Danaos (bahasa Yunani: Δαναός), dalam mitologi Yunani adalah saudara Aigiptos dan putra Akhiroe dan Belos, raja Mesir. Mitos mengenai Danaos adalah legenda pendirian (atau pendirian kembali) kota Argos, salah satu kota terkemuka di Peloponnesia pada masa Peradaban Mikenai. Dalam Iliad karya Homeros, pasukan bangsa Danaos merujuk kepada pasukan Yunani yang melawan pasukan Troya.
Dalam mitologi
Danaos memiliki lima puluh orang putri yang disebut Danaid, dua belas di antaranya lahir dari Polikso dan sisanya lahir dari Pieria dan beberapa wanita lainnya. Sedangkan Aigiptos, saudara Danaos, memiliki lima puluh orang putra. Aigiptos memerintahkan semua putranya untuk menikahi para Danaid. Mengetahui hal ini, Danaos lebih memilih kabur. Dia pun membuat kapal laut dan kabur menggunakan kapal tersebut. kapal tersebut adalah kapal laut pertama di dunia.[1]
Danaos bersama para Danaid pergi ke Argos. Danaos memiliki hubungan dengan kota Argos karena dia merupakan keturunan Io, perempuan yang berasal dari Argos. Io pernah dcintai oleh Zeus dan dimurkai oleh Hera sampai akhirnya Io kabur ke Mesir. Ketika Danaos tiba, Argos dipimpin oleh raja Pelasgos, yang juga dikenal sebagai Gelanor. Para Danaid meminta perlindungan pada Pelasgos, dan perlindungan pun diberikan setelah sebelumnya diadakan pemilihan oleh rakyat Argos.[2]
Ketika Pausanias mengunjungi Argos pada abad kedua masehi, dia mendapati cerita mengenai bagaimana Danaos bisa menjadi raja Argos.[3]
Ketika tiba di Agos dia (Danaos) mengklaim kerajaan itu dari Gelanor, putra Sthenelas. Banyak argumen masuk akal yang dikeluarkan oleh kedua belash pihak, dan argumen Sthenelas sama benarnya dengan argumen Danaos; sehingga orang-orang, yang bertugas menentukan keputusan, memutuskan untuk menunda keputusan sampai besok. Besoknya ketika fajar, seekor serigala menyerang segerombolan lembu yang sedang digembalakan di depan dinding kota, dan menyerang serta bertarung dengan banteng yang merupakan pemimpin gerombolan tersebut. Rakyat Argos menganggap bahwa banteng tersebut melambangkan Gelanor dan serigala melambangkan Danaos, karena serigala tidak hidup bersama manusia, sama seperti Danaos yang pada awalnya tidak hidup bersama rakyat Argos. Karena kejadian itulah Danaos bisa menjadi raja Argos. Danaos percaya bahwa serigala itu didatangkan oleh dewa Apollo, karena itu dia mendirikan kuil untuk Apollo Likeios (Apollo Serigala).
Kuil Apollo Likeios selama berabad-abad berikutnya tetap menjadi bangunan yang terkenal di Argos. Di dalam kuil terdapat tahta Danaos yang disebut api Api Foronios.
Ketika Aigiptos dan kelima puluh putranya tiba untuk mengambil para Danaid, Danaos meneyrahkan semua putrinya, supaya tidak terjadi perang. Namun Danaos telah terlebih dahulu memerintahkan semua putrinya untuk membunuh suami-suami mereka di malam pernikahan mereka. Dari lima puluh orang Danaid, empat puluh sembilan mengikuti perintah Danaos dan membunuh suami masing-masing lalu mengubur kepala mereka di Lerna. Satu Danaid, bernama Hipermnestra, tidak membunuh suaminya karena suaminya, Linkeus, menghormati keinginan Hipermnestra untuk tetap menjadi perawan. Danaos murka atas pembangkangan ini, untung saja Hipermnestra diselamatkan oleh Afrodit. Linkeus dan Hipermnestra kemudian memerintah Argos dan mendirikan dinasti Danaid.[4][5][6] Beberapa sumber menyebutkan bahwa Amimone,[7] dan atau Brike (Bebrike)[8] juga tidak membunuh suami mereka.
Danaos akhirnya mati dibunuh oleh Linkeus yang membalaskan kematian saudara-saudaranya.
Versi lainnya mengenai perjalanan Danaos menceritakannya memiliki tiga orang putri bernama Ialisa, Kamira dan Linda, yang disembah di kota-kota yang dinamai sesuai nama mereka di pulau Rhodes, yakni Ialysos, Kamiros dan Lindos. Menurut mitografer Rhodes yang memberitahu Diodoros Sikolos,[9][10] Danaos sempat berhenti dan mendirikan kuil untuk Athena Lindia dalam perjalananya dari Mesir ke Yunani. Herodotos mendengar bahwa kuil di Lindos didirikan oleh putri-putri Danaos.[11]
Catatan kaki
- ^ Pliny Tua, Naturalis Historia, 7.191, 206
- ^ Aiskhilos, Hiketides
- ^ Pausanias, Hellados Periegesis 2.19.3 & 2.19.4
- ^ Pseudo-Apollodoros, Bibliotheka, 2.1.5
- ^ Hyginus, Fabulae, 168
- ^ Pausanias, Hellados Periegesis, 2. 19. 6; 2. 20. 5
- ^ Skholia pada Pindaros, Ode Pithia 9. 200
- ^ Eustathios dalam Dionisios Periegetes, 805
- ^ Diodoros Sikolos, Bibliotheka Historika 5. 58
- ^ Strabo, Geografi, 14. 2. 6
- ^ Herodotos, 2. 182.
Pranala luar