Gunung Laut KamaʻehuakanaloaGunung laut Kamaʻehuakanaloa (sebelumnya dikenal sebagai Lō'ihi) adalah gunung berapi aktif bawah laut yang terletak sekitar 35 km di tenggara Pulau Hawaii. Puncak gunung sekitar 900 m di bawah permukaan laut (dpl). Gunung bawah laut ini berada di sebelah Mauna Loa, gunung berapi perisai terbesar di Bumi. Kamaʻehuakanaloa mulai terbentuk beberapa ratus tahun yang lalu[1] dan diperkirakan akan mulai muncul di atas permukaan laut sekitar 10.000-100.000 tahun dari sekarang.[2] Mikrob yang beragam banyak terdapat di sekitar ventilasi hidrotermal Lōihi.[3] PenemuanKamaʻehuakanaloa diperkirakan terbentuk kurang dari 500.000 tahun yang lalu,[1] termuda di antara gunung lainnya di pegunungan Hawaii. Kamaʻehuakanaloa baru diberi nama pada tahun 1955 sebagai "Lō'ihi", setelah pada tahun 1952 ditemukan pergerakan seismik di salah satu gunung yang sebelumnya diperkirakan sudah tua dan tidak aktif.[4] Nama Lō'ihi yang berarti 'panjang' dalam bahasa Hawaii ini diberikan oleh Kenneth O. Emery, seorang geolog Amerika-Kanada, untuk menandai bentuknya yang memanjang.[5] Namanya lalu diganti menjadi Kamaʻehuakanaloa pada 2022 sebagai upaya untuk penamaan bedasarkan budaya Hawaii yang lebih baik.[6] Ciri-ciriJarak antara puncak Mauna Loa yang lebih tua dan puncak Kamaʻehuakanaloa adalah sekitar 80 km yang juga merupakan perkiraan daerah titik panas Hawaii.[7] Kamaʻehuakanaloa terdiri dari area puncak dengan tiga lubang kawah, zona retak sepanjang 11 km memanjang ke utara dari puncak, dan zona retak sepanjang 19 km memanjang dari tenggara ke tenggara dari puncak.[8] Kawah lubang puncak tersebut dinamai Lubang Barat, Lubang Timur, dan Lubang Pele yang terletak di selatan puncak.[9] Dinding Lubang Pele berdiri setinggi 200 m dan terbentuk pada Juli 1996 setelah Pele's Vent, wilayah hidrotermal dekat puncak Kamaʻehuakanaloa, runtuh menjadi cekungan besar. Dinding kawah Lubang Pele lebarnya rata-rata 20 m dan menunjukkan kawahnya pernah beberapa kali berisi lava di masa lalu.[10] Penelitian menunjukkan bahwa zona retak utara dan selatan yang menciptakan bentuk memanjang yang khas pada gunung[5] tidak memiliki lapisan sedimen. Hal ini membuktikan Gunung Lōihi aktif.[10] Loihi bawah laut terletak tepat di atas titik panas sementara gunung berapi yang lebih tua di pegunungan Hawaii telah terbawa ke barat laut oleh pergerakan lempeng[11], dengan perpindahan sekitar 4 inci per tahun[12]. Puncak Lō‘ihi setinggi 969 m di bawah permukaan laut. Volumenya adalah 1.700 km³ dan sedang berada di antara tahap perkembangan pra-perisai dan perisai.[13] Perkembangan Kamaʻehuakanaloa sama seperti gunung berapi lainnya di Hawaii. Hal ini menjadikan Kamaʻehuakanaloa menarik dipelajari untuk melihat perkembangan gunung yang sudah lama aktif sebelumnya.[14] Kamaʻehuakanaloa diperkirakan akan naik ke atas permukaan laut dan menjadi pulau sekitar 10.000 hingga 100.000 tahun lagi.[2] Aktivitas SeismikDi masa lampau, telah banyak terjadi aktivitas vulkanis Kamaʻehuakanaloa Seamount. Letusan tertua yang bisa dikonfirmasi terjadi pada tahun 7050 SM ± 1000 (kejadian terjadi di rentang 7050+1000 SM dan 7050-1000 SM),[15] 5050 SM ± 1000,[15] dan 50 SM ± 1000.[15] Gempa bumi mengenai Kamaʻehuakanaloa pada tahun 1952 dan hal inilah yang menyebabkan 'ditemui'-nya gunung yang sebelumnya dianggap tidak aktif ini.[16] Kemungkinan letusan terjadi pada 17 September 1971 sampai September 1972.[15] Pada 24 Agustus 1975 hingga November 1975, gempa bumi melanda Kamaʻehuakanaloa.[15] Gempa bermagnitudo 3 atau lebih terjadi dalam rentang 11 November 1984 sampai 21 Januari 1985.[15] Kemungkinan terjadi letusan, namun belum bisa dipastikan. Letusan dipastikan terjadi selama satu hari pada tanggal 20 September 1986.[15] Gempa kembali terjadi pada tahun 1991[16] dan catatan terakhir letusan terjadi di awal tahun 1996 diikuti gempa berskala tinggi pada tahun yang sama.[15]
Referensi
Daftar Pustaka
|