Gadis Kretek adalah sebuah novel karangan Ratih Kumala yang diterbitkan pada tahun 2012 oleh Gramedia Pustaka Utama. Novel ini masuk dalam sepuluh besar penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa tahun 2012. Gadis Kretek lebih banyak menggunakan narasi dibandingkan dengan dialog dan mengangkat budaya Jawa khususnya mengenai pergerakan pabrik kretek pada masa awal berdirinya di Indonesia.[1][2]
Novel ini diadaptasi ke dalam bentuk serial web berjudul sama oleh Kamila Andini dan Ifa Isfansyah yang ditayangkan di Netflix pada tahun 2023 sebagai serial orisinal Netflix pertama di Indonesia.
Sinopsis
Soeraja yang sedang sakit keras sedang mengalami sekarat. Namun ada satu nama yang seringkali disebutnya, yaitu Jeng Yah. Nama ini membuat ketiga anaknya, Tegar, Karim, dan Lebas mengaduk-ngaduk kota di Jawa Tengah untuk mencari sosok Jeng Yah dan berusaha mempertemukan mereka. Anak-anak Soeraja benar-benar terkejut, selama pencarian berlangsung mereka semakin mengetahui sejarah berdirinya Pabrik Kretek Djagad Raja, milik ayah mereka (Penggabungan dari Soedjagad dan Soeraja yang adalah singkatan dari nama kakek dan ayah mereka yang diabadikan menjadi pabrik rokok).
Kisah pencarian mereka membawa kembali pada masa muda Soejagad dan Idroes Moeria, seorang rival sejak awal memulai karir mereka mendalami rokok kretek. Mereka merupakan pekerja di perusahaan rokok klobot milik Trisno. Penjajahan Jepang akhinya membuat bisnis Trisno bangkrut. Trisno menjual semua sisa harta dan bisnisnya. Idroes Moeria melihat peluang emas lalu membeli sisa tembakau Trisno dengan harga murah. Dengan sedikit pengetahuan selama mengikuti Trisno, Idroes memulai bisnis dengan menjual rokok klobot. Soejagad iri dengan keberhasilan Idroes. Dia juga mendirikan usaha rokok klobot sendiri. Sejak itulah mereka saling bersaing menjadi yang terbaik. Persaingan semakin memuncak ketika Soedjagad gagal melamar Roemaisa gara-gara dia tidak dapat membaca. Di lain pihak, Idroes berhasil mempersunting Roemaisa.
Soedjagad menikahi Lilis dan dikaruniai anak perempuan bernama Purwati. Sementara Idroes mempunyai anak bernama Dasiyah dan Rukayah. Dasiyah sangat berbakat menangani masalah kretek. Rokok buatannya selalu disukai ayahnya. Setiap hari, Dasiyah membersihkan noda-noda tembakau di tangannya saat melinting rokok, untuk dijadikan campuran rokok untuk ayahnya. Mula-mula jumlahnya banyak, tetapi kemudian Idroes heran, karena jumlah rokok yang dibuat Dasiyah berkurang. Suatu hari, Idroes tahu bahwa rokok jatahnya diberikan kepada seorang pemuda Soeraja. Ternyata Dasiyah jatuh cinta padanya.
Lihat pula
Referensi