Cristóvão Ferreira
Cristóvão Ferreira (s. 1580–1650) adalah seorang pendeta Katolik Portugis dan misionaris Yesuit yang dikenal karena murtad setelah disiksa oleh orang-orang anti-Kristen di Jepang. Lahir sekitar tahun 1580, di Torres Vedras, Portugal, Ferreira dikirim ke Asia, dimana ia menjadi misionaris di Jepang dari 1609 sampai 1633, menjadi kepala Yesuit di bawah tekanan keshogunan Tokugawa. Pada 1633, Ferreira ditangkap dan menyangkal imannya setelah disiksa selama lima jam. Ia menjadi "pendeta yang jatuh" paling terkenal dan mengubah namanya menjadi Sawano Chūan (Jepang: 沢野忠庵). Ia terdaftar di sebuah wihara Buddha sesuai dengan hukum Jepang, dan menyebut dirinya sendiri "seorang anggota sekte Zen", tetapi pada publikasi miliknya sendiri, ia menyatakan bahwa ia mengadopsi filsafat hukum alam:[1]
Setelah ia murtad, ia menikahi dengan wanita Jepang dan menulis beberapa buku, yang meliputi risalah-risalah tentang astronomi dan kedokteran Barat, yang tersebar pada zaman Edo. Ia juga dituduh secara pribadi menulis buku tentang agama yang berjudul 「顕偽録」 pada 1636, tetapi tidak diterbitkan selama 300 tahun dan terdapat beberapa kontroversi terkait yang ditulisnya.[1] Ia turut dalam pengadilan-pengadilan pemerintah terhadap para Yesuit lainnya yang ditangkap.[2] Ia sering kali hadir saat penggunaan efumi, sementara umat Kristen yang didakwa diperintahkan untuk menginjak gambar Yesus Kristus.[1] Ia meninggal di Nagasaki pada 1650.[3] Tepat sebelum ia meninggal, ia menolak melantunkan puji-pujian, disiksa dan meninggal sebagai seorang martir.[1] Dalam budaya populerNovel Shusaku Endo Silence berlatar belakang masa setelah Ferreira murtad. Ferreira diperankan oleh Tetsurō Tamba dalam versi film 1971 dan oleh Liam Neeson dalam versi film 2016. Dalam film drama Portugis 1996 Os Olhos da Ásia, João Perry memerankan Ferreira.
Lihat pulaReferensi
Bacaan tambahan
Pranala luar |
Portal di Ensiklopedia Dunia