Nama Donuimun secara harfiah berarti “Gerbang Kesetiaan.”[1] Gerbang ini disebut juga dengan Seodaemun yang berarti “Gerbang Besar Barat” karena gerbang ini merupakan gerbang bagian barat dari 4 gerbang besar (사대문) di kompleks Tembok Benteng Seoul.
Sejarah
Donuimun dibangun pada tahun 1396 sebagai gerbang barat dari ibu kota Joseon, Hanseong (Hangul: 한성, Hanja: 漢城; atau Hanyang; sekarang Seoul). Pada tahun 1413 (tahun ke 13 Raja Taejong), gerbang ini ditutup. Pada tahun 1422 (tahun ke 4 Raja Sejong) gerbang Donuimun dibuka kembali. Gerbang ini sempat terbakar karena invasi Jepang ke Korea, tetapi pada tahun 1711 (tahun ke 37 Raja Sukjong) Gerbang Donuimun diperbaiki kembali.[2][3]
Namun pada tahun 1915, gerbang tersebut sekali lagi hancur pada masa kolonial Jepang. Gerbang ini berulang-kali difoto dalam berbagai masa sebelum kehancurannya, yang paling terkenal di antaranya adalah seri foto yang diambil oleh misionaris PresbiterianHorace Grant Underwood(en) pada tahun 1904. Beberapa dari foto-foto tersebut menunjukkan jalur dari sebuah "Jalur Tram Listrik Amerika" yang melalui gerbang tersebut.
Rencana pembangunan kembali
Donuimun sudah tidak berdiri lagi. Pada tahun 2009 koran harian Korea, The Chosun Ilbo(ko) melaporkan bahwa pemerintah kota Seoul telah mengumumkan sebuah rencana untuk membangun kembali gerbang tersebut pada tahun 2013 dan memperluas bagian dari Tembok Benteng di tempat tembok itu dulunya berada.[2] Tetapi rencana tersebut sulit untuk dijalankan lebih lanjut karena isu-isu seperti anggaran dan bentuk awal yang akan dibangun kembali. Oleh sebab itu rencana ini ditunda dan dijadikan sebagai proyek jangka panjang hingga 2022.[4]
Pengunjung situs tersebut dapat menemukan monumen peringatan di tempat gerbang ini dulunya berada (lihat gambar di bawah).
Galeri
Donuimun, difoto pada tahun 1904 oleh Horace Grant Underwood.
Monumen Peringatan Donuimun, bulan Mei 2012.
Papan Tanda Donuimun, yang terukir di Monumen Peringatan Donuimun.
Bagian belakang dari Monumen Peringatan Donuimun, bulan Mei 2012.