Fadel Shana'a (27 Maret 1984 – 16 April 2008) adalah jurnalis berkebangsaan Palestina yang bekerja sebagai kameramen untuk Reuters. Dia terbunuh bersama 8 orang lainnya (umur 12 hingga 20)[1] oleh tembakan flechette yang diluncurkan dari tank milik Israel di jalur Gaza (pembantaian Al Bureij).
Rekaman video milik Fadel menunjukkan bahwa sebuah tank menembak dan sekilas menampakkan peluru sebelum berubah menjadi hitam saat peluru meledak.[2] Kepala editor Reuters, David Schlesinger, kemudian melakukan investigas, begitu juga dengan Human Rights Watch. Salah satu direktur Human Rights Watch menyatakan bahwa, "Tentara Israel tidak memastikan siapa yang mereka tembak sebelum menembak, dan terdapat bukti bahwa mereka secara sengaja menyasar jurnalis."[3]Al Mezan Center for Human Rights menyebut pembunuhan ini sebagai kejahatan perang yang disengaja.[4]
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeluarkan pernyataan: "IDF ingin menekankan bahwa tidak seperti berbagai organisasi teroris, tidak hanya mereka secara sengaja menyasar warga sipil yang tidak terlibat, mereka juga berusaha menghindari insiden yang seperti itu... Laporan-laporan yang mengklaim sebaliknya adalah salah dan menyesatkan."[5] Pada 13 Agustus 2008, dilaporkan bahwa IDF telah menutup sebuah investigasi yang menyelidiki kematian Shana'a tanpa mengambil tindakan disiplin terhadap kru tank yang membunuhnya.[1] "Setelah konklusi yang layak yang didapatkan dari kru tank dan para atasannya, keputusan untuk menembak target... adalah tepat",[1]Kejaksaan Jenderal Militer pada waktu itu, Avichai Mandelblit, mengatakan dalam sebuah surat yang dikirimkan pada Reuters. David SChlesinger mengatakan bahwa "Saya sangat kecewa bahwa laporan ini membenarkan dari kekuatan mematikan di dalam sebuah situasi yang diakui para tentara sendiri belum dianalisa secara jelas" dan "Mereka terlihat mengambil pandangan bahwa mengangkat kamera apapun dapat direspon dengan mematikan".
Ribuan orang menghadiri pemakaman Shana'a di Gaza.[6][7][8]
Lihat juga
Shireen Abu Akleh – jurnalis Amerika-Palestina yang terbunuh pada 2022 karena tembakan IDF di Jenin saat liputan