Ia selamat dari Revolusi Kebudayaan untuk melihat rehabilitasi politiknya, dan ia menerbitkan sebuah memoir mendetail dari hidupnya pada 1980an.
Berdasarkan kehidupan awalnya, penulis Mao Dun menulis novel Rainbow (1929), yang pemeran utama perempuannya, Mei, menjadi lebih terkenal ketimbang Hu sendiri.
Ia menikah dan bercerai sebanyak dua kali. Ia menolak penawaran nikah dari panglima perang Yang Sen, dan kemudian bertunangan dengan Chen Yi, pemimpin Komunis yang menjadi salah satu dari Sepuluh Jenderal China dan menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, namun mereka tidak pernah menikah.
Liu, Lu (June 2010). "On the Front: Women Confronting War"(PDF). New Zealand Journal of Asian Studies. 12 (1): 29–45. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2016-01-21. Diakses tanggal 2016-05-07.
Stapleton, Kristin Eileen (2008). "Hu Lanqi: Rebellious Woman, Revolutionary Soldier, Discarded Heroine, and Triumphant Survivor". Dalam Hammond, Kenneth James; Stapleton, Kristin Eileen. The Human Tradition in Modern China. Rowman & Littlefield. hlm. 157–176. ISBN978-0-7425-5466-5.