1 Data Pendaftaran Tanah Prancis, tak termasuk danau, kolam, gletser > 1 km² (0.386 mi² atau 247 ekar) dan muara sungai.
2Population sans doubles comptes: penghitungan tunggal penduduk di komune lain (e.g. mahasiswa dan personil militer).
Forbach menjadi lokasi dari perbatasan negara antara Prancis dan Jerman dan hanya berjarak 15 menit dari pusat kota Saarbrücken, yang merupakan wilayah perkotaan lintas batas, dan merupakan bagian dari distrik Eropa Saar-Moselle. Pada tahun 2017, Forbach memiliki populasi 21.552 jiwa,[2] termasuk wilayah perkotaannya yang lebih luas, menjadikannya kota terbesar di wilayah Moselle sebelah timur.
Sejarah
Forbach terletak di area yang sudah lama dihuni. Sisa-sisa peninggalan dari era Celtic dan terutama era Romawi ditemukan di Forbach.
Era Abad Pertengahan
Sebuah kastil dibangun di bukit Schlossberg pada akhir abad ke-12. Kastil ini secara bertahap diperluas dan sekitar tahun 1550 dihubungkan ke kota dengan tembok pembatas. Antara abad ke-10 hingga 1793, banyak bangsawan yang memiliki wilayah kekuasaan Forbach. Johann Fischart, seorang penulis satir yang produktif, bekerja sebagai pengawas di Kastil Forbach dan tinggal di sana dari tahun 1583 hingga 1590.
Kapel Salib Suci di Forbach disebutkan dalam sebuah surat tahun 1338 dari Uskup Metz, Adhémar dari Monteil, dengan nama capella sancta crucis juxta Forbachum. Kapel itu mungkin dibangun pada abad ke-13 dan direnovasi besar-besaran pada abad ke-14 dan ke-15. Kemungkinan kapelnya dimiliki oleh jemaat Hombourg-Haut sejak tahun 1257, tetapi mengalami kerusakan parah selama Perang Tiga Puluh Tahun.
Perang 1870, Aneksasi Jerman, dan Perang Dunia I
Hingga Perang Prancis-Prusia, Forbach masih berada dalam wilayah Prancis. Namun, setelah Pertempuran Spicheren yang terjadi di dekat kota pada Agustus 1870, Forbach diduduki oleh pasukan Jerman. Saat perang berakhir, Forbach dianeksasi ke Jerman dan menjadi bagian dari provinsi kekaisaran Alsace-Lorraine.[3] Wilayah ini dikembalikan ke Prancis pada tahun 1918.
Periode Pasca-Perang Dunia II
Sebelum adanya Perjanjian Schengen, Forbach adalah titik penyeberangan perbatasan utama di mana prosedur bea cukai dilakukan, baik untuk transportasi jalan raya maupun kereta api.[4] Sejak 2007, kereta cepat TGV dan Intercity Express yang menghubungkan Paris dan Frankfurt berhenti di stasiun Forbach. Penumpang sekarang bisa melakukan perjalanan ke Paris lewat Gare de l'Est dalam waktu 1 jam 45 menit, dan ke pusat finansial Jerman serta bandara Frankfurt di wilayah metropolitan Frankfurt dan Rhine-Main dalam waktu 2 jam.
Letaknya yang berada di kawasan tambang batu bara Saar-Warndt,[5] yang membentang hingga ke Moselle timur, membuat Forbach jadi kota pertambangan yang penting, dengan kantor-kantor dari Houillères du Bassin de Lorraine (dewan pertambangan batu bara Lorraine), yang merupakan bagian dari Charbonnages de France. Ketika operasi pertambangan dihentikan permanen pada tahun 2004,[6] Forbach beralih ke kegiatan di bidang pariwisata, jasa, energi dan industri lainnya untuk membangun kembali ekonomi lokal.[7]Musée des Mineurs - Wendel yang ada di desa tetangga, Petite-Rosselle, adalah museum pertambangan batu bara yang melestarikan warisan industri dan budaya dari era pertambangan batu bara di wilayah Forbach. Museum itu mendapat label kualitas Musées de France pada tahun 2002.[8]
^ Satu atau lebih kalimat sebelum ini menyertakan teks dari suatu terbitan yang sekarang berada pada ranah publik: Chisholm, Hugh, ed. (1911). "Forbach". Encyclopædia Britannica. 10 (edisi ke-11). Cambridge University Press. hlm. 636.
^Assemblée Nationale de France, Compte-rendu des séances de l'Assemblée nationale législative. Tome Dix-Septième, du 4 novembre au 1 décembre 1851. Addition à la séance du jeudi 6 novembre 1851, p 23.
^This basin lies 44 km east of Longeville-les-Metz, under the Franco-German border extending into the Warndt region of Saarland in Germany.See map