H. Soedirman
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Haji Soedirman[1] (lahir di Ngringinrejo, Kalitidu, Bojonegoro, Jawa Timur, 15 Agustus 1913 — meninggal di Jakarta pada 1993 pada usia 80 tahun) merupakan pahlawan nasional dari Kabupaten Bojonegoro,[2] dan tokoh dalam Brigade I Ronggolawe (1948—1952). ia merupakan ayah dari mantan Gubernur Jawa Timur Mayor Jenderal TNI (Purn.) Moch. Basofi Sudirman. Saat ini nama beliau diabadikan menjadi nama Stadion di Kabupaten Bojonegoro (Stadion Letjen H. Soedirman).[3] Latar belakangH. Soedirman lahir di Ngringinrejo, Kalitidu, Bojonegoro, Jawa Timur 1913, Meninggal di Jakarta pada 1993. Sebelum nya ia pernah menjadi tenaga pengajar/guru di wilayah Ngraho, Kabupaten Bojonegoro. Pada tanggal 20 Oktober 1948 markas Brigade Ronggolawe dipindahkan ke Kabupaten Bojonegoro dan 5 hari kemudian dilakukan serahterima komandan Brigade dari Letkol Inf Soenarto kepada Letkol Inf H. Soedirman. selanjutnya pada tanggal 18 Desember 1948 angkatan perang kerajaan Belanda dengan menggunakan "Mariniers Brigade", mendarat di pantai Glondong, Tuban, yang membuat prajurit Brigade Ronggolawe melakukan perlawanan gigih untuk menjaga kedaulatan wilayah dan mempertahankan kemerdekaan di wilayah Jatirogo. berdasarkan perintah harian Pangliama Divisi tanggal 29 Desember 1949, Brigade Ronggolawe ditetapkan sebagai Brigade I Divisi I Jawa Timur.[4] kemudian berdasarkan Skep Panglima Tentara dan Teritorium V/Brawijaya pada tanggal 1 Mei 1952, nama organisasi Brigade I Ronggolawe, diganti menjadi Resimen Infanteri 17 (Menif 17) yang wilayahnya meliputi Karesidenan Surabaya, Bojonegoro dan Madura dengan markas di Jl. Thamrin No. 66 Surabaya di bawah Komandan Letkol Inf H. Soedirman. Pada tanggal 22 Desember 1952, Letkol Inf H. Soedirman ditunjuk sebagai Panglima Teritorium V/Brawijaya maka sejak tanggal 1 Juni 1952 diangkatlah Letkol Inf Soerachman sebagai Komandan Resimen Infanteri 17. Riwayat Jabatan
Referensi
|