George Quinn terutama menjadi terkenal karena penelitiannya mengenai novel dalam bahasa Jawa. Penelitiannya telah diterbitkan dengan judul The Novel in Javanese (1992) dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Novel Berbahasa Jawa (1995). Selain bahasa Jawa, ia juga menguasai Tagalog dan fasih berbahasa Tetum, bahasa Nusa Tenggara Timur dan Timor Leste.[1]
George Quinn mengunjungi Indonesia pertama kali Indonesia pada tahun 1966, pada masa demontrasi mahasiswa untuk pembubaran Partai Komunis Indonesia, ia diundang oleh seorang aktivis dari Front Aksi Mahasiswa Indonesia di Jakarta. Tahun berikutnya, tahun 1967, ia mengunjungi Indonesia lagi sebagai anggota Volunteer Service Abroad (VSA), sebuah lembaga yang bergerak di bidang pendidikan di negara-negara berkembang dan ia ditugaskan untuk mengajar Bahasa Inggris di Universitas Satya Wacana di Salatiga, Jawa Tengah. Pada saat di Satya Wacana ia bertemu dengan seorang wanita dari daerah Banyumasan bernama Emmy Oey dan kemudian menikahinya pada tahun 1973 dan dikaruniai seorang putra bernama Andrew dan 2 orang cucu. Dengan mengenal Emmy dan keluarganya kecintaan George Quinn akan bahasa dan kebudayaan Jawa mulai timbul.[1]