Gambaran segel Raja Ebarat (𒂊𒁀𒊏𒀜), pendiri Dinasti Sukkalmah, juga disebut "Dinasti Epartid" sepertinya. Dia menggunakan gelar raja (𒈗Šàr, diucapkan Shar) dalam prasasti. Museum Louvre, reference Sb 6225. Raja Ebarat muncul bertakhta. Prasasti itu berbunyi "Ebarat sang Raja. Kuk Kalla, putra Kuk-Sharum, pelayan Shilhaha"[1][2][3][4]
Dinasti Sukkalmah (skt. 1900-1500 SM), juga Dinasti Epartid seperti pendiri Eparti/Ebarat,[5][6] merupakan dinasti awal Asia Barat di wilayah kuno Elam, di tenggara Babilonia, yang sesuai dengan bagian terakhir dari periode kuno Elam (sejak skt. 2700-1600 SM).
Dinasti Sukkalmah mengikuti Dinasti Shimashki (skt. 2200-1900 SM).[7][8] Nama dinasti tersebut berasal dari nama Sukkalmah yang berarti "Wali penguasa Agung", gelar yang digunakan oleh para penguasa Elam.[7]
Banyak dokumen dan prasasti aksara paku yang tersisa dari periode ini, terutama dari daerah Shush, menjadikan periode Sukkalmah salah satu yang terbaik yang didokumentasikan dalam sejarah Elam.[7]
^Álvarez-Mon, Javier; Basello, Gian Pietro; Wicks, Yasmina (2018). The Elamite World (dalam bahasa Inggris). Routledge. hlm. 289. ISBN9781317329831.
Sumber
Cameron, George, "History of Early Iran", Chicago, 1936 (repr., Chicago, 1969; tr. E.-J. Levin, L’histoire de l’Iran antique, Paris, 1937; tr. H. Anusheh, ایران در سپیده دم تاریخ, Tehran, 1993)
Potts, D. T., The Archaeology of Elam, Cambridge University Press, 1999.
.svg){kind=small}