Helmut Thielicke adalah seorang teolog yang dilahirkan di Barmen pada tahun 1908.[1][2] Ia mendapatkan gelar Doktor Filosofi pada tahun 1931 dan Doktor Teologi tahun 1934.[2] Ia pernah menjadi guru besar di Universitas Heidelberg tahun 1936.[1] Namun ia diberhentikan dari jabatannya pada tahun 1940 karena kritikannya terhadap politik Nazi.[1] Setelah cukup lama meninggalkan dunia akademis, Thielicke pun kembali menjabat sebagai guru besar bidang teologi sistematika di Universitas Tübingen.[1] Tulisan-tulisan Thielicke yang terkenal adalah Etika Teologis (Theologische Ethik) yang dibuatnya tahun 1955 dan Iman Injili (Evangelische Glaube) sebanyak tiga jilid yang dikerjakannya dari tahun 1968 hingga 1978.[1] Sasaran Thielicke dalam tulisan-tulisannya adalah manusia yang hidup pada zaman modern.[1] ia prihatin terhadap khotbah-khotbah modern yang kebanyakan tidak menyentuh keberadaan dan persoalan manusia di dalam dunia.[1] Thielicke mengembangkan sebuah etika yang disebut etika evangelikal.[1] Etika Evangelikal bukan membicarakan apa yang harus dilakukan manusia agar dibenarkan tetapi bagaimana manusia yang telah dibenarkan berlaku.[1] Selain itu, menurut Thielicke, etika tidak hanya menyangkut hubungan manusia dengan Allah, keluarga dan sesamanya yang dekat tetapi juga harus memikirkan masalah sosial, politik dan ekonomi.[1] Dalam bidang-bidang inilah manusia kerap kali bermasalah dengan hati nuraninya.[1] Ia meninggal dunia tahun 1985.[1]