Edward Makuka Nkoloso
Program antariksaPada tahun 1960-an, program ini bertujuan meluncurkan roket yang mengirimkan satu antariksawati, satu misionaris, dan dua kucing ke Mars. Nkoloso berharap dapat mengalahkan program antariksa Amerika Serikat dan Uni Soviet pada puncak Perlombaan Angkasa.[3] Tetapi sampai saat ini baik Amerika Serikat maupun Rusia belum melakukan penerbangan berawak ke Mars. Untuk melatih mereka, Nkoloso mendirikan sebuah fasilitas khusus yang terletak tujuh mil dari Lusaka. Di sana, para calon astronaut mengenakan baju terusan dengan helm militer Britania Raya. Mereka bergantian masuk drum minyak kosong berkapasitas 44 galon yang digulingkan dari puncak bukit dan mental di tanah berbatu. Menurut Nkoloso, metode tersebut akan memunculkan sensasi kehilangan bobot saat perjalanan luar angkasa dan pulang ke Bumi.[3] Nkoloso menulis editorial surat kabar yang menjelaskan impiannya. Ia mengaku telah mengajukan hibah sebesar £7.000.000 dari UNESCO untuk mendanai program luar angkasanya. Ia juga menginstruksikan misionaris yang terlibat untuk tidak memaksa penduduk pribumi Mars pindah agama ke Kristen jika mereka tidak mau.[4] Ia juga mengatakan bahwa sebuah roket yang terbuat dari aluminium dan tembaga berukuran 10x6 meter akan diluncurkan dari Independence Stadium pada Hari Kemerdekaan tahun 1964.[5] DampakProgram antariksa Nkoloso tidak pernah terwujud, terutama dikarenakan tidak adanya kucuran dana dari UNESCO. Selain itu, si "antariksawati" yang berusia 17 tahun, Matha Mwambwa, telanjur hamil dan dibawa pergi oleh orang tuanya. Pemerintah Zambia juga berusaha menjaga jarak dengan program Nkoloso.[6] Pada tahun 2010, seorang fotografer Spanyol, Cristina De Middel, mereka ulang proyek Nkoloso dalam bentuk seni fotografi yang diterbitkan dan dipamerkan ke seluruh dunia. Ia memberi judul bukunya "The Afronauts".[3] Ia kemudian menjabat sebagai presiden Asosiasi Veteran Ndola.[butuh rujukan] Referensi
Bacaan lanjutan
Pranala luar
|