Gyeongmun dari Silla (845?–875) (bertakhta 861–875) merupakan raja ke-48 Silla.[1] Ia adalah cucu Raja Huigang, dan putra Achan Kim Gye-myeong. Ibundanya adalah Nyonya Gwanghwa, putri Raja Sinmu. Gyeongmun menikahi Ratu Munui, yang adalah putri Raja Heonan.
Masa pemerintahan Gyeongmun menghadapi masalah dalam negeri yang intensif dan juga pemberontakan. Ia mencari upaya untuk menguatkan kerajaan, tetapi tidak berhasil. Bencana kelaparan tersebar di mana-mana. Pada tahun 869, ia mengirim Putra Mahkota (yang akan menjadi Raja Heongang) ke Dinasti Tang bersama dengan Kim Yun.
Di dalam babad Samguk Yusa menyatakan bahwa Gyeongmun menjadi seorang Hwarang selama 18 tahun.[1]
Di dalam riwayat tersebut juga dicatat sebuah kisah yang mirip dengan telinga raja midas. Pembuat mahkota kerajaan yang muncul dan bukan seorang tukang cukur. Pembuat mahkota tersebut meneriakkan sebuah rahasia di hutan bambu. Setelah pembuat mahkota itu meninggal, raja merasa bahwa ketika angin bertiup, rahasianya menggema dari hutan. Ia merasa tidak senang dan kemudian menghancurkan hutan bambu tersebut dan menanam dogwood. Namun hal tersebut tidak berhenti.
Putrinya, Jinseong nantinya akan menjadi raja ke-51 dan ratu terakhir yang memerintah pada tahun 887.
Referensi
- ^ a b Il-yeon: Samguk Yusa: Legends and History of the Three Kingdoms of Ancient Korea, translated by Tae-Hung Ha and Grafton K. Mintz. Book Two, page 104. Silk Pagoda (2006). ISBN 1-59654-348-5