Hidayah adalah nikmat berupa keimanan yang diberikan oleh Allah kepada individu manusia. Dalil mengenai hidayah banyak terdapat di dalam Al-Qur'an. Sifat pemberian hidayah bersifat rahasia dan hanya diketahui oleh Allah saja.
Dalil
Hidayah merupakan salah satu permintaan pertama oleh mukmin kepada Allah dalam Al-Qur'an. Pembukaan Al-Qur'an berisi doa manusia kepada Allah untuk menerima hidayah dan petunjuk-Nya. Hidayah ini berupa keimanan yang merupakan nikmat pemberian Allah yang sifatnya paling agung dan mahal.[1] Terdapat banyak ayat dalam Al-Qur'an yang membahas tentang hidayah.[2] Beberapa diantaranya memberikan pesan secara tersirat akan pentingnya hidayah, antara lain Surah Al-An’am ayat 72 dan 82, Surah An-Nisa' ayat 66-68, Surah Al-Isra’ ayat 9, Surah Ali Imran ayat 101, dan Surah Al-Baqarah ayat 2.[3]
Penerima
Hidayah merupakan pemberian langsung dari Allah yang sifatnya rahasia. Tidak ada yang mampu mengetahui kepada siapa dan kapan hidayah diberikan kepada seseorang. Begitu pula dengan cara penyampaian hidayah, tiada yang mengetahuinya kecuali Allah semata. Penjelasan demikian disebutkan dalam Surah Fatir ayat 8.[4]
Referensi
- ^ Al-Qaradhawi, Yusuf (2019). Artawijaya, ed. Tafsir Juz 'Amma. Diterjemahkan oleh Nurdin, Ali. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar. hlm. 2. ISBN 978-979-592-827-0.
- ^ Rustina N. (2018). "Konsep Hidayah dalam Al-Qur'an". Jurnal Fikratuna. 9 (1): 84.
- ^ Suhemi, Emi (2019). "Hidayah dalam Pandangan Al-Qur'an". Al-Mu'ashirah. 16 (1): 73.
- ^ Ghofur, A., dkk. Ghozali, Imam, ed. Bergegas, Berhenti Sejenak, Lalu Bertebarlah: Kumpulan Khutbah Jumat Asosiasi Dosen Pendidikan Agama Islam Indonesia (PDF). Sleman: Penerbit Bintang Pustaka Madani dan Penerbit Omah Ilmu. hlm. 95.