Distrik Tebedu adalah sebuah distrik di negara bagian Sarawak, Malaysia.[1][2][3][4] Distrik ini merupakan bagian dari Bagian Serian yang terdiri dari distrik Serian, Siburan, dan Tebedu.[5] Sebelumnya, Distrik Tebedu merupakan sebuah subdistrik di bawah Distrik Serian yang kemudian ditingkatkan sepenuhnya menjadi sebuah distrik dengan haknya sendiri. Mayoritas penduduk distrik ini berasal dari kelompok etnis Bidayuh.[5][6]
Kota administratif untuk distrik ini adalah kota Tebedu. Distrik Tebedu memiliki luas sekitar 421 kilometer persegi (163 sq mi).[7] Ini juga merupakan pintu gerbang internasional pertama perbatasan Indonesia-Malaysia,[8] yang menghubungkan Kuching di Sarawak dan Pontianak di Kalimantan Barat. Kota Indonesia yang berbatasan dengan distrik ini adalah Entikong.[6] Kompleks Imigrasi Tebedu juga dibangun di perbatasan antara kedua negara.[6] Pada tahun 1991, lebih dari 57.000 orang Indonesia memasuki Malaysia melalui Entikong dengan menggunakan pusat imigrasi yang terletak di antara Kalimantan Barat dan Distrik Tebedu.[9][10]
Etimologi
Nama "Tebedu" berasal dari istilah dalam bahasa Bidayuh, batuh badu yang secara harfiah berarti batu kering.[8][11] Batu tersebut terletak di Desa Kujang Mawang dan Desa Tesu Mawang dan dikabarkan tidak pernah basah atau tergenang air.[8]
Sejarah
Pada tanggal 23 Oktober 1974, Tebedu menjadi sebuah sub-distrik di bawah administrasi Distrik Serian, yang dikelola oleh Pejabat Administratif Sarawak.[12] Pemegang jabatan selama waktu itu adalah Mering Wan. Pada bulan Oktober 2016, Sub-distrik Tebedu ditingkatkan menjadi Daerah Kecil Tebedu menjadi distrik penuh seperti yang diumumkan oleh
Anggota Majelis Legislatif Negara Bagian untuk Tebedu, Michael Manyin Jawong.[13] Sebuah tugu dibangun untuk memperingati peristiwa tersebut.[13]
Demografi
Berdasarkan Sensus Malaysia 2010, Distrik Tebedu memiliki 8.204 penduduk dengan kepadatan penduduk 19 orang per kilometer persegi, yang mengkategorikan distrik ini sebagai distrik dengan populasi yang jarang.[14] Dari segi etnis, sebagian besar orang yang tinggal di sini berasal dari kelompok etnis Bidayuh, yang berjumlah 7.421 orang. Yang paling sedikit adalah kelompok etnis Melanau, dengan hanya 19 orang.[14]
Jumlah populasi berdasarkan suku bangsa pada 2010.[14]
Tebedu adalah salah satu pintu gerbang internasional pertama di Malaysia. Iklim di daerah Tebedu adalah iklim hutan hujan tropis (Af) menurut klasifikasi iklim Köppen.[15] Suhu rata-rata adalah 25,9 °C (78,6 °F). Mei adalah bulan terpanas, dengan suhu mencapai 26,3 °C (79,3 °F). Sementara itu, Januari adalah bulan terdingin dengan suhu 25,5 °C (77,9 °F).[15]Curah hujan rata-rata di Tebedu adalah 3.798 mm (149,5 in) per tahun, dengan Januari mencatat curah hujan tertinggi 530 mm (21 in). Curah hujan terendah adalah pada bulan Juli, dengan 1.659 mm (65,3 in).[15]
Kegiatan ekonomi utama yang dilakukan oleh penduduk di Distrik Tebedu adalah pertanian dengan persentase sebesar 88,2%.[16][7] Disusul oleh tenaga kerja swasta (5,08%), pegawai negeri (3,66%), pegawai swasta (2,29%), usaha (0,74%) dan kegiatan ekonomi lainnya (0,03%).[7] Tanaman yang dibudidayakan di kecamatan ini antara lain padi, kakao, lada dan kelapa sawit.[12] Berbagai industri pengolahan hasil pertanian dilakukan di Tebedu karena didukung oleh sarana dan prasarana yang sangat baik.[12]
^ ab"Pengiktirafan kepada Bidayuh yang menyumbang kepada negara: KM". serian.sarawak.gov.my (dalam bahasa Melayu). The Borneo Post. 13 April 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-10. Diakses tanggal 20 May 2020 – via Laman web Pentadbiran Bahagian Serian. 'Hari ini, 11 April 2015 merupakan hari bersejarah bagi Serian kerana dengan ini saya mengisytiharkan daerah Serian, Tebedu dan daerah kecil Siburan sebagai sebuah Bahagian. Jika kita ada Bahagian Samarahan bagi Melayu, Bahagian Betong dan Kapit (Iban), Bahagian Mukah (Melanau), Bahagian Sarikei dan Sibu (Cina) dan Bahagian Miri serta Limbang (Orang Ulu) maka Serian adalah bahagian yang majoriti Bidayuh,' [ujar Ketua Menteri Datuk Patinggi Tan Sri Adenan Satem].Parameter |trans-quote= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcIrfan Setiawan (2020). Kecamatan di Wilayah Perbatasan Negara: Tinjauan Teoritk, Normatif Dan Implementatif. RTujuh Mediaprinting. hlm. 112. ISBN9786239565909.
^ abc"Daerah Kecil Tebedu". serian.sarawak.gov.my (dalam bahasa Melayu). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-10. Diakses tanggal 20 May 2020 – via Laman web Pentadbiran Bahagian Serian.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Anex-Antara (2 April 1992). "Entikong checkpoint". klik.com.my (dalam bahasa Inggris). Business Times. Diakses tanggal 10 April 2020.
^Pat Foh Chang (1999). Legends & History of Sarawak [Lagenda dan Sejarah Sarawak] (dalam bahasa Inggris). Chang Pat Foh. ISBN9789839475074.Digitalised on 5 September 2008 on Google Books.
^ ab"Maklumat Am - Tebedu | Daerah Tebedu Bandar Mutiara". darulinsan.pjk.com.my (dalam bahasa Melayu). Pusat Internet Kampung Darul Insan Jaya, Tebedu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-10. Diakses tanggal 3 February 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"New satelite town" [Bandar satelit baharu]. klik.com.my (dalam bahasa Inggris). Business Times. 21 February 1991. Diakses tanggal 20 November 2010 – via KLIK.com.my.