Hegemoni kawasan dalam hubungan internasional adalah pengaruh yang dimiliki sebuah negara atas negara-negara tetangganya. Negara merdeka itu disebut hegemon kawasan. Hubungan antara hegemon kawasan dan negara lain dalam lingkup pengaruhnya sejalan dengan hubungan antara hegemon global dan negara lain dalam sistem internasional.
Ilmuwan hubungan internasional John Mearsheimer menulis tentang usaha mencapai status hegemoni kawasan dalam bukunya, The Tragedy of Great Power Politics. Menurut teori realisme ofensif yang dicetuskannya, sistem internasional yang anarkis, keinginan untuk bertahan hidup, dan ketidakpastian niat negara lain akan membuat semua negara mengejar status hegemoni kawasan. Menurut Mearsheimer, hegemoni global adalah tujuan akhir yang tak dapat dicapai; negara yang telah meraih status hegemon global akan berusaha mencegah perkembangan para pesaingnya di kawasan lain.
Contoh modern
Contoh hegemon kawasan saat ini cenderung sensitif dan dapat dipertentangkan. Penilaian hegemon regional didasarkan pada konteks atau sudut pandang tertentu yang membuat statusnya subjektif. Amerika Serikat adalah contoh hegemon kawasan yang tak terbantahkan lagi di benua Amerika.[1]
Hegemon kawasan lainnya adalah:
Lihat pula
Referensi
Bacaan lanjutan
- David J. Myers. 1991. Regional Hegemons: Threat Perception and Strategic Response. ISBN 978-0-8133-8155-8
- David R. Mares. 1988. "Middle Powers under Regional Hegemony: To Challenge or Acquiesce in Hegemonic Enforcement." International Studies Quarterly. 32(4):453-471.
- William Zimmerman. 1978. "Hierarchical Regional Systems and the Politics of System Boundaries." International Organization. 26(1):18-36.
Pranala luar