Menaiki kapalZeemeeuw, mereka mengeksplorasi pantai utara, khususnya Teluk Cendrawasih dan lebih ke arah timurnya lagi seperti Teluk Humboldt (sekarang Teluk Yos Sudarso) dan Danau Sentani. Rumah yang dibangun di sebuah pulau lepas Teluk Humboldt menjadi basis untuk perjalanan sepanjang pantai, yang selama beberapa hari tertunda karena perjalanan ke pedalaman. Danau Sentani dapat dijelajahi dengan sekoci milik Zeemeeuw yang dibawa ke danau tersebut dengan dipanggul di bahu. Lalu, setelah perjalanan masing-masing, dalam laporannya Arthur Wichmann menulis bahwa mereka mengubah dek kapal ekspedisi menjadi laboratorium darurat yang penuh dengan batu, botol, dan tabung berisi alkohol, dan berbagai benda etnografi yang dikemas dalam kotak.
Ekspedisi tersebut berlangsung selama setengah tahun dan didokumentasikan dengan baik. Hampir setiap anggota ekspedisi memberikan sumbangannya: Lorentz menulis catatannya dengan baik sehingga khayalak tertarik, Van der Sande dengan sekumpulan studi mengenai kebudayaan dan ciri jasmania penduduk Papua, dan L.F. de Beaufort mengenai burung-burung yang dikumpulkan dan disusun sepanjang perjalanan. Setelah kembali, koleksi tersebut disimpan di museum serta lembaga ilmiah di Belanda. Pada tahun 1907, diselenggarakan pameran spesial koleksi etnografi dari ekspedisi tersebut di 's Rijks Ethnographisch Museum (sekarang Museum Volkenkunde), Leiden.
Literatur
De Beaufort LF. 1909. Birds from Dutch New Guinea (Nova Guinea 5, jil. 3). Leiden, hal. 389–421.
Lorentz HA. 1905. Eenige maanden onder de Papoea's. Leiden: E.J. Brill.