Fuad Abdul Hamid Khatib (lahir 1925 – meninggal 28 Oktober 1995) adalah seorang duta besar, aktivis kemanusiaan, penulis, dan pengusaha dari Arab Saudi. Dalam kapasitasnya sebagai seorang diplomat, ia menjadi perwakilan dari tanah kelahirannya (Arab Saudi) untuk Pakistan, Irak, Amerika Serikat, Republik Federal Nigeria, Republik Turki, Republik Rakyat Bangladesh, Nepal, dan terakhir menjadi duta besar Arab Saudi untuk Malaysia.
Karier diplomatik
Fuad memulai karier diplomatiknya sebagai asisten ayahnya, Syekh Abdul Hamid Khatib, yang pada waktu itu adalah duta besar pertama Arab Saudi untuk Republik Islam Pakistan. Kemudian, ia ditunjuk sebagai Kuasa Usaha Saudi untuk Republik Irak, tempat ia memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang ekonomi dari Universitas Baghdad. Setelah itu, Fuad ditunjuk menjadi penasihat kedutaan Arab Saudi di Amerika Serikat; penunjukan ini memacu karier diplomatiknya ke tataran yang lebih tinggi dan ia memperoleh kesuksesan pada penunjukan berikutnya (Nigeria, Turkei, Bangladesh, Nepal, dan Malaysia).
Bangladesh
Fuad adalah Duta Besar pertama Kerajaan Arab Saudi untuk Republik Rakyat Bangladesh yang baru merdeka pada tahun 1975, sebuah negara baru yang memperoleh kemerdekaan dari Pakistan empat tahun sebelumnya (Republik Rakyat Bangladesh sebelumnya dikenal dengan nama Pakistan Timur).[2] Sebagai duta besar di Bangladesh, Fuad meninggalkan pengaruh yang kuat untuk urusan ekonomi, agama, dan kemanusiaan. Pada tahun 1981, ia mendirikan "Ibn Sina Trust" dan "Ibn Sina Medical Group" di Bangladesh, yang pada akhirnya berkembang menjadi salah satu kelompok medis terbesar di Bangladesh pada saat sekarang ini. Kelompok tersebut menjalankan banyak rumah sakit, perusahaan farmasi, membuat peralatan medis, membangun fakultas kedokteran, dan universitas di Bangladesh.[3][4]
Fuad Khatib juga berjasa terhadap pendirian bank Islam pertama di Bangladesh pada tahun 1983, yakninya Islami Bank Bangladesh Ltd, dengan cara menarik investor dari Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya yang ada di kawasan Teluk Persia untuk berkontribusi terhadap pembangunan bank tersebut.[5] Pada saat ini, bank ini menjadi salah satu bank terbesar di Bangladesh, dengan lebih dari 250 cabang, 10.000 karyawan, dan telah berhasil mendanai lebih dari 5 juta proyek di seluruh Bangladesh sejak didirikan.[6] Selain itu, bank tersebut memegang peran besar pada "proyek khusus" yang bertujuan untuk melayani keluarga miskin dan memerangi kemiskinan di negara itu, hal tersebut dilakukan dengan mendirikan rumah sakit, sekolah, universitas, dan pusat budaya di seluruh negeri.
Malaysia
Tugas terakhir Fuad adalah sebagai Duta Besar Saudi untuk Malaysia. Tidak lama setelah itu, ia memutuskan untuk mengakhiri karier diplomatiknya dan kembali ke keluarganya di Arab Saudi. Setelah kembali, ia diangkat sebagai Asisten Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang berganti nama pada tahun 2011 menjadi Organisasi Kerjasama Islam.[7] Kemudian, ia menjadi Sekretaris Jenderal Dewan Umum Bank Islam dan Lembaga Keuangan (yang kemudian menjadi Persatuan Internasional Bank Islam).
Akhir hayat
Fuad Khatib meninggal pada 28 Oktober 1995 di Kota Jeddah; ia dimakamkan di kota kelahirannya, Mekkah.
Keturunan
Fuad Khatib memiliki beberapa anak, yakni Fatimah, Wafaa, Nadia, Iman, Muhammad, Abdul Hamid, Aisha, Abu Bakar.
Cucu Fuad Khatib di antaranya yakni Amir Bahjat dan Muhammad Fida Bahjat.[8]
Daftar Pustaka