Nama lengkap: Maria Elisabeth Gruyters/Elisabeth Gruyters
(1 November 1789 – 26 Juni 1864) Elisabeth Gruyters adalah pendiri Kongregasi Suster-Suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus atau di Indonesia biasa dikenal dengan Kongregasi CB.
Pada tahun 1821 Elisabeth berangkat ke Maastricht, di mana ia bertahun-tahun bekerja sebagai pengurus rumah tangga pada keluarga Nijpels. Dalam catatan pribadi yang ia tinggalkan, ia menuliskan kerinduannya agar diterima dalam sebuah biara. Begitu tinggal Maastricht kerinduan ini makin bertambah besar. Pada waktu itu kota Maastricht menderita akibat penindasan Prancis. Biara-biara ditutup, Gereja dilarang mengadakan ibadat. Banyak biarawan dan biarawati pada menghilang. Kota Maastricht sungguh miskin akibat penindasan dan perampokan yang berkepanjangan. Tentara sangat berkuasa, penduduk sangat miskin serta berkekurangan. Elisabeth tersentuh hatinya melihat penderitaan lahir dan batin yang dialami penduduk. Kerinduannya untuk diterima dalam biara pelan-pelan berubah menjadi berharapan agar di kota Maastricht ini didirikan sebuah biara di mana Tuhan akan diabdi secara tulus dan ikhlas. Catatan-catatan yang ditulis oleh Elisabeth Gruyters pada tahun-tahun terakhir hidupnya mengandung banyak data mengenai berdirinya Kongregasi. Catatan itu sekaligus merupakan kisah panggilan pribadi dan perkembangan hidup rohaninya. Pada peringatan 150 tahun berdirinya Kongregasi pada tahun 1987, catatan-catatan itu kemudian dituliskan dalam bentuk buku yang berjudul "Elisabeth Gruyters, Pendiri sebuah Tarekat".Karena kebutuhan untuk mengadakan pendekatan atas naskah asli sesuai dengan zaman, maka Kongregasi meminta kepada Institut Titus Brandsma di Nijmegen untuk mempelajarinya. Hasilnya sungguh mengagumkan. Ternyata Elisabeth Gruyters termasuk dalam deretan para mistik. Sebagaimana terungkap dalam buku yang berjudul "Mistik Elisabeth Gruyters: Aku berdiri di tengah jalan, sangat tercengang" (1987).Salah satu karya dia bersama suster yang lain disana antara lain adalah pelayanan bagi mereka yang sakit di Rumah Sakit Calvariberg, Maastricht.[1]
Pada tanggal 1 Maret2006, Kongregasi telah memiliki sekitar 700 anggota yang berkarya di Amerika, Belgia, Denmark, Indonesia, Belanda, Norwegia, Tanzania dan Republik Demokratik Timor Timur.[2]