Hari Singapura
Hari Singapura/Singapore Day adalah acara yang dilaksanakan oleh Unit Luar Negeri Singapura dibawah Kementerian Budaya, Komunitas, dan Pemuda untuk menjaga komunikasi dengan warga negara Singapura dan keluarganya yang berada di luar negeri. Dilaksanakan di kota-kota yang memiliki komunitas warga negara Singapura yang signifikan, acara satu hari ini didesain untuk memberikan warga negara Singapura "pengalaman di tanah air selama berada di luar negarei" melalui makanan, pertunjukan, informasi terbaru mengenai situasi di Singapura dan pilihan karier agar mereka mau kembali ke Singapura. Pemimpin politik sering kali hadir tanpa direncanakan seperti kehadiran Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong di London pada pelaksanaan acara ini tahun 2004.[1] Hingga 2015, Hari Singapura telah diadakan delapan kali di lima kota, dimulai pada 2007 di New York. Walaupun acara mendapatkan komentar positif dari 5.000 s.d 8.000 orang yang berkunjung, biaya penyelenggaraan acara yang mencapai jutaan untuk setiap acara mendapatkan kritik di Singapura ketika biaya acara dipertanyakan parlemen.[2] Kontroversi mengenai tiket pada acara tahun 2013 di Sydney juga meledak ketika warga negara lokal menuduh acara tersebut "rasis" dan "memalukan" walaupun acara tersebut hanya bisa dihadiri dengan membeli tiket dan orang tersebut diusir karena tidak memiliki tiket masuk.[2] ProgramHidangan Singapura yang terdiri dari hidangan jajanan lokal disiapkan pada acara oleh para pedagangan jajan lokal asal Singapura. Artis Singapura juga berpartisipasi pada acara Hari Singapura termasuk artis dibawah naungan Mediacorp, komedian lokal seperti Hossan Leong dan Jack Neo, penyanyi Kit Chan dan Rui En, penyanyi rap Sheikh Haikel, band rock-indie Cashew Chemists, grup kabaret musikal Dim Sum Dollies, blogger mrbrown, aktor Gurmit Singh, dan band akustik dan peruks seperti The Great Spy Experiment, Jack and Rai and Bloco Singapura. Stan perekrutan dan pameran lainnya didirikan di acara ini untuk mempermudah warga negara Singapura di luar negeri untuk mengikuti perkembangan terkahir di Singapura dan peluang kerja di Singapura. Jejak langkah acara
Pelaksanaan Hari Singapura pertama kali pada 2007 ditunjukan untuk komunitas yang bermukim di Kota New York dan kota tetangga dan negara bagian lainnya seperti Washington, D.C., New Jersey, dan Pennsylvania. Acara tersebut dilaksanakan pada 21 April 2007 dan mendapatkan kunjungan diluar dugaan. Akibatnya, tempat acara ditukar dari Taman Bryant ke Wollman Rink di Central Park. Wakil Perdana Menteri Singapura Wong Kan Seng datang ke acara tersebut.[3] 6.000 orang menghadiri acara tersebut termasuk masyarakat New York. Hari Singapura 2008 dilaksanakan di Melbourne, pada 4 Oktober 2008, acara tersebut berhasil mendatangkan kunjungan lebih dari 10.000 orang. Hari Singapura 2009 dilaksanakan di Istana Hampton Court yang terletak di barat daya London, pada 25 April 2009. Lebih dari 12.000 orang datang, dari beragam tempat di Eropa, untuk menghadiri acara luar ruangan ini.[4] Hari Singapura 2011 dilaksanakan di Century Park, Distrik Pudong, Shanghai pada tanggal 16 April 2011. Acara ini menarik lebih dari 5.500 keturunan Singapura dan keluarga mereka dari seluruh Tiongkok.[5] KontroversiTuduhan diskriminasi rasial pada pelaksanaan acaraSeorang pria mengirimkan pesan pada pembawa acara sebuah gelar wicara yang mengklaim bahwa dirinya dan temannya diusir dari arena publik di Royal Botanic Gardens, Sydney, dimana diselenggarakan perayaan Hari Singapura pada tahun 2013 karena dirinya berpenampilan Ras Kaukasoid, sedangkan yang berpenampilan Orang Asia dibiarkan masuk tanpa pemeriksaan.[6] Materi dari penyelenggaraan acara menyembutkan hanya orang Singapura dan keluarganya yang bisa menghadiri.[7][8] Menjawab pertanyaan dari Yahoo News, penyelenggara acara menyatakan bahwa untuk menghadiri acara tersebut perlu mendaftar dan tiket acara digunakan untuk tujuan mengatur keramaian, dan warga negara Singapura yang terdaftar diperbolehkan untuk membawa teman dan anggota keluarga non-Singapura.[7] Pejabat Direktur Eksekutif dari Botanic Gardens memberikan tanggapan atas pertanyaan dari The Daily Telegraph dengan menyatakan bahwa acara tersebut telah menimbulkan kekhawatiran komunitas dan akan dievaluasi apakah acara tersebut cocok dengan Botanic Garden jika dikemudian hari diselenggarakan kembali acara serupa.[9] Referensi
Pranala luar
|