Danau Garam Larnaca (bahasa Yunani: Αλυκή Λάρνακας, bahasa Turki: Larnaka Tuz Gölü) adalah jaringan empat danau garam yang kompleks (tiga di antaranya saling terhubung) yang terletak di sebelah barat kota Larnaca. Danau terbesar dari antara keempatnya adalah Aliki, yang kemudian diikuti oleh Orphani, Soros dan Spiro.[2] Danau-danau ini merupakan danau garam terbesar kedua di Siprus setelah Danau Garam Limassol. Luas permukaan keempat danau ini secara keseluruhan adalah 2,2 km2. Danau ini terletak sangat dekat dari Bandar Udara Internasional Larnaca dan merupakan salah satu tujuan wisata di kawasan tersebut. Danau ini dianggap sebagai satu dataran basah paling penting di Siprus dan telah dinyatakan sebagai situs Ramsar, situs Natura 2000, Kawasan Khusus yang Dilindungi berdasarkan Konvensi Barcelona,[3] serta Kawasan Burung yang Penting.[4] Di tepi danau ini juga terdapat Hala Sultan Tekke, yang merupakan salah satu tempat suci dalam agama Islam, karena di situ terdapat makam Umm Haram, salah satu sahabat Muhammad.
Di danau ini terdapat 85 spesies burung air, termasuk 2.000–12.000 burung flamingo (Phoenicopterus ruber)[5] yang menghabiskan musim dingin di danau ini untuk memakan udang Artemia salina.[2]
Pada musim dingin, danau ini terisi dengan air, sementara pada musim panas airnya menguap, sehingga menyisakan kerak-kerak garam. Menurut legenda, danau ini menjadi asin setelah Santo Lazarus meminta makanan dan minuman dari seorang perempuan tua. Si perempuan itu menolak dan mengklaim bahwa kebun anggurnya sudah kering, dan kemudian Lazarus menjawab: "semoga kebun anggurmu kering dan menjadi danau garam selamanya."[6] Penjelasan yang lebih ilmiah menunjukkan bahwa air garam menembus batu-batu berongga di antara danau dan laut, sehingga airnya menjadi asin.
Garam dari danau ini sebelumnya merupakan salah satu sumber ekspor utama Siprus. Namun, biaya tenaga kerja menjadi tinggi dan jumlah garam yang diperoleh juga menipis, sehingga kegiatan penambangan garam dihentikan pada tahun 1986.[2]
Referensi
Pranala luar