Good Humor adalah sebuah merek es krim milik Good Humor-Breyers yang memulai sejarahnya di Youngstown, Ohio, Amerika Serikat pada awal dekade 1920-an dengan Good Humor bar, sebuah es krim batangan berlapis coklat yang dijual melalui mobil es krim dan gerai ritel. Merek inipun menjadi bagian dari budaya populer Amerika pada dekade 1950-an, saat perusahaan ini mengoperasikan hingga 2.000 unit "mobil penjualan".[1]
Sejarah
Good Humor memulai sejarahnya di Youngstown, Ohio pada awal dekade 1920-an dan telah dijual di sebagian besar Amerika Serikat pada pertengahan dekade 1930-an. Pada tahun 1961, Good Humor diakuisisi oleh Thomas J. Lipton, anak usaha Unilever di Amerika Serikat. Laba perusahaan ini kemudian menurun saat baby boomers mulai menua dan biaya operasionalnya meningkat akibat masalah dengan pekerja, bahan bakar, dan asuransi. Perusahaan ini pun menjual semua mobil es krimnya pada tahun 1978, namun tetap mendistribusikan produknya melalui toko grosir dan pedagang kaki lima. Pada tahun 1984, Good Humor berhasil kembali mencetak laba.[2] Mulai tahun 1989, Unilever mengembangkan Good Humor melalui akuisisi terhadap Gold Bond Ice Cream yang meliputi merek Popsicle. Empat tahun kemudian, Unilever membeli Isaly Klondike dan Breyers Ice Cream Company. Sebagai hasilnya, Good Humor-Breyers kini merupakan sebuah produsen es krim dan produk beku besar yang menjadi bagian dari Unilever Heartbrand.[3]
1920-an
Pada tahun 1919, Christian Nelson, seorang pemilik toko asal Iowa, menciptakan cara untuk melapisi es krim batangan dengan coklat, dan ia pun menciptakan Eskimo Pie. Setelah mendengar tentang ciptaan tersebut, Harry Burt (1875–1926), seorang pemilik gerai es krim asal Youngstown, Ohio, pun meniru produk Nelson.[4] Kemudian diceritakan bahwa Ruth, anak Burt yang berusia 23 tahun, menyatakan bahwa ciptaan tersebut terlalu berantakan. Anak Burt yang lain, Harry Jr. (1900–1972), pun menyarankan agar ciptaan tersebut ditempelkan pada stik kayu, agar lebih mudah dipegang. Mereka pun menguji coba saran tersebut di ruang pembeku, dan menemukan bahwa stik akan terikat kuat saat es krim terkristalisasi.[5] Burt kemudian mulai mengoperasikan 12 unit mobil es krim di Youngstown yang dilengkapi dengan freezer sederhana dan lonceng untuk menjual "Good Humor Ice Cream Suckers" pada tahun 1920.[1] Peralatan yang digunakan saat itu pun berasal dari kereta luncur tua milik anaknya.[6] Pada tahun 1925, Harry Burt Jr. membuka waralaba di Miami, Florida.[7]
Pada bulan Januari 1922, Burt mendaftarkan paten atas es krim ciptaannya, namun paten baru didapat pada bulan Oktober 1923, karena kantor paten berpikir bahwa Good Humor terlalu mirip dengan Eskimo Pie.[8] Paten tersebut baru didapat setelah Burt Jr. pergi ke Washington, D.C. dengan membawa sampel untuk mendemonstrasikan perbedaannya.[4] Paten yang didapat oleh Good Humor pun berupa paten atas peralatan dan proses produksi es krim batangan yang ditempelkan pada stik kayu, bukan paten atas produknya.[8]
Pada waktu yang hampir bersamaan, Frank Epperson juga mulai memasarkan es beku yang ditempelkan pada stik dan membentuk Popsicle Corporation. Enam bulan setelah Popsicle mendapat paten, Good Humor pun menuntut Popsicle Corporation, dan pada bulan Oktober 1925, keduanya sepakat untuk berdamai. Popsicle setuju untuk membayar biaya lisensi ke Good Humor agar tetap dapat berproduksi, sehingga Good Humor tetap memegang paten untuk memproduksi es krim, puding beku, dsb.[8]
Harry Burt meninggal pada tahun 1926, dan dua tahun kemudian, istrinya menjual saham Good Humor yang ia pegang ke Midland Food Products Company, yang dimiliki oleh sekelompok pebisnis asal Cleveland.[8] Mereka kemudian mengubah nama perusahaan ini menjadi Good Humor Corporation of America dan mulai membuka waralaba dengan uang muka sebesar $100.[4] Cora Burt tetap mempertahankan perjanjian lisensi dengan Popsicle.[8] Thomas J. Brimer (1900–1978) membeli waralaba Good Humor untuk wilayah Detroit, dan pada tahun 1929, membuka pabrik keduanya di Chicago.[9] Kemudian sekelompok orang meminta uang perlindungan sebesar $5.000 dan menghancurkan sebagian mobil es krim milik Good Humor di Chicago karena Brimer menolak. Walaupun begitu, publikasi yang muncul akibat peristiwa tersebut pun membuat Good Humor makin terkenal.[4]
1930–1961
Mertua Brimer adalah teman Michael J. Meehan (1891–1948), seorang spekulator saham kontroversial asal New York[10] yang berinvestasi kecil-kecilan pada bisnis Brimer. Saat Brimer membayar deviden sebesar 25% pada tahun 1929, Meehan pun membiayai pembelian 75% saham Good Humor of America dengan harga $500.000.[9] Istri Meehan, Elizabeth Higgins Meehan, kemudian didaftarkan sebagai pemilik saham Good Humor, bersama Mrs. John J. Raskob, istri seorang spekulator saham lain asal New York.[11]
Good Humor Corporation of America pun beroperasi di New York, Connecticut, New Jersey, Detroit, dan Chicago. Terdapat juga tiga waralaba besar, yakni Good Humor of Baltimore/Washington (dioperasikan oleh keluarga Brimer), Burt's Good Humor (dioperasikan oleh Harry Burt Jr. di Tulsa, Oklahoma), dan Good Humor of California.[7] Selain itu, distributor Good Humor juga melayani Cleveland, Philadelphia, Albany,[1] Dallas[5], dan Miami.[12] Pada tahun 1931, Good Humor mencatatkan laba bersih sebesar $452.105, hampir sama seperti harga beli perusahaan ini.[13]
Good Humor sukses karena dapat menyediakan cemilan murah selama Depresi Besar. Selain mobil, perusahaan ini juga menggunakan kereta dorong, sepeda, kotak panggul, dan perahu. Pada sebagian besar cabangnya, produk perusahaan ini paling laku pada bulan April hingga September. Lapangan pekerjaan saat itu sangat jarang, sehingga Good Humor dapat merekrut pekerja dengan mudah, walaupun menerapkan jam kerja sebanyak 80 jam per minggu dan disiplin paramiliter.[4] Wanita baru direkrut sebagai tenaga penjual pada tahun 1967.[14] Seorang tenaga penjual dapat dipecat apabila tidak dapat memberi salam pada pembeli atau mengatakan "Good Humor Ice Cream", bukannya "Ice Cream Good Humor", karena perusahaan ini menganggap “Good Humor” sebagai kata benda, dan “Ice Cream” sebagai penjelasnya.
[4] Tenaga penjual mendapat pelatihan selama dua hari pada awal April [5] dan tiap aturan ditulis dalam sebuah buku kecil yang berjudul "Making Good at Good Humor."[4] Tenaga penjual dibayar dengan sistem komisi, sementara pengemudi mobil es krim biasanya dibayar lebih dari $100 per minggu.[9]
Untuk mempromosikan produknya, pembeli dapat memperoleh Good Humor gratis apabila dapat menemukan stik berstempel khusus. Peluang untuk mendapat stempel khusus tersebut adalah 1:12.[15] Namun, pada tahun 1939, Federal Trade Commission melarang promosi tersebut, karena dianggap sebagai lotere ilegal.[16] Perusahaan ini kemudian mempromosikan produknya dengan memarkirkan mobil es krimnya di depan bioskop. Good Humor kemudian muncul di lebih dari 200 film. Pada tahun 1950, Jack Carson membintangi film The Good Humor Man.[7]
Pada tahun 1937, Michael Meehan menjadi pialang pertama yang dilarang oleh Securities and Exchange Commission atas manipulasi saham dan ia pun menyerahkan bisnisnya ke anaknya.[11] Dua tahun kemudian, Joseph A. Meehan yang masih berusia 21 tahun, pun menjadi pialang termuda yang memiliki kursi di New York Stock Exchange, dan menjadi chairman Good Humor Corporation hingga tahun 1961.[17]
Pasca Perang Dunia II, perusahaan ini pindah ke suburban untuk melayani baby boomers. Pada saat itu, sebanyak 55% pembeli produk Good Humor paling tua berusia 12 tahun,[5] dan mobil menyumbang 90% penjualan perusahaan ini. Pada tahun 1956, mobil milik perusahaan ini mencapai 2.000 unit, yang mana semuanya dibeli sejak perang berakhir.[1] Meehan kemudian mempekerjakan David J. Mahoney (1923–2000) sebagai presiden Good Humor. Mahoney dulu merupakan kepala biro iklan yang melayani Good Humor dan kemudian menjadi presiden konglomerat Norton Simon.[18] Selama lima tahun menjabat, penjualan Good Humor meningkat sebesar 36%.[19]
Pada tahun 1960, Good Humor telah memproduksi 85 produk berbeda, antara lain sundae coklat, butterscotch, dan stroberi.[20]
1961–sekarang
Keluarga Meehan menghadapi sebuah masalah,[21] sehingga pada tahun 1961, mereka setuju untuk menjual Good Humor of America ke Thomas J. Lipton, anak usaha Unilever.[17] Lipton juga membeli Good Humor of Baltimore/Washington milik keluarga Brimer.[22] Dalam transaksi terpisah, pewaralaba lain setuju untuk berhenti menggunakan nama Good Humor. Untuk distributor, hanya Philadelphia yang bertahan. Lipton kemudian membentuk divisi grosir untuk menjual produk Good Humor di supermarket.[7]
Mahoney lalu keluar dari perusahaan ini, dan pimpinan Lipton pun menyebut Good Humor sebagai sebuah "masalah."[23] Sebagian besar mobil yang dibeli setelah perang juga makin menua. Karena baby boomers makin menua, jumlah penjualan pada sejumlah rute suburban juga menurun.[2] Walaupun sejak awal Good Humor menghadapi persaingan dari sejumlah perusahaan, seperti Jack and Jill Ice Cream, Bungalow Bar, dsb., baru setelah penciptaan mobil es krim lembut yang dioperasikan oleh perusahaan seperti Mister Softee, penjualan perusahaan ini mulai terdampak.[7] Biaya asuransi juga meningkat karena pengadilan menyatakan bahwa sejumlah penjual es krim menyebabkan pejalan kaki tertabrak, saat sedang menyeberang jalan untuk menghampiri penjual.[24]
Good Humor pun menggantikan sejumlah mobil konvensional tuanya dengan van besar yang dirancang untuk bersaing langsung dengan Mister Softee. Sejumlah van tersebut masih dioperasikan hingga saat ini. Jumlah mobil perusahaan ini pun perlahan-lahan menurun, dan pada awal dekade 1970-an, jumlah mobil perusahaan ini hanya 1.200 unit.[7] Good Humor juga bekerja sama dengan National Highway Traffic Safety Administration untuk melengkapi mobil penjual dengan lengan ayun bertuliskan "STOP" khas bus sekolah untuk mencegah pejalan kaki tertabrak.[25]
Sepanjang sejarahnya, Good Humor pernah mengahadapi sejumlah masalah dengan serikat pekerjanya. Contohnya, pada tahun 1950, serikat pekerjanya menutup operasi Good Humor di New York selama tiga minggu pada bulan Juni.[26] Mulai dekade 1950-an, pegawai perusahaan ini berkurang, dan perusahaan ini pun mengoperasikan lebih dari separuh mobilnya dengan pegawai musiman, yang terutama adalah mahasiswa. Secara rata-rata, pegawai baru hanya bekerja selama dua atau tiga minggu, karena panjangnya jam kerja perusahaan ini. Industri es krim, kecuali Good Humor, berhenti menggunakan pegawai kontrak dan menjadi distributor yang menyediakan mobil ke pengemudi dan menjual produknya secara grosir. Good Humor pun mengadopsi sistem tersebut semaksimal mungkin, namun tidak mengkonversi sebagian besar cabangnya, karena ada kontrak dengan serikat pekerjanya.[7]
Good Humor merugi mulai tahun 1968.[2] Peningkatan harga bahan bakar selama dekade 1970-an pun memperburuk kondisi perusahaan ini.[27] Setelah merugi selama sepuluh tahun, pada tahun 1978, Good Humor pun menutup operasi penjualannya dan murni menjadi distributor.[2] Mobil perusahaan ini juga dijual, masing-masing dengan harga $1,000 - $3,000, dan mantan tenaga penjual Good Humor pun banyak yang menjadi wirausahawan mandiri.[27] Sejumlah mantan pesaing Good Humor kemudian juga menjadi distributor produk Good Humor.[2]
Setelah semua mobilnya terjual, Good Humor pun fokus pada divisi grosir, dan berhasil kembali mencatatkan laba pada tahun 1984.[2] Unilever, pemasar produk es krim terbesar di dunia, lalu memutuskan untuk mengembangkan bisnisnya Amerika Serikat melalui akuisisi. Pada tahun 1989, Unilever membeli Gold Bond Ice Cream asal Green Bay, Wisconsin, yang memiliki Popsicle. Pada tahun 1993, Unilever membeli Isaly Klondike, produsen es krim batangan berlapis coklat yang diciptakan di Youngstown pada awal dekade 1920-an. Pada tahun 1993 juga, Unilever mengakuisisi Breyers Ice Cream Company dan menggabungkannya ke dalam Good Humor-Breyers.[3] Sejak tahun 2000, Good Humor menjadi salah satu dari sejumlah anak usaha produsen es krim milik Unilever yang menggunakan logo Heartbrand.[28] Perusahaan ini sempat tidak menggunakan logo Heartbrand mulai tahun 2009, namun akhirnya kembali menggunakan logo tersebut mulai tahun 2014.
Pada bulan Juni 2020, Good Humor berkolaborasi dengan produser musik RZA untuk membuat lagu baru yang akan diputar oleh mobil es krimnya, menggantikan "Turkey in the Straw", karena lagu tersebut dianggap memiliki lirik yang rasis.[29] Lagu tersebut akhirnya dirilis pada bulan Agustus 2020.[30]
Referensi
^ abcdNagle, James (May 6, 1956). "Ting-Ling! That Good Humor man is back". New York Times.