Goalkeeper CIWS adalah sistem close-in weapon system (CIWS) buatan Belanda yang diperkenalkan pada tahun 1979. Ini adalah sistem senjata otonom dan benar-benar otomatis untuk pertahanan kapal terhadap rudal jarak pendek, pesawat terbang, dan kapal permukaan yang bermanuver tinggi. Setelah diaktifkan, sistem akan secara otomatis melakukan seluruh proses pertahanan udara seluruh dari pengawasan dan pendeteksi untuk dihancurkan, termasuk pemilihan prioritas target berikutnya.
Deskripsi
Pemilihan target
Goalkeeper CIWS memiliki dua sub-sistem radar, satu untuk menemukan ancaman dan satu lagi untuk melacak dan menembak mereka, yang beroperasi secara bersamaan untuk mengidentifikasi dan mengutamakan target dan melibatkan prioritas tertinggi.
Radar pencarian 2D I-band, yang dapat mengunci18 target sekaligus menghasilkan gambar ancaman yang digunakan sistem senjata untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan ancaman. Sistem ini memiliki fungsi identifikasi teman atau musuh (IFF).[1] Radar penjaluran beroperasi di I-band dan K-band untuk memungkinkan akuisisi cepat terhadap ancaman. Data dari sinyal balik I-band dan K-band menunjukkan jangkauan target dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menanggapi penggunaan penangkal elektronik (ECM). Sistem dual-band juga mengurangi efek clutter, yang dapat mendeteksi target di ketinggian rendah. Sistem kamera pada rakitan memberikan visual fall-back untuk operator sistem.
Penembakan target
Meriam GAU-8/A Avenger 30 mm yang juga digunakan oleh pesawat A-10 Thunderbolt II digunakan oleh sistem tersebut. Patrun 30 × 173 mm memiliki massa proyektil yang lebih besar daripada patrun 20 × 102 mm pada M61 Vulcan yang digunakan Phalanx CIWS, sehingga memberikan daya hancur yang jauh lebih besar dan jangkauan yang lebih tinggi secara signifikan dengan kecepatan peluru yang sama.
Patrun MPDS 30 × 173 mm memiliki selongsong nilon buang (sabot) dengan penetrator tungsten sub-kaliber 21 mm. Sabot nilon menyediakan segel antara penetrator dan laras dan mengurangi keausan.
Radar pelacakan mampu memantau garis tembakan dan memerintahkan penyesuaian kecil.
Rudal supersonik yang rusak ditembak CIWS mungkin masih memiliki momentum yang cukup untuk menghantam kapal. Satu-satunya cara untuk memastikan perlindungan kapal adalah dengan meledakkan hulu ledak rudal atau melenyapkan rudal tersebut.
Masa reaksi sistem terhadap peluru kendali sea-skimmingMach 2 seperti SS-N-22 Sunburn Rusia dari pendeteksi otomatis hingga palumpuhan dilaporkan sekitar 5,5 detik dengan penembakan disinkronsiasi untuk memulai penembakan pada jarak 1.500 m dan diakhiri dengan pelumpuhan pada jarak 300 m.[1]
Sejarah operasional
Kemampuan Goalkeeper CIWS telah berkali-kali terbukti selama uji coba pelayaran. Selama latihan penembakan langsung, berbagai target termasuk rudal Harpoon, Exocet, dan drone target berhasil dihancurkan oleh Goalkeeper. Selama operasi anti-pembajakan di lepas pantai Somalia, sistem tersebut menghancurkan beberapa kapal dan perahu perompak yang dikepung oleh Angkatan Laut Kerajaan Belanda.[2]