Crux (dibaca /kruks/, bahasa Latin untuk salib), adalah rasi bintang terkecil di antara 88 rasi bintang moderen, tetapi juga salah satu yang paling dikenal. Di berbagai belahan bumi, rasi bintang ini umumnya dikenal sebagai Salib Selatan (Southern Cross - berlawanan dengan Cygnus, Salib Utara).
Dalam tradisi Nusantara, rasi bintang ini dikenal luas karena bentuknya yang khas.[1] Orang Jawa maupun Bugis mengenal rasi ini sebagai "gubuk/rumah miring" (bahasa Jawa: Gubug pèncèng, bahasa Bugis: Bola képpang atau Boyang képpang). Di Jawa juga disebut sebagai lintang Lumbung, karena kemunculannya di langit timur di awal malam menandakan saatnya mengisi lumbung (karena bersamaan dengan musim panen rendheng). Nama lain yang dipakai orang Bugis adalah tobalu ("janda", terkait dengan legenda). Orang Bajo di perairan selatan Sulawesi mengenalnya sebagai Lalajah dan menjadi penunjuk arah selatan. Sementara itu, kalangan pelaut Melayu menamakannya buruj Pari (bintang [ikan] pari), karena bentuknya. Rasi ini juga dikenal sebagai bintang layang-layang.
Ketiga sisi rasi ini dikelilingi oleh Sentaurus, bahkan, dalam tradisi Eropa lama, rasi Crux dimasukkan dalam rasi Centaurus. Di sebelah selatannya terdapat rasi Musca, "sang lalat".
Karakteristik utama
Dengan tidak adanya bintang kutub (lawan posisi dari Polaris) yang tampak jelas pada langit selatan (σ Octantis merupakan bintang terdekat dengan kutub langit selatan, tetapi sangat redup sehingga tidak terlalu bermanfaat), dua bintang pada rasi Crux, Alfa (Acrux) dan Gamma (Gacrux), sering kali dipakai untuk menentukan posisi kutub selatan. Mengikuti garis yang ditunjukkan oleh kedua bintang itu dan memperpanjangnya sekitar 4,5 kali jarak antara kedua bintang itu akan membawa kita pada suatu titik yang dekat dengan kutub langit selatan.
Cara lainnya, jika suatu garis tegak lurus dibuat di antara α Centauri (Toliman) dan β-Centauri, titik di mana garis di atas dengan garis ini berpotongan menandai letak kutub langit selatan.
Objek langit jauh utama
Nebula Coalsack adalah nebula gelap yang paling jelas tampak di langit, dapat terlihat dengan baik oleh mata telanjang sebagai suatu bagian gelap di selatan Bima Sakti.
Objek langit jauh lainnya pada rasi Crux ini adalah Gugus Terbuka NGC 4755, yang lebih dikenal sebagai Kotak Perhiasan atau Gugus Kappa Crucis, yang ditemukan oleh Nicolas Louis de Lacaille pada tahun 1751-1752. Objek ini terletak pada jarak sekitar 7.500 tahun cahaya dan terdiri dari sekitar 100 bintang yang tersebar seluas 20 tahun cahaya.
Daftar bintang
Bintang-bintang yang berada pada rasi ini adalah:
Nama
|
Kondisi
|
Nama lain
|
Asal bahasa
|
Arti
|
β Cru |
bintang tercerah keduapuluh, variabel dari β Cep variable |
Mimosa, Becrux |
Latin |
peniru,[2] singkatan dari "Beta" dan "Crux"
|
α1 Cru |
bintang ganda, bintang tercerah keduapuluh tiga |
Acrux / Magalhãnica |
Latin / Portugis |
singkatan dari "Alpha" dan "Crux" / bintang Magellan[3]
|
γ Cru A |
sistem tiga bintang |
Gacrux / Rubídea |
Latin / Portugis |
singkatan dari "Gamma" dan "Crux" /yang kemerahan[3]
|
δ Cru |
variabel dari β Cep variable |
Pálida |
Portugis |
pucat[3]
|
ε Cru |
|
Intrometida |
Portugis |
rasa ingin tahu (curious)[3]
|
Sejarah dan observasi
Karena adanya gerak presesi dari titik ekuinoks, bintang-bintang yang menyusun rasi Crux terlihat dari daerah Timur Tengah pada zaman purbakala, sehingga para astronom Yunani mengetahui bintang-bintangnya. Namun, dahulu rasi ini tidaklah dianggap sebagai rasi sendiri, melainkan hanya bagian dari rasi Sentaurus. Astronom yang pertama kali menjadikan Crux sebagai rasi bintang tersendiri adalah Augustin Royer dari Prancis pada tahun 1679. Sebelumnya, rasi ini memang sudah dikenal dengan bentuk seperti itu.
Lima bintang tercerah dalam rasi Crux (α, β, γ, δ dan ε Crucis) menjadi bagian pada bendera Australia, Brasil, Selandia Baru (tanpa epsilon), Papua Nugini dan Samoa. Bendera negara bagian Australia seperti Victoria, Wilayah Ibu Kota Australia, Wilayah Utara dan juga bendera Wilayah Magallanes di Chile memuat gambaran rasi ini. Bendera dari zona perdagangan Mercosur menampilkan empat bintang tercerah tanpa epsilon. Crux juga tampak pada lambang negara Brasil. Versi yang telah digayakan juga tampak pada bendera Eureka.
Pranala luar
Referensi