Gunung Santubong adalah sebuah gunung di negara bagian MalaysiaSarawak. Gunung Santubong berasal dari bahasa Iban asli kata Santubong yang bermaksud keranda atau perahu roh orang mati.Gunung tersebut berjarak sekitar 35 km dari utara ibu kota negara bagian Kuching.Tom Harrison seorang kurator museum Sarawak pertama mengesahkan nama Santubong dari bahasa Iban asli adalah lebih tepat berbanding terori China Hakka kata San chu Bong yang bermaksud babi Hutan.Ini kerana ukiran perahu roh di Gua Niah atau santubong didalam bahasa peribumi Dyak Iban ada hubungan kait.
Malahan sebelum kedatangan pedagang China yang datang berdagang,santubong memang sudah didiami orang asal Borneo sendiri.
Menurut "Encycopedia of Iban Studies" orang asal di Santubong ribuan tahun dahulu adalah orang Iban.
Di atas puncak Gunung santubong terdapat sebuah telaga yang dipercayai Telaga Dewi Kumang di dalam lagenda sejarah Iban.Malahan Kaitan ceita Dewi Kumang dan Dewi Lulong yang bersemayan di atas Gunung Santubong sering diceritakan didalam sejarah pahlawan Kayau Iban seperti Sejarah Pahlawan Iban Unggang Lebor Menoa dan Sejarah Orang Kaya Pemanca Dana Bayang
Pengaruh biologi
Pada 1855, seorang naturalis Britania, Alfred Russel Wallace[1]Diarsipkan 2007-08-29 di Wayback Machine. yang singgah di Santubong ketika mengumpulkan spesiem-spesimen di Sarawak, menulis sebuah makalah yang berjudul "Sarawak Law" [2]Diarsipkan 2007-04-28 di Wayback Machine. yang dapat dianggap sebagai precursor dari teori evolusi biologi
Bacaan tambahan
National Parks of Sarawak, by Hans P. Hazebroek, Abang Kashim bin Abang Morshidi. ISBN 983-812-032-4.