Fenenna dari Kuyavia (juga dikenal sebagai dari Inowrocław; bahasa Polandia: Fenenna kujawska atau inowrocławska; skt. 1276–1295) merupakan seorang putri Polandia dan berasal dari Wangsa Piast cabang Mazowsze. Melalui pernikahannya, ia menjadi Ratu Hungaria.
Kehadiran Fenenna didukung hanya oleh dua sumber: Silsilah Santa Jadwiga dan Kronik Jan Długosz, juga sumber-sumber Hungaria. Silsilah menyatakan bahwa seorang putri tidak bernama Adipati Ziemomysł dijodohkan dengan Raja Hungaria. Berdasarkan informasi ini, Jan Długosz menyatakan bahwa Fenenna menikah dengan Raja István V. Informasi yang keliru ini dipertahankan oleh historiografi kemudian sampai abad ke-19, ketika Fenenna digambarkan dengan tepat sebagai istri Raja András III.
Meskipun Fenenna tidak memainkan peran penting di istana Hungaria, pernikahannya memang memperkuat aliansi di antara suaminya dan pamandanya Władysław yang Pendek, dan ini juga menguntungkan hubungan kerabat Kuyavianya dengan, antara lain, Raja Vaclav II. Tak lama setelah kematian András III, putri mereka Erzsébet dijodohkan dengan calon Vaclav III, ahli waris takhta Hungaria.
Kehidupan
Kelahiran dan nama
Orangtua Fenenna dikonfirmasi di dalam Genealogia sanctae Hedwigis (dibaca: Silsilah Santa Jadwiga). Pernikahan orang tuanya ditempatkan pada sekitar paruh pertama bulan Februari tahun 1268.[1] Jika ia adalah putri sulung pasangan kadipaten, ia mungkin lahir pada akhir tahun itu. Ia menikah pada tahun 1290, dan sesuai dengan Hukum kanonik saat itu, usia legal untuk menikah adalah dua belas tahun; namun dua tahun kemudian, pada tahun 1292, ia melahirkan seorang anak, mungkin pada usia lima belas tahun. Dengan demikian, tanggal lahirnya diduga di antara tahun 1268 dan 1277.[2] Di antara keturunan Adipati Ziemomysł, Fenenna ditempatkan sebagai anak kedua, antara Eufemii (yang meninggal semasa bocah) dan Leszek.[3]
Silsilah Santa Jadwiga menunjukkan bahwa Fenenna dijodohkan dengan raja Hungaria. Menurut Jan Długosz penguasa Hungaria ini adalah Raja István V. Meskipun anggapan ini tidak didukung oleh sumber manapun tidak mungkin benar karena István V meninggal pada tahun 1272, dipertahankan sampai abad ke-18.[6] Suaminya adalah Raja András III, sebagaimana dikonfirmasikan oleh sumber-sumber Hungaria. Dari masa pemerintahannya, di antara tahun 1290–1295, ada beberapa dokumen yang dikeluarkan oleh Ratu Hungaria, yang ditandatangani sebagai Fenena, Fennena, atau disingkat Fenenna F. Legenda di atas perangko-perangko Hungaria tahun 1291 menyatakan bahwa Ratu Fenenna adalah ibunda Ziemomysł. Karena pernikahannya, Kerajaan Polandia mulai bekerja sama erat dengan penguasa Hungaria.
Pada bulan Juli 1290 András III dinobatkan sebagai Raja Hungaria. Salah satu tindakan pertamanya adalah kesimpulan aliansi dengan Polandia, khususnya dengan Adipati Władysław yang Pendek. Pada bulan September beberapa negosiasi dimulai dan tidak lebih dari tanggal 9 Oktober Fenenna tiba di Hungaria sebagai mempelai András.[7] Dari tiga dokumen tahun 1290 yang dikeluarkan menggambarkan Fenenna sebagai istri András III dan Ratu Hungaria. Pernikahan András III dan Fenenna dilangsungkan di antara bulan September dan pada tanggal 24 November 1290. Mungkin selama upacara pernikahan, atau tak lama kemudian, Fenenna dinobatkan sebagai Ratu Hungaria.[8]
Pernikahan tersebut direncanakan oleh pamanda Fenenna, Władysław yang Pendek, yang menginginkan sekutu untuk pertarungannya atas takhta Polandia. Aliansi Hungaria-Kuyavia terbukti bermanfaat bagi kedua belah pihak. Para adipati Kuyavia membantu András III mengalahkan Károly Martell, yang menuntut takhta Hungaria setelah kematian pamanda maternalnya, Raja László IV Cuman, pada tahun 1290. Sebagai imbalannya, bangsa Hungaria mengirimkan bekal dan dukungan militer kepada Władysław I selama pertarungannya dengan Raja Vaclav II dari Bohemia dan Adipati Henryk III dari Głogów. beberapa dokumen yang dikeluarkan oleh András III dari tahun 1293 menunjukkan bahwa bantuan dikirim ke Adipati Kuyavia. Dokumen-dokumen ini menetapkan bahwa András membalas jasa dua orang Hungaria, Pal dan Serafila, atas bantuan mereka memenangkan Prędocin. Pada tahun 1297 dokumen-dokumen mencatat bahwa Władysław, dengan bantuan bangsa Hungaria, menyerang Wielkopolska dan Silesia.
Dari beberapa dokumen kontemporer yang masih ada, diketahui bahwa Fenenna tidak memainkan peranan penting di istana Hungaria. Pada tahun 1292, Fenenna melahirkan anak satu-satunya, seorang putri yang bernama Erzsébet.
Kematian dan akibat
Sumber-sumbernya tidak menyebutkan tentang kematian Fenenna. Oleh karena itu, tanggal kematiannya dapat ditentukan hanya berdasarkan perundingan-perundingan Raja András III dengan istana Austria untuk pernikahan keduanya dengan Agnes dari Habsburg, dan dokumen-dokumen yang dikeluarkan baik oleh Fenenna dan Agnes. Hampir semua sumber yang diketahui menempatkan pernikahan Raja András III dengan Agnes dari Habsburg di Wina pada tanggal 13 Februari 1296. Namun meskipun tahun ini umumnya diterima, hari dan bulan yang pasti bervariasi di sejumlah sumber yang sebagian mandiri. Dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh Ratu Hungaria juga membingungkan. Dokumen terakhir yang dikeluarkan oleh Fenenna bertanggal 8 September 1295, sedangkan dokumen pertama yang dikeluarkan oleh Agnes bertanggal 1 Mei 1295. Sejak pernikahan András III dengan putri Austria tahun 1296, dokumen itu mungkin salah ditulis dan harus dipindahkan setahun lebih awal. Sekarang diterima bahwa pernikahan András III dengan Agnes dari Habsburg diadakan pada tahun 1296. Karena itu, Fenenna pasti telah meninggal pada akhir tahun 1295; lokasi makamnya tidak diketahui.[9][10]
Setelah kematian Fenenna, András III menandatangani kesepakatan dengan lawan Władysław I, Vaclav II. Sebagai bagian dari perjanjian ini, putrinya Erzsébet dijodohkan dengan putra dan ahli waris raja Bohemia, calon Vaclav III, pada tahun 1298. Namun pernikahan ini tidak pernah dilangsungkan. Vaclav sebaliknya malah menikahi Wiola Elżbieta, tetapi kemudian ia berencana untuk menceraikan Wiola dan menikahi Erzsébet sebelum ia dibunuh.
Ketika Raja András III meninggal pada tahun 1301, Erzsébet dibawa oleh ibu tirinya, Agnes dari Austria dan dipaksa untuk masuk ke biara Dominikan di Töss, Swiss, dimana ia meninggal pada tahun 1338 sebagai anggota terakhir Wangsa Árpád.
^Kazimierz Jasiński, Rodowód Piastów małopolskich i kujawskich, Poznań – Wrocław 2001, p. 113–114.
^Kazimierz Jasiński, Rodowód Piastów małopolskich i kujawskich, Poznań – Wrocław 2001, p. 137–138.
^Oswald Balzer, Genealogia Piastów, 2nd edition, Kraków 2005, tabl. VI; according to Kazimierz Jasiński, Rodowód Piastów małopolskich i kujawskich, Poznań – Wrocław 2001, p. 138, she was the eldest child of the Duke of Inowrocław.
^Oswald Balzer, Genealogia Piastów, 2nd edition, Kraków 2005, p. 616.
^Kazimierz Jasiński, Rodowód Piastów małopolskich i kujawskich, Poznań – Wrocław 2001, p. 137.
^O. Balzer, Genealogia Piastów, vol. II, Kraków 2005, p. 615.
^J. Dąbrowski, Z czasów Łokietka. Studia nad stosunkami polsko-węgierskimi w XIV w.; "Rozprawy Akademii Umiejętności. Wydział Historyczno-Filozoficzny", 1916, p. 287; K. Jasiński, Rodowód Piastów małopolskich i kujawskich, Poznań – Wrocław 2001, p. 139.
^K. Jasiński, Rodowód Piastów małopolskich i kujawskich, Poznań – Wrocław 2001, p. 137; previously O. Balzer, Genealogia Piastów, vol. II, Kraków 2005, p. 618–619, put the wedding date between 19 August and 24 November 1290.
^O. Balzer, Genealogia Piastów, vol. II, Kraków 2005, p. 620.
^K. Jasiński, Rodowód Piastów małopolskich i kujawskich, Poznań – Wrocław 2001, p. 139.