Gedung Manege adalah salah satu bangunan berciri kolonial di Kota Salatiga yang dikelola oleh Satuan Yonif 411/R/6/2 Kostrad dan menjadi kesatuan kawasan dengan Kompleks Yonif 411. Berdasarkan angka yang ada di tembok fasad depannya, bangunan ini sudah ada sejak 1885–1886. Gedung tersebut juga terinventarisasi untuk ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya dengan Nomor Inventaris 11-73/Sla/141.
Selanjutnya, berdasarkan surat dari Batalyon Infanteri 411 / Raider yang ditujukan kepada Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga yang ditembuskan pula kepada Danbrigif 6/2 Kostrad, Walikota Salatiga dan Danyonif 411/Raider, memberitahukan adanya pembangunan rumah PJD (Pertempuran Jarak Dekat) yang berlokasi di Gedung Manege.
Riwayat gedung Manege tidak dapat terlepas dari perjalanan militer sejak jaman Belanda di Indonesia. Dahulu, gedung kokoh dengan gaya arsitektur jaman renaesance berada di tengah kawasan tangsi militer/ kampement A II Bg. Gedung ini bernama Manece (ibr) yang mengandung makna inilah laki-laki sejati. Fungsi dari gedung Manege merupakan tempat latihan serdadu-serdadu A II Bg untuk berlatih menaiki kuda. Latihan menunggang kuda diwajibkan kepada seluruh anggota pasukan A II Bg di Salatiga. Jenis kudapun dipilih dari kualitas Sandel-Wood. Pemilihan jenis kuda-kuda ini dengan mempertimbangkan tugas berat mengangkut perlengkapan perang pasukan A II Bg. Pada hari-hari tertentu di lokasi tangsi/ kampement selalu diadakan lomba “pacuan kuda” secara terbuka. Wilayah tersebut masyarakat umum dengan istilah Ngebul, karena sulit mengucapkan kata Bolt.[1]
^Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah (26 Februari 2014). "Pemanfaatan Gedung Manege Salatiga". Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-25. Diakses tanggal 1 Januari 2021.
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Gedung Manege.