Laksamana Muda TNI R. Haryono Nimpuno adalah seorang pahlawan yang berjasa dalam perundingan dengan Belanda dan Inggris pada tahun 1946. Sebagai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, ia mengawal Panglima Besar Sudirman saat berunding dengan Belanda dan Inggris untuk membahas gencatan senjata kala itu.[1]
Biografi
Haryono lahir di Madiun, 1921. Ayahnya, Soetojo Nimpuno, seorang ahli elektro pada jawatan Kereta Api Belanda. Teman-temannya masa kecil adalah anak-anak Belanda. Ayahnya selalu berpesan, "Jangan minder bergaul dengan bule-bule itu. Kalau mereka macam-macam, tempeleng saja," pesan ayahnya dulu. Ya Karena tugas ayahnya berpindah-pindah, sekolahnya pun ikut berpindah-pindah. SD di Bandung dan Lahat, SMP di Jakarta, kemudian SMA bagian ilmu pasti di Yogyakarta. Ia menyenangi pelajaran sejarah, matematika, dan terutama kimia. Karena banyak tahu bidang kimia, ia dipaksa Jepang bekerja di pabrik butanol, milih Angkatan Laut Jepang (Kaigun) di Comal Baru. "Walau dengan peralatan sederhana, saya bisa membuat bahan peledak ketika itu," ujarnya.
Usai zaman Jepang, 1946, ia bergabung dalam TKR (Tentara Keamanan Rakyat) Laut, bersama Ali Sadikin dan Waloejo Soegito. Tahun 1953 ia mendapat tugas belajar di British Royal Navy, Inggris. Kembali dari tugas belajar 1954, ia menikah dengan Eugine, asal Ngawi.
Pendidikan
Umum
Militer
- Naval Gunnery Specialisation (British Royal Navy)
- Kursus Ulangan/Tambahan Perwira AL
- Kursus Latihan Tempur KKO
- Seskoal Angkatan Ke-11
Karier
Tanda Kehormatan
Referensi