Homoerotisisme adalah ketertarikan seksual kepada sesama jenis, baik laki-laki dengan laki-laki ataupun perempuan dengan perempuan.[2] Konsep ini berbeda dari homoseksualitas karena mengacu pada hasrat itu sendiri, yang dapat bersifat sementara, sementara "homoseksualitas" merupakan identitas atau orientasi seksual yang permanen. Gagasan homoerotisisme lebih tua daripada gagasan homoseksualitas pada abad ke-19, dan telah digambarkan dalam seni visual dan sastra. Homoerotisisme juga dapat ditemui dalam bentuk performatif, seperti teater. Menurut Oxford English Dictionary, homoerotisisme "terkait dengan atau dicirikan oleh kecenderungan emosi erotis terhadap sesama jenis; atau terkait dengan orang yang homoerotik."[3]
BURGER, Michael. The Shaping of Western Civilization: From Antiquity to the Enlightenment (University of Toronto Press, 2008), 308 pages. ISBN 1-55111-432-1, ISBN 978-1-55111-432-3