Konsep Dunia Pertama berasal selama Perang Dingin, yang melibatkan negara-negara yang sejajar dengan Amerika Serikat dan Inggris.[1] Negara-negara ini sebagian besar ekonomi pasar dan umumnya berdemokrasi. Setelah jatuhnya Uni Soviet, istilah "Dunia Pertama" bisa dibilang mengambil makna baru, sebagian besar menjadi identik dengan negara-negara maju.
Selama Perang Dingin, hubungan antara "Dunia Pertama" dan "Dunia Kedua" dari negara komunis biasanya kompetitif, ideologis dan bermusuhan. Hubungan kedua "Dunia" ini dengan negara-negara "Dunia Ketiga" (yaitu kategori negara-negara lain) biasanya positif dalam hal teori, sementara beberapa yang cukup negatif dalam praktiknya (seperti dengan praktik perang proksi). Hadirnya hubungan antar-dunia ini tidak begitu kaku, meskipun ada perbedaan dalam hal negara-negara Dunia Pertama memiliki pengaruh yang lebih besar, kekayaan, informasi dan kemajuan daripada yang lain.
Definisi
Setelah Perang Dunia Kedua, dunia dibagi menjadi dua blok geopolitik besar, memisahkan ke dalam wilayah komunisme dan kapitalisme. Hal ini menyebabkan Perang Dingin, di mana istilah Dunia Pertama sering digunakan karena relevansi politik, sosial, dan ekonomi. Istilah itu sendiri pertama kali diperkenalkan pada akhir 1940-an oleh PBB.[2] Saat ini, istilah Dunia Pertama sedikit usang dan tidak memiliki definisi resmi, namun, secara umum dianggap sebagai kapitalis, industri, kaya, negara-negara maju yang sejajar dengan Amerika Serikat dan Britania Raya setelah Perang Dunia II. Definisi ini mencakup sebagian besar negara-negara Amerika Utara, Eropa Barat, Australia dan Jepang.[3] Dalam masyarakat kontemporer, Dunia Pertama dipandang sebagai negara yang memiliki ekonomi paling maju, pengaruh terbesar, standar hidup tertinggi, dan teknologi terbesar.[3] Setelah Perang Dingin, negara-negara ini dari Dunia Pertama termasuk negara-negara anggota NATO, negara sekutu Amerika, negara-negara netral yang dikembangkan dan industri, dan bekas koloni Inggris yang dianggap telah dikembangkan. Hal ini dapat didefinisikan secara ringkas menjadi Eropa, ditambah negara-negara kaya bekas Kerajaan Inggris (Amerika Serikat, Kanada, Australia, Singapura, Selandia Baru) dan Jepang. Negara-negara ini juga ditempatkan ke dalam Dunia Pertama berdasarkan seberapa beradab negara itu. Menurut Nations Online, negara-negara anggota NATO setelah Perang Dingin termasuk:[3]