Daniel Surya
Daniel Surya, lahir 31 Mei 1971 adalah seorang futurist, inovator, pengusaha, investor, ahli brand dan entrepreneur di bidang teknologi dan interaksi digital.[1][2] Ia dikenal karena berbagai inovasi di dunia digital, antara lain augmented reality dan digital stores, yang membuat WIR Group miliknya meraih penghargaan Best AR Campaign 2015 dan penghargaan Best AR 2016 di Sillicon Valley, Amerika Serikat.[3] serta Global 40 Most innovative companies awarded at the London Stock Exchange.[4] Secara pribadi ia juga pernah dinobatkan sebagai “Brand Builder of The Year 2011” oleh World Brand Congress di Mumbai, India[5] juga disebagai "Bapak Metaverse Indonesia" pada 2022 oleh PR Indonesia.[6] Masa kecil dan pendidikanDaniel Surya lahir dari pasangan Entino Wirjatmo dan Jenny Setawati Kosasih di Indonesia. Pada tahun 1994, Daniel lulus dari FA Bei Uni Hamburg University, Jerman dengan gelar Diplom in Marketing and Market Research. Karier profesionalSebelum dikenal sebagai pengusaha di bidang teknologi, Daniel Surya lebih dulu memulai dekadenya untuk membangun industri branding di Indonesia. Keprofesionalannya membuat ia diganjar sebagai salah satu dari 40 tokoh profesional muda terbaik di Indonesia oleh Warta Ekonomi, juga beberapa penghargaan lainnya. Wella Indonesia (1994 - 1995)Setelah kembali ke Indonesia, Daniel memulai perjalanan karirnya sebagai National Training Manager di Wella Indonesia. Addison (1997-1998)Sebagai Program Director Addison di Indonesia, Daniel memiliki peran penting dalam mengedukasi pasar Indonesia mengenai pentingnya branding sebagai konsultan. Daniel memanfaatkan keahliannya untuk menunjukkan nilai dari inisiatif branding strategis kepada klien potensial dan mitra industri. Beberapa mitra yang mempercayakan branding mereka adalah Walls, Rajawali Corp, Farmhouse of Purefoods. Landor (Januari 1998 - Desember 2006)Daniel melanjutkan perjalanannya di industri branding dengan menjabat sebagai Indonesia Chief Representative di Landor Indonesia pada Januari 1998 hingga Desember 2006. Selain mendirikan Landor di Indonesia, Daniel memimpin akuisisi bisnis yang sukses, dan pengembangan hubungan dengan klien, hingga memposisikan Landor sebagai konsultan branding utama di Indonesia. Beberapa mitra yang mempercayakan branding mereka adalah Unilever, TVS Motor, Trakindo, Tasseo, Sosro, SGM, Pertamina, Merpati, Medco Energi, Smart, LKDI (Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia), Kalbe, JAS Airport Services, Indosat Ooredoo, Indosat, Indofood, Fruit Tea, Bank Danamon, Bank BNI, Bintang Toejoe, Bank BII, Bank Andara, Astra World, Astragraphia, ASTRA International, dan ASPIRA. The Brand Union (Januari 2007 - Mei 2010)Daniel melanjutkan perjalanannya di dunia branding dengan kembali membangun perusahaan di bawah WPP Group, dengan menjabat sebagai Country Director for Indonesia & Brunei di The Brand Union pada Januari 2007 hingga Mei 2010. Beberapa mitra yang mempercayakan branding mereka adalah Aerowisata, Bright by PLN Batam, Bank Mandiri dan Telkom Indonesia. Riwayat bisnisWIR GroupDaniel Surya mendirikan WIR Group (singkatan dari We Indonesian Rule) bersama Michael Budi, Philip Cahyono, dan Jeffrey Budiman pada tahun 2009. Seiring perkembangan usahanya, WIR Group juga menggandeng co-founder yang berbeda di dalam mendirikan setiap unit bisnisnya, seperti Senja Lazuardy di AR&Co, Jimmy Halim di Mindstores, dan Stephen Ng di DAV dan Nusameta. WIR Group memulai dengan 2 bisnis unit yaitu AR&Co di bidang teknologi Augmented Reality dan DMID untuk branding. Dalam waktu sepuluh tahun, usaha ini menambah bisnis unitnya. Saat ini, WIR memegang lima paten inovasi AR, yang terdaftar di skema PCT oleh WIPO dan memiliki representatif di Singapura, Silicon Valley, New York, Los Angeles, Barcelona, dan Malta[7] Pada tanggal 4 April 2022, WIR Group dengan nama badan usaha PT WIR Asia Tbk telah melakukan penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode di IDX: WIRG. Unit Usaha WIR Group: Untuk info lebih lanjut, silakan buka artikel WIR Group
DisruptoDisrupto adalah event yang diadakan oleh WIR Group untuk memfasilitasi kolaborasi di era disrupsi. Ajang ini menjadi momentum bertemunya pemerintah, korporasi, start-ups, modal ventura, dan institusi keuangan lokal maupun global dalam sejumlah sesi konferensi, penandatanganan kerjasama strategis dalam sesi partnership lunch, serta pertemuan modal ventura dengan start-ups dalam sesi matchmaking. Disrupto 2018 digelar di Plaza Indonesia Extension lantai 4, 5, dan 6. Acara ini menghadirkan lebih dari 130 pembicara, 200 lebih startups, dan lebih dari 60 exhibitors.[8] Pada 2019, Disrupto kembali hadir pada 22-24 November bertempat di Plaza Indonesia. Daniel Surya selaku co-founder dan Presiden Komisaris Disrupto juga masih tetap aktif dalam acara ini. Dengan mengusung tema "The Future of Humanity", event ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang manfaat yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi yang diiringi dengan sisi kemanusiaan. Disrupto 2019 dihadiri oleh berbagai pengisi acara, di antaranya Furhat Robotik, robot manusia yang dapat berkomunikasi dua arah, dan Tilly Lockey, seorang gadis 14 tahun yang menjadi manusia bionic dengan tangan robot.[9] Ada pula Cyberdyne, yang merupakan sebuah perusahaan robotik asal Jepang yang membuat robot untuk membantu para kaum lansia dan disabilitas dalam mobilitasnya.[10] Juga Watergen, perusahaan yang menciptakan teknologi untuk dapat mengubah udara menjadi air yang aman untuk diminum.[11] Acara ini juga menghadirkan Yenny Wahid dan Rheinald Kasali. Yenny memiliki pandangan positif bahwa disrupsi teknologi harus memiliki dampak positif ke manusia. Perkembangan robotic yang mampu menggantikan tugas pekerjaan manusia, akan jauh lebih baik bila robot memiliki rasa empati, hal yang sampai saat ini masih hanya dimiliki manusia.[11][12] Beberapa pengalaman profesional lainnya
Penghargaan dan pengakuanFokus di bidang branding dan teknologi, membuat Daniel Surya telah meraih sejumlah penghargaan, antara lain:
Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia