Gereja Norwegia (Den norske kirke dalam Bokmål dan Den norske kyrkja dalam Nynorsk) adalah denominasi Lutheran evangelis Protestanisme dan sejauh ini merupakan gereja Kristen terbesar di Norwegia, dengan keanggotaan wajib untuk semua orang sampai abad ke-19.[2]
Norwegia secara bertahap dikristekan mulai pada akhir Abad Pertengahan Awal dan merupakan bagian dari Kekristenan Barat, mengakui otoritas paus sampai abad ke-16. Gereja menikmati suatu tingkat kedaulatan yang signifikan di Norwegia dan pada dasarnya berbagi kekuasaan dengan Raja Norwegia sebagai penguasa sekuler. Reformasi Lutheran di Denmark–Norwegia pada tahun 1536–1537 segera memutuskan hubungan dengan Tahta Suci/Paus, Paus Agung, dan Uskup Roma, 20 tahun setelah dimulainya Reformasi Protestan ketika Luther memakukan proposalnya di dalam 95 dalil Luther di pintu-pintu gereja Wittenberg menyerukan debat teologis mengenai dugaan pelanggaran dan kesalahan pada 31 Oktober 1517. Hal ini kemudian mengakibatkan pemisahan keuskupan Gereja Katolik di Norwegia dan seluruh Skandinavia dan pembentukan sebuah gereja negara yang terintegrasi erat dengan negara dan sepenuhnya tunduk pada otoritas kerajaan, dengan Raja sebagai Kepala Gereja di Bumi bukannya dipimpin oleh Paus/Uskup Roma.
Referensi
Pranala luar