Danau monomiktikDanau monomiktik merupakan salah satu jenis dari danau holomiktik yang mengalami percampuran lapisan air dalam tiap periodenya hanya berlangsung satu kali. Danau monomiktik diklasifikasikan berdasarkan stratifikasi temperatur menjadi dua, yaitu monomiktik dingin dan monomiktik hangat.[1] JenisDanau monomiktik dinginDanau monomiktik dingin merupakan danau yang tertutup es sepanjang tahun. Suhu danau pada musim panas selalu konstan yaitu dibawah 4oC[2]. Selama musim panas, danau ini tidak memiliki stratifikasi termal yang signifikan, yang menyebabkan air danau tersebut bercampur secara menyeluruh dari lapisan atas ke bawah. Sementara pada musim dingin, perairan dipermukaan danau membeku seluruhnya, hal tersebut menyebabkan air dipermukaan tidak bercampur dengan air dibagian dasarnya .[3] Danau monomiktik dingin banyak dijumpai di wilayah Arktik.[2] Danau monomiktik hangatDanau monomiktik hangat merupakan danau yang tidak pernah membeku. Danau ini memiliki perbedaan stratifikasi secara termal hampir sepanjang tahun. Perbedaan stratifikasi inilah yang menyebabkan air yang berada dipermukaan yang memiliki suhu hangat (epilimnion) dan air berada di dasar yang memiliki suhu dingin (hipolimnion) tidak pernah bercampur. Sebaliknya pada musim dingin, air yang berada di permukaan mengalami penurunan temperatur yang menyebabkan suhu air di permukaan cenderung sama dengan suhu air yang berada di dasar. karena tidak adanya perbedaan stratifikasi termal inilah yang membuat air danau bercampur.[3] Jenis danau ini tersebar luas dari daerah beriklim sedang hingga tropis. Salah satu contohnya adalah Danau Biru di Australia Selatan, yang perubahan sirkulasinya ditandai dengan perubahan warna yang mencolok.[3] Stratifikasi termal dan kepadatanStratifikasi termal pada danau merupakan bentuk pemisahan atau pembagian lapisan perairan danau berdasarkan temperatur suhu yang dimilikinya. Sementara kepadatan danau ditinjau dari sifat air yang cenderung memiliki masa jenis yang lebih ringan saat suhu mendekati 0oC. Hal tersebut terjadi karena molekul Hidrogen (H) yang terkandung dalam air (H2O) mengalami kristalisasi membentuk seperti sarang lebah kristal yang kaku atau disebut es.[4] Struktur inilah yang membuat masa jenisnya menjadi lebih ringan dari suhu air biasanya.[5][6] Fenomena tersebut menyebabkan air dipermukaan danau, yang terjadi selama musim dingin berubah menjadi es dan terapung.[5] Perbedaan kepadatan berpengaruh besar pada stratifikasi danau. Contoh paling jelas mengenai perbedaan kepadatan danau dapat dilihat pada danau monomiktik dingin.[2] ContohBerikut beberapa contoh danau monomiktik[7]
Referensi
|