Dedek Prayudi, B.A., M.Sc. (lahir 23 April 1984) adalah seorang peneliti dan politikus Indonesia. Saat ini ia menjabat sebagai Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia dan Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan.[1]
Latar belakang
Dedek Prayudi atau akrab disapa Uki lahir di Jakarta, 23 April 1984 adalah seorang peneliti dan politikus Indonesia yang dikenal sebagai salah satu jurkam pasangan Capres dan Cawapres TKN Jokowi - Ma'aruf pada 2019. Selain itu, Uki juga sempat berkonflik dengan politisi Partai Demokrat Andi Arief terkait dugaan pengancaman yang berujung pada pelaporan ke polisi. Buntut debat PPN Sembako.[2][3]
Saat ini, Dedek menjabat sebagai salah satu Wasekjen DPP Partai Solidaritas Indonesia bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan organisasi. Sebelumnya, ia merupakan Juru bicara DPP PSI. Pada pemilu tahun 2019, Dedek mencalonkan diri sebagi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari daerah pemilihan Jawa Barat IX namun ia gagal ke senayan dikarenakan Partai Solidaritas Indonesia tidak lolos parliamentary threshold.[4]
Ketertarikannya pada dunia sosial politik membuatnya memilih untuk menyelesaikan dua bidang studi sekaligus Sociology dan Political Science and Government di Universitas Victoria Wellington, 2004 - 2007. Bagi Uki, ilmu politik mengajarkan cara menggapai dan mengelola kekuasaan, sedangan sosiologi mengajarkannya mengenal dan memahami masyarakat. Menurutnya, kombinasi kedua bidang ilmu tersebut sangat penting dan aplikatif dalam memahami fenomena sosial dan dinamikanya. Kecintaannya pada bangsa disertai cita-citanya untuk berkontribusi bagi Indonesia kemudian membawanya menjadi Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia-Wellington (PPIW). Melalui PPIW, Uki mendapatkan platform untuk menyuarakan aspirasi mahasiswa Indonesia dalam berbagai bidang di Wellington.
Pada tahun 2009, Uki berkesempatan mendapatkan beasiswa guna menyelesaikan program Magister di Universitas Stockholm, Swedia dengan pengkhususan bidang studi Demografi, sebuah cabang ilmu sosial yang menggunakan logika serta analisa berbasis statistik.
Sepulang dari luar negeri Uki pun membentuk suatu wadah bagi anak muda. Wadah tersebut, diharapkannya bisa menjadi platform bagi anak-anak muda untuk berkarya, dan menyuarakan pentingnya menghormati perbedaan, serta merawat toleransi.
Wadah tersebut dinamakan 4.20 Society yang berslogan Respect Differences, Enjoy Tolerance. Komunitas 4.20 Society kini memiliki ribuan anggota yang tersebar di Jawa, Sumatera, hingga Sulawesi Selatan. Kegiatan-kegiatan musik indie dan clothing menjadi aktivitas utama komunitas tersebut.[5]