Gunung Sembilan adalah desa di kecamatan Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat, Indonesia.
Sejarah
Sebelum diberi nama Desa Gunung Sembilan, Desa ini masih bernama Tambak Rawang yang sekarang dijadikan Dusun, Desa Gunung Sembilan ini menurut Tokoh-tokoh masyarakat atau orang tertua di Desa ini yang bernama NURMAN merupakan Desa tertua di Kalimantan Barat .
Atau Sekarang bertempat di daerah Kabupaten KKU yang berkecamatan Sukadana. Bukti dari Desa tertua ini dapat kita lihat seperti Makam PANEMBAHAN AYER MALA yang bertempat di Dusun Nirmala, menurut para Ahli Purbakala yaitu dari Negara Brunai Darussalam yang datang Ke Sukadana dan melihat Makam PANEMBAHAN AYER MALA. Dalam pengamatan mereka umur Makam tersebut hampir mencapai kurang lebih 450 tahun. Selain Makam PANEMBAHAN AYER MALA ada juga peninggalan yang lain yang berrisikan tentang surat, tapi surat tersebut milik Adat yang Umurnya mencapai kurang lebih 300 Tahun yang isi suratnya tentang Kebun Durian, menurut orang tertua di Desa ini, dahulu kalla Desa ini di huni oleh Suku Dayak .
Konon katanya setelah Raja- raja Dari Laut dan dari Pulau Jawa datang Ke Kerajaan Sukadana, maka orang Suku Dayak ini berpindah atau meninggalkan Daerah Sukadana khususnya Desa Gunung Sembilan, bukti dari semua ini bahwa daerah Sukadana dulunya benar-benar di huni oleh orang-orang suku Dayak. Penghuni atau yang mendiamin Desa ini dapat kita lihat, bahwa Gunung yang ada di sekitar daerah ini bernama Gunung Sebadal atau Sekarang masyarakat memberi nama Dusun Sebadal.
Dahulu di daerah ini ada nama Kepala Suku Dayak yang tinggal ditengah–tengah Gunung Sebadal dan nama dari kepala Suku ini sebenarnya PAK’ BADAL. Dan juga masih ada Tembawang atau Peninggalan yaitu alat Rumah Tangga seperti Pecahan Tempayan. Pecahan Pinggan dan Barang-barang besi seperti parang dan tombak, selain ini juga masih ada bukti yang lain, yaitu ada Dua Buah Kuburan Tua yang Nisannya terbuat dari Batu Alam. Kuburan ini Katanya Milik Moyang Buyut. Yang sekarang umurnya sudah mencapai 7 Keturunan. Selain yang disebut diatas ada lagi peninggalan Suku Dayak. Orang sini menyebut Gunung itu Tiang Jurung yang artinya, Tiang itu Satu Batang Kayu yang ukuranya 60 cm, dan jurung itu adalah semacam Pondok atau Gubuk untuk tempat Peyimpanan Padi.
Dan kata Tokoh Masyarakat yang sempat mengikuti Sekolah yang dinamakan SRN (Sekolah Rakyat Negeri). Sejak tahun 1960 an mereka sempat belajar sejarah tentang Pahlawan yang bernama Maja Pahit , Gajah Mada Yang Rajanya Bernama Hayam Wuruk Sekitar tahun 1330 . Waktu itu Kerajaan Sukadana Sudah Ada. Itulah menjelaskan bahwa Desa ini sudah Tua.
Konon katanya sebelum di beri nama Desa Gunung Sembilan atau Tambak Rawang , Desa ini banyak namanya , sewaktu Suku Dayak Mendiami tempat ini Desa ini Belum ada namanya sama
sama sekali .
Lama kelamaan datanglah Orang dari malaysia yang membuka lahan Pertanian dan perkebunan , beliau datang hanya 2 orang yang terdiri dari Kakak dan Adik . dan Beliau ini datang untuk menebang Hutan, mereka mengadakan penebangan ini di sebelah Utara ,atau berbatasan dengan Sutra Mereka Melakukanya dengan Waktu , Pergi pagi dan pulangnya Sore hari , setelah beberapa Hari maka Kayu yang di tebang itu semakin banyak . begitulah aktifitas mereka berdua setiap hari , lalu lama kelamaan Rimbaknya itu sudah Tampak Merawang , maka dari itulah Di beri namalah kampung ini tampak rawang.
Lama kelamaan berubah lagi menjadi Timbak Rawang Konon Kata Orang Tertua Di Sini Orang Jaman Dahulu , Sering Menggunakan Ilmu Tinggi atau Kebajikan Jadi Ada dua orang yang ilmunya Tinggi dari Ilmu yang Lain . Dari Ilmu ini mereka Melakukan atau mengadu ketinggian ilmunya masing- masing dengan cara tembak menembak memakai senapan lantak yang sering di sebut, orang zaman dahulu , Tembak menembak ini mereka lakukan Di Pantai , yang sekarang sering di kunjungi orang. Jarak yang mereka pakai untuk melakukan tembak menembak ini kurang lebih 50 M . setelah mereka siap mereka mulai melakukan pertandingan tersebut , yang banyak di tonton orang ramai malahan orang dari Sukadana pun Datang untuk meyaksikan pertandingan tersebut , kemudian pertandingan pun Dimulai dengan cara Si A Menembak Si B dan Sebaliknya, dan apa yang terjadi Peluru yang mereka pakai Menjadi Air, maka tempat ini dinamakan Timbak Rawang.
Lama kelamaan Berubah Lagi menjadi Tambak rawang, Katanya nama ini Berubah Datanglah Serombongan orang yang berburu Rusa yang Hutannya masih luas dan Hutan Pematang dari Rombongan ini mereka ketemu dengan Kuburan Tua yang bertambak , yang tambaknya terbuat dari papan yang jumlahnya 4 keping papan, teryata kuburan itu sudah tembus atau merawang . maka di sebut orang Kampung ini Tambak Merawang
Lama kelamaan Orang Suku Melayu Suka Memotong kata ataumempersingkat kata, kata merawang mereka singkat menjadi Rawang, lalu ahirnya jadilah Tambak Rawang.
Kemudian lama kelamaan Penduduk Di kampung ini semakin bertambah maka diangkat lah Seorang Kepala kampung yaitu yang bernama ELYAS, lama kelamaan di ganti lagi oleh AHMAD ISMAIL yang masa jabatanya dari tahun (1920 – 1960),
setelah itu diganti lagi Oleh ALWI SYAHDAN , Beliau menjabat Sekitar tahun ( 1960 – 2000 ) sewaktu beliau menjabat masih di namakan Kepala Kampung, lama kelamaan Pemerintah mengadakan Penataan Desa maka menjadilah DusunTambak Rawang yang kemudian Di satukan Dengan Desa Sutra , lama kelamaan lagi setelah ALWI SYAHDAN lepas dari jabatan nya, Dusun Tambak Rawang Kemudian diganti lagi oleh SAMSU . sekita tahun 2002 sampai 2006 yang Desanya bergabung dengan Sutra . kemudian Di mekarkan lagi menjadi Desa , yang sekarang Di namakan Desa Gunung Sembilan. Sewaktu pemekaran Desa ini ada Seorang Dewan yang bernama HASAN SH. Beliau adalah penunjuk jalan.
Cara pemekaran desa yang masih bernama Tambak Rawang, setelah itu diadakan Musyawarah oleh para masyarakat setempat untuk penggantian nama yaitu Tambak Rawang. Setelah dilakukan Musyawarah untuk penggantian nama ini, teryata musyawarah tersebut tidak ada keputusan sama sekali malahan menjadi pertengkaran, maka dari itu penggantian nama tersebut di Stop untuk sementara waktu.
Setelah beberapa hari ada wanita setengah Tua yang namanya Razemah, sewaktu malam beliau bermimpi di datangi Seorang Laki- laki berpakaian serba Putih, dalam mimpinya Seorang laki- laki itu langsung mengucapkan salam kepadanya dan orang itu langsung menayakan Dewan Yang bernama HASAN SH. Maka di dalam mimpinya itu, Orang laki- laki minta agar desa tersebut diuruskan, jadi Perempuan yang bernama Razemah ini menayakan dari mana Bapak datang, Orang-orang laki-laki itu Bilang Dari Desa Inilah Desa yang bernama desa Gunung Sembilan katanya.
Lalu Wanita yang bernama Razemah ini menceritakan kepada orang- orang terdekat, sekitar 10 Orang, dan hal tersebut langsung di ceritakan kepada Dewan Yang Bernama HASAN SH. lalu di pakailah nama tersebut sebagai pengganti Desa Tambak Rawan. yang sekarang menjadi nama untuk sebuah Dusun, dan nama Desa Gunung Sembilan inilah yang dipakai oleh HASAN SH.
Penduduk
Penduduk Desa Gunung Sembilan Mayoritas Suku Melayu , Selain itu Juga ada beberapa suku seperti Madura , Bugis , dan Jawa . dan Agama yang di anut adalah Islam .
Letak dan Lingkungan Desa
Letak Desa Gunung Sembilan sangat Strategis Yang terletak di Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara, Yang Letak nya berbatasan dengan Desa Sutra dan Harapan Mulia Di Sebelah Timur , Dan Sebelah Barat berbatasan Dengan Lautan Pulau Mayak Karimata ,Sebelah Utara Berbatasan Dengan Harpan Mulia, Sedangkan Sebelah Selatan Berbatasan Dengan Desa Sutra.Desa Ini Adalah Pemekaran Dari Desa Sutra , Pada Tahun 2006. Letaknya Di Kelilingi Oleh Gunung, Dan Termasuk Taman Nasional Gunung Palung ( TNGP ).
Jarak Tempuh antara Desa Ke Kecamatan Sekitar Sekitar 10 Menit Naik Kendaraan Roda Dua Begitu Juga Jarak tempuh Ke Kabupaten , Untuk Bidang Kesehatan Desa Gunung Sembilan Sudah ada PUSKESDES yang Pembangunannya Belum Lama Di Bangun dan untuk Bidan Desa sudah ada Jumlah nya Hanya 1 ( Satu)Orang,.dan Untuk Prasarana Pendidikan hanya ada sekolahan SD,dan TK saja .untuk SMP Dan SMA masih sekolah ke luar dari Desa Gunung Sembilan yang Terletak Di Desa Sutra .