Di akhir tahun 2013 terjadi bencana banjir yang adalah terbesar sepanjang sejarah Kecamatan Menjalin, wilayah pasar menjadi "waduk" penampungan air hujan. Beberapa kampung di Kabupaten Landak di sepanjang Sungai Mempawah, termasuk juga Menjalin, tergenang air dengan ketinggian bervariasi antara 1 sampai 4 meter. Bencana tersebut diduga akibat kerusakan ekologi, karena pembabatan hutan dan pengelolaan kekayaan alam yang tidak baik demi mengejar keuntungan semata.[3][4]
Wilayah Paroki
Selain Kecamatan Menjalin, Kecamatan Mempawah Hulu (yang terdiri dari 6 stasi) juga termasuk dalam wilayah Paroki Menjalin setelah Paroki Santo Yosep, Samalantan menyerahkannya. Kecamatan Banyuke Hulu yang sebelumnya termasuk dalam wilayah paroki ini, yang adalah Stasi Simpang Tiga, akan berdiri menjadi paroki sendiri. Saat ini status dari Stasi Simpang Tiga sudah menjadi Kuasi Paroki yang berpusat di Dusun Bandol, dimana terdapat Pusat Kerohanian Katolik Shanti Bhuana, dan dilayani oleh para imam dari tarekat Karmelit Nabi Elia (CSE) yang mengelola STFT St. Yohanes Salib.[2][5]