Cistaceae atau Suku Mawarkarang-mawarkarangan adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga "mawar karang" (rock rose). Menurut Sistem klasifikasi APG II suku ini dimasukkan ke dalam bangsa Malvales, kladeuRosidae II. Familia ini terdiri dari sekitar 170-200 spesies dalam 8 genus, tersebar terutama dalam area sedang di Eropa dan Laut Tengah, tetapi juga dijumpai di Amerika Utara; sejumlah terbatas spesies ditemukan di Amerika Latin. Kebanyakan Cistaceae merupakan subshrub dan perdu rendah, serta ada yang berupa tumbuhan herbaceous. Lebih menyukai habitat kering dan banyak matahari. Cistaceae tumbuh baik pada tanah yang buruk dan banyak dibudidayakan pada taman-taman.
Stamennya banyak, panjangnya bervariasi dan duduk pada suatu lempengan; filamen-filamennya bebas. Ovarium tergolong superior, biasanya dengan tiga carpels; placentation bersifat parietal, dengan dua atau lebih ovules pada setiap plasenta. Buahnya berupa kapsul, biasanya dengan lima atau sepuluh valves (tiga pada Helianthemum). Biji-bijinya kecil dengan lapisan keras, tidak tembus air, dengan berat sekitar 1 mg.[1][2][3][4][5]
Ekologi
Kemampuan Cistaceae untuk berbiak subur di banyak habitat Laut Tengah mengikuti dua sifat ekologi penting: kemampuan mycorrhizal ability dan pembaruan cepat setelah kebakaran liar.
Kebanyakan Cistaceae mempunyai kemampuan membentuk hubungan simbiosis dengan akar fungi dari genusTuber.[6][7] Dalam hubungan ini, fungus itu menyediakan komplemen sistem akar dengan tugas menyerap air dan mineral dari tanah, sehingga mengizinkan tanaman induk untuk bertahan pada tanah yang buruk. Sebagai tambahan, kualitas menarik T. melanosporum adalah kemampuannya untuk membunuh semua tumbuhan kecuali tumbuhan induk dalam jangkauan mycelium-nya, sehingga memberikan tumbuhan induk semacam ekslusivitas pada area tanah yang berdekatan.[7]
Di dalam Cistaceae, dikenali 8 genus, termasuk lima yang hidup di Laut Tengah (Cistus, Fumana, Halimium, Helianthemum, Tuberaria) dan tiga di daerah sedang Amerika Utara (Crocanthemum, Hudsonia, Lechea). Delapan genus ini dapat dikelompokkan ke dalam lima garis keturunan utama dalam Cistaceae:
Cistus, Halimium dan Helianthemum dibudidayakan secara luas sebagai tanaman hias. Kebutuhan tanahnya tidak banyak dan keuletannya menyebabkan mereka dapat tumbuh baik dalam kondisi musim dingin bersalju di Eropa utara.
Sejumlah spesies Cistus, terutama C. ladanifer, digunakan untuk menghasilkan resin aromatik, dan digunakan dalam industri parfum.
Simbolisme
Dalam bahasa bunga zaman Victoria, gum cistus dari famili tumbuhan Cistaceae melambangkan kematian segera.
Genus sinonim
Nama-nama generik di dalam familia Cistaceae pernah didefinisikan dalam berbagai publikasi,[11][12] tetapi anggota-anggotanya merupakan sinonim dengan delapan genus yang ditemukan dalam riset selanjutnya. Anthelis -- Aphananthemum -- Atlanthemum -- Crocanthemum -- Fumanopsis -- Helianthemon -- Hemiptelea -- Heteromeris -- Horanthes -- Horanthus -- Ladanium -- Ladanum -- Lecheoides -- Lechidium -- Ledonia -- Libanotis -- Planera -- Platonia -- Pomelina -- Psistina -- Psistus -- Rhodax -- Rhodocistus -- Stegitris -- Stephanocarpus -- Strobon -- Taeniostema -- Therocistus -- Trichasterophyllum -- Xolantha -- Xolanthes
^Heywood, V. H. (ed.) (1993). Flowering plants of the world, pp. 108–109. London: Batsford. ISBN 0-19-521037-9
^Hutchinson, J. (1973). The families of flowering plants: arranged according to a new system based on their probable phylogeny (3rd ed.), pp. 254–255. Oxford: Clarendon. ISBN 0-19-854377-8.
^Judd W. S., C. S. Campbell, E. A. Kellogg, P. F. Stevens, M. J. Donoghue (2002). Plant Systematics: A Phylogenetic Approach, 2nd edition, pp. 409–410 (Cistaceae). Sunderland, Massachusetts: Sinauer Associates. ISBN 0-87893-403-0.
^Mabberley, D. J. (1997). The plant-book: a portable dictionary of the vascular plants (2nd ed.), p. 160. New York: Cambridge University Press. ISBN 0-521-41421-0.
^Chevalier, G., D. Mousain, Y. Couteaudier (1975). Associations ectomycorhiziennes entre Tubéracées et Cistacées. Annales de Phytopathologie7(4), 355-356
^ abGiovannetti, G., A. Fontana (1982). Mycorrhizal synthesis between Cistaceae and Tuberaceae. New Phytologist92, 533-537
^Savolainen, V., M. W. Chase, S. B. Hoot, C. M. Morton, D. E. Soltis, C. Bayer, M. F. Fay, A. Y. De Bruijn, S. Sullivan, and Y.-L. Qiu. 2000. Phylogenetics of Flowering Plants Based on Combined Analysis of Plastid atpB and rbcL Gene Sequences. Syst Biol 49:306-362.
^Soltis, D. E., P. S. Soltis, M. W. Chase, M. E. Mort, D. C. Albach, M. Zanis, V. Savolainen, W. H. Hahn, S. B. Hoop, M. F. Fay, M. Axtell, S. M. Swensen, L. M. Prince, W. J. Kress, K. C. Nison, and J. S. Farris. 2000. Angiosperm phylogeny inferred from 18S rDNA, vbcL, and atpB sequences. Botanical Journal of the Linnean Society 133:381-461.
^Guzmán, B. and P. Vargas. 2009. Historical biogeography and character evolution of Cistaceae (Malvales) based on analysis of plastid rbcL and trnL-trnF sequences. Organisms Diversity & Evolution 9:83-99.
^IPNI (2004). The International Plant Names Index - Record on Cistaceae. Retrieved Nov. 15, 2004.