Mayor JenderalTNI (Purn) Herman Musakabe, mantan Gubernur NTT ( periode 1993 hingga 1998).
Salah satu ide besarnyanya adalah mewajibkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk mengenakan seragam motif.[1] Untuk PNS pria mengenakan baju motif sedangkan celana berbahan kain berwarna gelap, sedangkan PNS perempuan mengenakan rok dan baju berbahan motif – meskipun belakangan PNS mulai modifikasi dengan seturut seleranya. Seragam motif wajib dipakai pada setiap hari Kamis dan Jumat, selain hari tersebut PNS mengenakan seragam kheki atau seragama Linmas. Seragam motif PNS di lingkup pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota se-provinsi Nusa Tenggara Timur adalah warisan Musakabe. Warisan yang mungkin luput dari perhatian generasi PNS sesudahnya.
Musakabe menjadi perintis seragam motif di NTT yang berdampak luas secara nasional. Karena sesudah setelah Musakabe memberlakukan seragam motif, wilayah lain di belahan negeri ini mewajibkan seragam motif sesuai motif daerah masing-masing.
Program Kerja
Melewati proses perencanaan yang tertuang dalam 7 Program Strategis Pembangunan NTT, yakni:
Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Penanggulangan Kemiskinan,
Pembangunan Ekonomi,
Pengembangan dan Pemanfaatan IPTEK,
Penataan Ruang,
Pengembangan Sistem Perhubungan, dan
Pengembangan Kepariwisataan.
Pemberlakuan seragam motif merupakan implementasi atau perwujudan dua dari tujuh Program Stragis Pembangunan yaitu Pembangunan Ekonomi dan Pengembangan Kepariwisataan.
Pencetus Nikah Massal di Provinsi NTT
Cerita yang juga memberi kenangan tersendiri, kata Musakabe, adalah cerita tentang nikah masal. Ternyata, nikah massal pertama terjadi di zaman kepemiminan Gubernur NTT, Mayjen TNI Herman Musakabe.
Nikah massal paling banyak saat itu adalah di Kabupaten TTS dengan jumlah pasangan suami-istri mencapai 5000-an pasang.
“Kadang-kadang saya diejek sama teman-teman gubernur kalau ada pertemuan para gubernur. Kata mereka, masa gubernur urus nikah massal?
Tapi kemudian nikah massal itu diikuti di propinsi-propinsi lain,” kata Musakabe.
Bagi Musakabe dan istri, berbuat baik kepada orang lain itu penting dan ia sangat merasakan manfaatnya. Karena ia pernah merasakan, pada saat-saat tertentu ia mendapat bantuan atau kebaikan dari orang lain. “Tuhan memang membalas setiap kebaikan yang diperbuat pada saatnya,” kata Musakabe.
Karier Militer
Angkatan: 1963
Kesatuan: Infanteri
Pangkat Terakhir Militer Aktif: Mayor Jenderal TNI
Jabatan Terakhir Militer: Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI AD
Karier
Kolonel: Komandan Komando Resort Militer 161/Wira Sakti
Brigadir Jenderal: Kepala Staf Komando Daerah Militer IX/Udayana
Mayor Jenderal: Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI AD
Penghargaan
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Periode 1993-1998, Herman Musakabe menerima penghargaan sebagai tokoh olahraga di daerah ini oleh PDAM Kabupaten Kupang.