Eugenie Clark, dikenal dengan nama Wanita Hiu, adalah ahli iktiologi Amerika yang terkenal karena penelitiannya tentang hiu. Clark adalah orang yang pertama kali menggunakan bidang selam scuba untuk keperluan riset. Selain dianggap sebagai ahli dalam bidang biologi maritim, Clark juga dikenal jasanya dalam konservasi kehidupan laut.
Kehidupan awal dan pendidikan
Eugenie Clark lahir di Kota New York. Ayahnya, Charles Clark, meninggal ketika Clark Eugenie masih berusia dua tahun, dan ibunya, Yumico Motomi, nantinya menikahi pemilik restoran jepang Masatomo Nobu.[1]
Clark menjalani pendidikan di Woodside, Long Island, dan lulus dari Bryant High School di Queens, New York.[2] Dia adalah satu-satunya murid keturunan Jepang di sekolahnya. Sejak kecil, Clark sangat menyukai ilmu tentang lautan, dimana kebanyakan laporan sekolahnya menggunakan topik biologi maritim. Setiap sabtu dia mengunjungi New York Aquarium di Battery Park, dia sangat mengagumi hewan-hewan laut.[3] Karya naturalisWilliam Beebe menginspirasinya untuk menjadi oseanografer.
Kehidupan akademis dan penelitian
Clark mendapat gelar Bachelor of Arts di bidang zoologi di Hunter College pada tahun 1942. Dia juga mendapatkan gelar Master of Arts (1946) dan Doctorate of Philosophy (1950) dari Universitas New York. Pada tahun 1949, dibawah organisasi Office of Naval Research, Clark meneliti populasi ikan di Guam, Kepulauan Marshall, Palau, Kepulauan Mariana Utara, dan Kepulauan Caroline. Setelah menyelesaikan riset doktoral, Clark menerima Beasiswa Fulbright untuk meneruskan studi tentang iktiologi di sebuah tempat penelitian di Hurghada, pantai utara Laut Merah di Mesir. Pengalamannya ditulis di buku pertamanya Lady with a Spear tahun 1953.[2]
William dan Anne H. Vanderbilt, salah satu penggemar Lady with a Spear dari Florida mengundang Clark untuk berpidato di sekolah umum di Englewood, Florida pada tahun 1954. Clark memberikan presentasi tentang ikan-ikan di Laut Merah, peserta yang datang tertarik untuk mempelejari hewan-hewan tersebut lebih lanjut. Setelah undangan itu, Vanderbilt dan Clark membangun laboratorium di Florida pada tahun 1955. Laboratorium ini diberi nama Cape Haze Marine Laboratory (sejak 1967 diberi nama Mote Marine Laboratory).[4]
Di Cape Haze
Di Cape Haze Marine Laboratory, Clark bekerja dengan pemancing lokal bernama Beryl Chadwick, yang berpengalaman dalam menangkap hiu. Chadwick adalah satu-satunya asisten saat laboratorium tersebut baru berdiri. Permintaan akan riset untuk hiu pertama kali datang dari John H. Hellen, direktur New England Institute for Medical Research.[3] Setelah aktivitas laboratorium itu mulai dipublikasikan lewat jurnal ilmiah, ilmuwan lain datang untuk belajar ataupun melakukan riset di Cape Haze.[5] Salah satu ilmuwan yang datang ke sana adalah ilmuwan kelautan bernama Sylvia Earle, yang saat itu melakukan skripsi tentang alga di Universitas Duke.[1] Ketika di Cape Haze, Clark meneliti tingkah laku, reproduksi, dan eksperimen anatomi hiu dan ikan lainnya. Dia sering menyelam scuba di laut sekitar untuk meneliti berbagai makhluk hidup.[1]
Pada tahun 1962, Clark berpartisipasi di Ekspedisi Laut Merah Selatan yang dilakukan Israel, yang mana kampnya terletak di salah satu pulau di Eritria. Dia meneliti hiu dan spesies laut lainnya.
Clark meninggalkan Cape Haze dan menjadi dosen di City University of New York tahun 1966 dan University of Maryland pada tahun 1968. Clark pensiun pada tahun 1999 dan kembali ke Cape Haze tahun 2000, yang saat itu sudah berganti nama menjadi Mote Marine Laboratory. Dia meninggal karena kanker paru-paru pada 25 Februari 2015.[6]
Peninggalan dan Penghargaan
Eugenie Clark adalah ahli dalam bidang kelautan, terutama hiu dan ikan-ikan lainnya. Dia menulis dua buku yaitu Lady with a Spear (1953) dan The Lady and the Sharks (1969), dan juga lebih dari 175 artikel ilmiah. Dia sangat mendukung konservasi lautan dan makhluk hidup di dalamnya, terutama hiu untuk menjaga mereka agar tidak dibunuh sia-sia. Beberapa penemuannya terpentingnya antara lain, kegunaan ikan Pardachirus marmoratus dari Laut Merah yang menghasilkan pardaksin sebagai penolak hiu alami yang mana sejak itu ilmuwan menggunakannya untuk mencegah interaksi berbahaya antara hiu dan manusia,[7] kemudian pembuktiannya bahwa hiu tidak perlu bergerak untuk bernafas.[8] Clark melakukan 70 penyelaman dan 200 ekspedisi ke berbagai belahan dunia.
Clark mendapat berbagai penghargaan yang dapat dilihat di biografinya di website Mote Marine Laboratory.[9] Ilmuwan lain menghargai jasanya dengan memberi spesies ikan yang mereka temukan dengan namanya seperti: Callogobius clarki (Goren), Sticharium clarkae (George dan Springer), Enneapterygius clarkae (Holleman), and Atrobucca geniae (Ben-Tuvia dan Trewavas).[10]