Getlink, sebelumnya bernama Groupe Eurotunnel, adalah sebuah perusahaan publik[3] asal Eropa yang mengelola dan mengoperasikan Terowongan Channel antara Inggris dan Prancis, termasuk jasa kendaraan Eurotunnel Shuttle, serta memperoleh pendapatan dari kereta api yang melintasi terowongan ini (kereta barang DB Schenker dan kereta penumpang Eurostar).
Getlink mengelola jalur ganda sepanjang 5.045 kilometer (3.135 mi) di terowongan utama, serta fasilitas terminal di Folkestone di Inggris dan Calais di Prancis. Operasi perusahaan ini sepenuhnya mandiri, dengan kedua terminalnya terhubung dengan jaringan rel kereta api di kedua negara. Persinyalan dan pasokan listrik traksi arus bolak-balik 25 kV untuk kereta api juga dikendalikan oleh Getlink.
Operasi kereta api Getlink terdiri dari kereta api pengangkut mobil dan bus, serta kereta api pengangkut kendaraan barang yang berjalan di antara kedua terminal. Sementara kereta api lain yang menggunakan infrastruktur Getlink dioperasikan oleh pemiliknya masing-masing. Pada bulan November 2017, Groupe Eurotunnel diubah namanya menjadi Getlink.
Sejarah
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 13 Agustus 1986, dengan tujuan mendanai, membangun, dan mengoperasikan terowongan antara Inggris dan Prancis.[6] Perusahaan ini lalu memberi kontrak pembangunan terowongan ke TransManche Link (TML). Terowongan tersebut membutuhkan biaya pembangunan sekitar £9,5 milyar, sekitar dua kali lipat dari perkiraan awal TML, yakni £4,7 milyar.[7]
Terowongan ini sebagian didanai oleh investasi dari para pemegang saham dan sebagian lagi (£8 milyar) dari hutang, dan resmi dibuka pada tanggal 6 Mei 1994 oleh Ratu Elizabeth II, dan Presiden François Mitterrand.[6] Pada tahun pertamanya, perusahaan ini merugi £925 juta, karena pendapatan dari penumpang dan barang tidak terlalu besar, serta bunga hutang yang besar.[8]
Pada bulan April 2004, sekelompok pemegang saham yang dipimpin oleh Nicolas Miguet sukses mengambil alih kendali dewan direksi. Walaupun begitu, pada bulan Februari 2005, Jean-Louis Raymond, CEO yang ditunjuk setelah pengambilalihan tersebut, mengundurkan diri dan Jacques Gounon pun menjadi Chairman dan CEO.[9]
Pada bulan Juli 2006, para pemegang saham berencana memotong hutang Eurotunnel menjadi hanya £6,2 milyar, melalui penukaran dengan 87% ekuitas.[10][11] Tetapi rencana ini gagal, dan pada tanggal 2 Agustus 2006, perusahaan ini resmi dilindungi dari kebangkrutan oleh pengadilan Prancis selama enam bulan.[12]
Pada bulan Mei 2007, sebuah rencana restrukturisasi disetujui oleh para pemegang saham, di mana Deutsche Bank, Goldman Sachs, dan Citigroup setuju untuk menyediakan pendanaan jangka panjang sebesar £2,8 milyar, hutang Eurotunnel ditukar dengan ekuitas, dan para pemegang saham setuju untuk menghentikan diskon biaya perjalanan dinas dengan Eurotunnel.[13]
Pada bulan Juni 2007, perusahaan ini menjalin kemitraan terkait lalu lintas kereta api barang dengan Pelabuhan Dunkirk melalui anak usahanya, Europorte 2. Melalui kemitraan ini, Eurotunnel akan mengoperasikan kereta api dari Dunkirk ke terminal logistik Delta 3 di Dourges, dan berkolaborasi mengenai pengiriman peti kemas ke Inggris dari Pelabuhan Dunkirk lewat terowongan.[14][15]
Pasca restrukturisasi, Eurotunnel untuk pertama kalinya sejak didirikan, dapat meraih laba sebesar €1 juta, pada tahun 2007.[16][17] Pendapatan perusahaan ini pada semester pertama tahun 2008 mencapai €26 juta (£20,6 juta). Laba bersih perusahaan ini pada tahun 2008 mencapai €40 juta, walaupun sempat mengalami penurunan lalu lintas mulai bulan September 2008 hingga Februari 2009, akibat adanya kebakaran di dalam terowongan. Lalu Eurotunnel untuk pertama kalinya membagikan deviden sebesar €0,04 per nilai euro.[18][19]
Makin sehatnya perusahaan ini memungkinkanya untuk mengumumkan pada tanggal 28 Oktober 2009 bahwa mereka akan melakukan penebusan sukarela terhadap sejumlah hutang konversinya. Dengan target selesai pada bulan November 2009, Eurotunnel berharap dapat menerbitkan hingga 119,4 juta saham biasa baru, untuk meningkatkan modal dan mengurangi beban hutangnya.[20]
Pada bulan Desember 2009, perusahaan ini dan SNCF mengakuisisi Veolia Cargo, dan membagi aset milik perusahaan tersebut. Perusahan ini mengambil alih Veolia Cargo France, Veolia Cargo Link, dan CFTA Cargo untuk digabungkan ke bisnis Europorte dan diubah namanya menjadi Europorte France, Europorte Link, dan Europorte proximity. Namun nama Socorail tidak diubah.[21]
Pada bulan Januari 2010, Pelabuhan Dunkirk memberi perusahaan ini konsesi selama tujuh tahun untuk mengoperasikan sistem perkeretaapian sepanjang 200 km (124 mil) di dalam pelabuhan.[22]
Pada bulan Juni 2010, perusahaan ini mengakuisisi First GBRf dengan harga £31 juta dari FirstGroup, untuk digabungkan dengan Europorte dan diubah namanya menjadi GB Railfreight[23][24] Pada tanggal 11 Juni 2012, tawaran yang diajukan oleh perusahaan ini untuk membeli tiga kapal feri Channel milik SeaFrance (yang sedang dalam proses likuidasi) disetujui. Ketiga kapal tersebut rencananya akan disewakan ke perusahaan lain.[25] Ketiga kapal tersebut adalah Berlioz, Rodin, dan Nord Pas-de-Calais.
Ketiga kapal tersebut kemudian disewa oleh MyFerryLink, anak usaha Eurotunnel, dan mulai dioperasikan pada tanggal 20 Agustus 2012.[26] Pada tahun 2015, statistik memperkirakan bahwa lebih dari 10,5 juta penumpang bepergian dengan mengendarai 2.556.585 mobil, 58.387 bus, dan 1.483.741 kendaraan barang dengan menggunakan jasa Eurotunnel.[27] Pada bulan November 2017, Groupe Eurotunnel diubah namanya menjadi Getlink.[28][29]
Europorte mengoperasikan kereta api barang di Prancis, serta jasa pengangkutan barang via terowongan dengan menggunakan Europorte 2 sebelum tahun 2009. Sejak mengakuisisi sebagian Veolia Cargo pada bulan September 2009, perusahaan ini juga menyediakan jasa transportasi rel ke kawasan industri melalui Socorail.
^"Archived copy"(PDF). Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 13 January 2017. Diakses tanggal 16 March 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Archived copy"(PDF). Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 7 August 2014. Diakses tanggal 16 March 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ ab"History". Eurotunnel. 1984-11-30. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-11-23. Diakses tanggal 2010-04-27.
^Ipsen, Erik (1996-04-23). "Bank debt causes £925m loss at Eurotunnel". International Herald Tribune. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-04. Diakses tanggal 2010-04-27.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Eurotunnel gets court protection". BBC News. 2 August 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 April 2008. Diakses tanggal 3 August 2006.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Eurotunnel 'saved' by investors". BBC News. 25 May 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 September 2007. Diakses tanggal 26 May 2007.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"2008 Summary". Groupe Eurotunnel S.A. 23 March 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 October 2009. Diakses tanggal 28 October 2009.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
"Eurotunnel operations in profit for the first time". RAIL. No. 325. EMAP Apex Publications. 25 February – 10 March 1998. hlm. 9. ISSN0953-4563. OCLC49953699.
Pranala luar
Artikel ini tersedia dalam versi lisan
Dengarkan versi lisan dari artikel ini (3 bagian, 10 menit)