Ferrovial
Ferrovial S.E. (pengucapan bahasa Spanyol: [feroˈβjal]), sebelumnya bernama Grupo Ferrovial, adalah sebuah perusahaan multinasional asal Spanyol yang bergerak di bidang perancangan, pembangunan, pendanaan, operasi, dan perawatan infrastruktur transportasi dan layanan perkotaan. Saham perusahaan merupakan komponen dari indeks pasar saham IBEX 35. Perusahaan ini berkantor pusat di Madrid.[3] Ferrovial beroperasi melalui empat divisi[4] di lebih dari 5 negara.[5] Divisi Jalan Tolnya mendanai dan mengoperasikan sejumlah jalan tol, antara lain 407 ETR, North Tarrant Express, LBJ Express, Euroscut Azores, dan Ausol I. Sementara Divisi Bandaranya mengembangkan dan mengelola bandara di Heathrow, Glasgow, Aberdeen, dan Southampton. Sedangkan Divisi Konstruksinya merancang dan membangun jalan, jalan tol, bandara, dan gedung. Lalu Divisi Jasanya mengawasi perawatan dan konservasi infrastruktur, fasilitas, dan bangunan, mengambil dan mengolah sampah, serta sejumlah tipe jasa lain.[6][7] SejarahPerusahaan ini didirikan oleh Rafael del Pino y Moreno pada tahun 1952 sebagai sebuah perusahaan konstruksi jalur rel dengan nama Ferrovial, yang dalam Bahasa Spanyol berarti "jalur rel". Ferrovial kemudian mengakuisisi 98,27% saham Agroman,[8] sebuah kontraktor besar di Spanyol pada bulan Juni 1995 dan membentuk Cintra pada bulan Februari 1998 dan dipimpin oleh Rafael del Pino Calvo-Sotelo, Cintra awalnya memiliki tiga divisi, yakni Parkir Mobil, Jalan Tol, dan Bandara. Divisi Bandara kemudian dipecah menjadi dua divisi.[9] Perusahaan ini lalu mengakuisisi 58,5% saham perusahaan konstruksi asal Polandia, Budimex Dromex S.A. pada bulan April 2000[10] dan Bandara Bristol di Inggris pada bulan Desember 2000. Joaquín Ayuso kemudian ditunjuk sebagai CEO Ferrovial Group pada bulan Januari 2002, sementara Santiago Bergareche ditunjuk menjadi Wakil Chairman. Pada bulan Juni 2002, Ferrovial mengakuisisi konsesi Bandara Sydney, bandara terbesar di Australia.[11] Pada bulan April 2003, perusahaan ini mengakuisisi Amey plc, sebuah kontraktor asal Inggris yang juga merupakan investor besar di Tube Lines, salah satu dari hanya dua perusahaan kemitraan pemerintah swasta yang diberi tanggung jawab untuk merawat jalur dan bakal pelanting London Underground.[12] Perusahaan ini kemudian mengakuisisi Bandar Udara George Best Belfast pada bulan Mei 2003.[13] Pada bulan Agustus 2005, Ferrovial mengakuisisi Webber yang fokus pada infrastruktur, daur ulang agregat, serta ekstraksi dan pengiriman pasir di Texas.[14] Pada bulan yang sama, perusahaan ini juga mengakuisisi Swissport International.[15] Pada bulan 2006, sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Ferrovial membeli BAA Limited dengan harga £10 milyar,[16] dan BAA menjual sahamnya di Bandara Bristol ke Bandara Macquarie.[17] Pada tahun 2007, Ferrovial memfinalisasi penjualan 20,9% saham Bandara Sydney yang dimilikinya ke MAp dengan harga A$1,009 milyar.[18] Pada tahun yang sama, Ferrovial juga menjual Bandara Budapest ke sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Hochtief AirPort GmbH dengan harga £1,3 milyar [19] dan mengumumkan perubahan struktur perusahaan. Iñigo Meirás, mantan Kepala Divisi Jasa lalu ditunjuk sebagai CEO Divisi Bandara. Sementara Santiago Olivares, mantan Kepala Bagian Internasional pada Divisi Jasa dan CEO Swissport, ditunjuk sebagai CEO Ferrovial Servicios. Enrique Díaz Rato, mantan CEO Cintra, juga ditunjuk sebagai Kepala Divisi Jalan Tol & Parkir Mobil.[20] Pada akhir tahun 2007, BAA memfinalisasi penjualan saham 6 bandara di Australia yang dimilikinya ke Hastings Fund Management Limited dengan perkiraan harga €495 juta.[21] Pada tahun 2008, BAA menjual World Duty Free Europe (WDF) ke Autogrill dengan harga £546,6 juta,[22] 33 properti Airport Property Partnership (APP) ke Arora Family Trust dengan harga £265 juta[23] dan Bandar Udara George Best Belfast ke ABN Amro Global Infrastructure Fund / Faros Infrastructure Partners LLC dengan harga £132,5 juta.[24] Pada tahun 2009, anak usaha Ferrovial, Amey dan Dewan Kota Birmingham mengumumkan kesepakatan skema inisiatif pendanaan swasta untuk pembangunan jalan tol di Birmingham dengan nilai £2,7 milyar.[25] Sementara Cintra menyelesaikan penjualan 99,92% saham Aparcamientos, S.A. ke sebuah konsorsium dengan harga €451 juta, termasuk hutangnya.[26] Pada tahun yang sama, Ferrovial menunjuk Íñigo Meirás sebagai CEO baru, untuk menggantikan Joaquín Ayuso yang ditunjuk sebagai Wakil Chairman. Pada tanggal 21 Oktober 2009, BAA menjual Bandara London Gatwick ke sebuah entitas yang dikendalikan oleh Global Infrastructure Partnership dengan harga £1,5 milyar.[27] Pada bulan Desember 2009, Ferrovial membeli semua saham Cintra yang masih dimiliki oleh pihak lain.[28] Pada tanggal 17 Desember 2009, NTE Mobility Partners LLC, sebuah konsorsium yang mayoritas sahamnya dipegang oleh Cintra, menyelesaikan pengumpulan dana sebesar $2 milyar untuk membangun North Tarrant Express Managed Lanes di Texas[29] dan pada tanggal 29 Desember 2009, Cintra menjual 60% saham anak usahnya di Cile ke ISA dengan harga €209 juta.[30] Pada tahun 2010, Ferrovial membangun Motorway M3 di Irlandia, dengan terlebih dahulu menghancurkan 140 monumen, dua monumen nasional,[31] termasuk Lismullin.[32] Meskipun ada permintaan dari Conor Newman,[33] mantan Direktur Tara Discovery Programme dan chairman Dewan Budaya Irlandia,[34] jalan tol ini tetap dimasukkan ke dalam Monumen Nasional Rath Lugh.[35] Hal ini dideskripsikan oleh Seamus Heaney, seorang penerima Hadiah Nobel sebagai "penistaan yang kejam".[36] Tanah yang diajukan untuk koridor jalan tol Leinster Orbital pun dilindungi dan mempengaruhi Situs Arkeologi Budaya UNESCO Tara dan Newgrange.[37] Pada tahun yang sama, Transport for London menyelesaikan kesepakatan pembelian Tube Lines dari Ferrovial dengan harga £310 juta[38] dan anak usaha Ferrovial, Amey mengakuisisi WYG Engineering Limited (‘WYG’) dari WYG Group (sebelumnya bernama White Young Green).[39] Ferrovial juga menjual 50% saham Autopista Trados 45 dengan harga €67 juta[40] dan anak usaha Ferrovial Servicios, AmeyCespa mengakuisisi Dickerson Group dengan harga £48,6 juta.[41] Pada tahun 2012, BAA menjual Bandara Edinburgh ke Global Infrastructure Partners dengan harga £807 juta.[42] Ferrovial juga mengumumkan penjualan 10% saham Heathrow Airport Holdings Ltd ke Qatar Holding LLC dengan harga £478 juta, sehingga Ferrovial memiliki saham tidak langsung sebesar 33.65% di Heathrow.[43] Pada tanggal 19 Januari 2013, Heathrow Airport Holdings (sebelumnya bernama BAA) mengumumkan penjualan Bandara Stansted Airport dengan harga £1,5 milyar ke Manchester Airport Group[44] dan pada tanggal 21 Februari 2013, Ferrovial, melalui Ferrovial Services, mencapai kesepakatan dengan 3i untuk mengakuisisi Enterprise, salah satu penyedia jasa pada utilitas dan sektor publik terkemuka di Britania Raya dengan harga £385 juta.[45] Pada bulan April 2016, Ferrovial membeli Broadspectrum (sebelumnya bernama 'Transfield Services'), yang menjadi kontraktor utama untuk Pemerintah Australia pada Pusat Pemrosesan Regional Manus di lepas pantai Lorengau Timur. Kemudian, Ferrovial mengumumkan bahwa mereka tidak akan memperpanjang kontrak tersebut. Walaupun begitu, Pemerintah Australia menambahkan klausa yang memungkinkan perpanjangan unilateral terhadap kontrak tersebut selama lima bulan.[46] Referensi
Pranala luar
|