Hari Peringatan Pembantaian Nanjing
Hari Peringatan Nasional bagi Korban Pembantaian Nanjing[penjelas 1] adalah hari peringatan nasional yang diperingati di Tiongkok pada tanggal 13 Desember setiap tahun untuk menghormati korban Perang Tiongkok-Jepang Kedua. Peringatan ini menarik perhatian terhadap kejahatan perang Jepang selama masa tersebut.[1] Hari peringatan ini resmi diumumkan pada tahun 2014 oleh Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional ke-12.[1] Meskipun hari peringatan tersebut diberi nama setelah Pembantaian Nanjing, penghargaannya tidak terbatas pada korban pembantaian tersebut. Sebaliknya hari tersebut adalah untuk memperingati semua orang yang terbunuh selama era Perang Tiongkok-Jepang Kedua, termasuk korban Pembantaian Nanjing, korban senjata kimia, korban perang biologis, korban kerja paksa, jugun ianfu, korban Kebijakan Serba Tiga, dan korban pengeboman sembarangan.[2] Latar belakangMulai tanggal 13 Desember 1937, tentara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang melakukan Pembantaian Nanjing di Nanjing, ibu kota Republik Tiongkok. Pembantaian tersebut berlangsung hingga bulan Januari 1938 dan menewaskan banyak orang (ratusan hingga ratusan ribu menurut sumber Jepang, atau lebih dari 300.000 jiwa menurut sebagian besar sejarawan Tiongkok).[3][penjelas 2] Hal tersebut merupakan kejahatan hukum internasional, dan pelakunya diadili di Pengadilan Militer Internasional untuk Timur Jauh dan Pengadilan Kejahatan Perang Nanjing setelah Perang Dunia II.[1][4] Mulai tahun 1996, setiap tahun pada tanggal 13 Desember, kantor pertahanan udara Nanjing menguji sirene serangan udara di seluruh kota, untuk mengingatkan masyarakat agar tidak melupakan penghinaan nasional Tiongkok dan untuk memperkuat perasaan warga Nanjing terhadap pertahanan nasional dan kesadaran masyarakat setempat terhadap pertahanan udara.[5] Politisi Nanjing dan Kongres Rakyat Nasional Zou Jianping membuat tiga usulan agar tanggal 13 Desember dijadikan hari peringatan nasional Pembantaian Nanjing, yang ketiga diusulkan pada tahun 2012. Pada tahun 2014, Zou berpendapat bahwa peringatan tersebut harus menjadi acara dunia. Dja mengatakan bahwa “sejarah tidak boleh dilupakan”.[6] Peringatan nasional pertama (2014)Pada tanggal 27 Februari 2014, Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional ke-12 melakukan pemungutan suara pada pertemuan ketujuh mereka untuk mengesahkan "Keputusan Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Mengenai Penetapan Hari Peringatan Nasional untuk Korban Pembantaian Nanjing" (全国人民代表大会常务委员会关于设立南京大屠杀死难者国家公祭日的决定), menetapkan Hari Peringatan Pembantaian Nanjing sebagai tanggal 13 Desember setiap tahunnya.[1] Peringatan nasional pertama Hari Peringatan Pembantaian Nanjing adalah pada tanggal 13 Desember 2014. Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok, Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, Dewan Negara, Komite Nasional Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok, dan Komisi Militer Pusat mengadakan "Upacara Hari Peringatan Pembantaian Nanjing" di Balai Peringatan Para Korban Pembantaian Nanjing oleh Penjajah Jepang di Nanjing. Menurut media pemerintah, diperkirakan 10.000 orang menghadiri upacara tersebut.[7] Di seluruh kota, orang-orang membunyikan klakson mobil untuk menghormati para korban. Upacara tersebut dipimpin oleh anggota Komite Tetap Politbiro dan Ketua Komite Tetap NPC Zhang Dejiang. Sekretaris Jenderal Partai Komunis Xi Jinping, korban selamat dari Pembantaian Nanjing Xia Shuqin (夏淑琴), dan Pionir Muda Ruan Zeyu (阮泽宇, keturunan korban Pembantaian Nanjing) meluncurkan Trikaki Peringatan Nasional (dǐng, 国家公祭鼎), dan Xi memberikan pidato.[8][9][10][11] Dia menyerukan hubungan persahabatan antara Tiongkok dan Jepang meskipun sejarah menyakitkan sedang diperingati, dengan mengatakan, "Kita tidak boleh membenci seluruh bangsa hanya karena sekelompok kecil anggota militer melancarkan perang kejam".[7] Pidato tersebut telah menjadi catatan penting dalam Pemikiran Xi Jinping.[11] Pada hari yang sama, Pemerintah Hong Kong mengadakan upacara peringatan di Museum Pertahanan Pesisir Hong Kong. Kepala Eksekutif Hong Kong Leung Chun-ying menghadiri upacara tersebut dan memberikan karangan bunga sebagai persembahan.[12] Pemerintah Makau mengadakan acara peringatan di Sekolah Tinggi Pasukan Keamanan Macau . Direktur Kantor Penghubung Makau Li Gang , Ketua Eksekutif Makau Fernando Chui, Wakil Ketua Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok Edmund Ho, komisaris khusus di Kantor Komisaris Kementerian Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok di Daerah Administratif Khusus Makau Hu Zhengyue, dan Komandan Garnisun Makau Wang Wen (王文) mempersembahkan karangan bunga.[13] Acara peringatan lainnya diadakan di wilayah lain Tiongkok.[14][15] Peringatan berikutnyaHari Peringatan Pembantaian Nanjing diperingati setiap tahun sejak tahun 2014, dengan upacara di Balai Peringatan Pembantaian Nanjing. Upacara dimulai dengan lagu kebangsaan Tiongkok.[11] Sirene berbunyi pada pukul 10:01 Waktu Baku Tiongkok, dan pengemudi berhenti dan membunyikan klakson. Bendera Tiongkok dikibarkan setengah tiang, peserta upacara mengenakan pakaian berwarna gelap dengan bunga putih, dan merpati putih dilepaskan untuk melambangkan perdamaian.[7][16][17] Enam belas tentara meninggalkan delapan karangan bunga serunai, bunga yang umum dipakai untuk berkabung. Upacara tersebut juga mencakup pidato dari pemimpin Politbiro dan pembacaan "Pernyataan Perdamaian".[11] Peringatan tersebut disertai dengan liputan luas di media pemerintah Tiongkok dan dihadiri oleh pejabat Partai Komunis Tiongkok dan para lansia yang selamat dari pembantaian tersebut. Sekretaris Jenderal Partai Komunis Xi Jinping menghadiri upacara tahun 2017 selain acara pengukuhan tahun 2014.[11] Lihat pulaCatatan penjelas
Referensi
Pranala luar
|