PT GIEB IndonesiaSebelumnya | NV Gabungan Import Export Bali PT Gabungan Import Export Bali |
---|
| Perseroan terbatas |
---|
Industri | Perdagangan dan distribusi |
---|
Didirikan | 20 Agustus 1948; 76 tahun lalu (1948-08-20) |
---|
Kantor pusat | Denpasar, Indonesia |
---|
Wilayah operasi | Pulau Bali |
---|
Tokoh kunci | Salim[1] (Direktur Utama) Mohammad Najib[1] (Komisaris Utama) |
---|
Jasa | Perdagangan dan distribusi barang konsumen yang bergerak cepat, lampu, korek api, serta alat dan mesin pertanian |
---|
Pendapatan | Rp 272,063 milyar (2020)[1] |
---|
| Rp -7,661 milyar (2020)[1] |
---|
Total aset | Rp 123,830 milyar (2020)[1] |
---|
Total ekuitas | Rp 44,355 milyar (2020)[1] |
---|
Pemilik | Rajawali Nusantara Indonesia (80,96%) Rajawali Nusindo (14,65%) |
---|
Karyawan | 146 (2020)[1] |
---|
Situs web | gieb.co.id |
---|
PT GIEB Indonesia adalah bagian dari ID FOOD yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga tahun 2020, perusahaan ini memiliki lima kantor cabang, yakni di Denpasar, Tabanan, Klungkung, Singaraja, dan Gianyar.[1]
Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1948 dengan nama "NV Gabungan Import Export Bali" (NV GIEB) sebagai sebuah perusahaan patungan antara sejumlah pengusaha asal Pulau Bali. Badan hukum perusahaan ini kemudian diubah menjadi perseroan terbatas. Pada tahun 1966, perusahaan ini mulai memasarkan rokok bermerek Dunhill dan kendaraan bermerek Datsun di Bali. Pada tahun 1986, perusahaan ini membuka kantor cabang di Singaraja, Surabaya, Kupang, Lombok, dan Jember. Pada tahun 1990, perusahaan ini memindahkan kantor pusatnya dari Jl. Hasanuddin ke Jl. Gatot Subroto di Denpasar. Pada tahun 1997, Rajawali Nusantara Indonesia resmi memegang mayoritas saham perusahaan ini dan nama perusahaan inipun diubah menjadi seperti sekarang. Perusahaan ini kemudian juga membuka kantor cabang di Klungkung. Pada tahun 1999, perusahaan ini membuka kantor cabang di Tabanan, Karangasem, dan Seririt.[2] Pada tahun 2017, sebagai bagian dari upaya restrukturisasi, perusahaan ini mengurangi jumlah kantor cabangnya menjadi hanya lima.[3][1] Pada bulan Oktober 2022, Rajawali Nusindo resmi mengakuisisi 14,65% saham perusahaan ini.[4]
Referensi
|
---|
Pangan | | |
---|
Manufaktur | |
---|
Perdagangan dan distribusi | |
---|