Cica-koreng jawa
|
---|
Megalurus palustris |
|
|
|
|
Risiko rendah |
IUCN | 22715494 |
---|
|
|
|
Kelas | Aves |
Ordo | Passeriformes |
Famili | Locustellidae |
Genus | Megalurus |
Spesies | Megalurus palustris Horsf., 1821 |
|
Tipe taksonomi | Megalurus |
---|
|
|
Endemik | Namdapha National Park (en) , Pakhui Tiger Reserve (en) , Nameri National Park (en) , Baidyabati DVC Canal (en) , Purbasthali (en) , Gajoldoba (en) , Boshipota (en) , Loktak Lake (en) , Keibul Lamjao National Park (en) , Dehing Patkai National Park (en) , Taman Nasional Kaziranga, Maguri Motapung Beel (en) , Taman Nasional Manas, Orang National Park (en) , Amchang Wildlife Sanctuary (en) , Dipor Bil (en) , Dibru-Saikhowa National Park (en) , Garbhanga Reserve Forest (en) , Pobitora Wildlife Sanctuary (en) , Digholi Beel (en) , Kokilamukh Beel (en) , Majuli (en) , Jeypore Reserve Forest (en) , Panbari Reserve Forest (en) dan Kamlang Wildlife Sanctuary (en) |
---|
Cica-koreng jawa (bahasa Latin: Megalurus palustris) adalah spesies burung dari keluarga Locustellidae dari genus Megalurus. Burung ini merupakan jenis burung pemakan kumbang, belalang, serangga dan memiliki habitat di lapangan rumput terbuka, rumpun gelagah, bambu, semak sekunder, kebun teh. Tersebar sampai ketinggian 2.000 mdpl.
Deskripsi
Cica-koreng jawa memiliki tubuh berukuran sedang dengan panjang tubuh sekitar 22 sampai 28 cm dengan berat tubuh sekitar 38–56 g. Berwarna cokelat. Ada coretan hitam tebal pada punggung. Alis mata kuning tua. Ekor sangat memanjang dan menajam. Tubuh bagian atas cokelat kemerahan terang. Coretan hitam pada punggung dan penutup sayap. Tubuh bagian bawah keputihan. Coretan hitam pada dada. Sisi tubuh dan penutup ekor tersapu merah karat. Iris cokelat, paruh atas hitam, paruh bawah kemerahjambuan, kaki merah jambu. Hidup sebagian di atas tanah, berlari di bawah rumpun lebat. Sering bertengger mencolok di tempat terbuka sambil bernyanyi.
Sarang berbentuk bola, teranyam pada gelagah. Telur berwarna merah jambu, berbintik halus merah dan ungu, jumlah 2–3 butir. Berbiak setiap tahun.
Penyebaran dan Ras
Persebarannya cica-koreng jawa cukup terbatas di kawasan Asia yaitu Indonesia, Pakistan, India, Tiongkok, Filipina, Vietnam, Thailand, Laos, Kamboja, dan Malaysia. Di Indonesia sendiri hanya terbatas di sekitaran wilayah Pulau Jawa dan Bali saja.
Terdapat tiga sub-spesies yang dikenali dengan persebaran berbeda seperti di bawah ini :
- Megalurus palustris toklao : Wilayah timur laut Pakistan (Punjab Timur) melintasi India Utara dan Nepal Selatan, sampai timur laut India (Assam, Nagaland, Manipur, Arunachal Pradesh Selatan), Myanmar, Cina Selatan (Yunnan, Selatan, Guizhou, Guangxi), wilayah timur laut Thailand, Kamboja, Laos Utara, dan Vietnam.
- Megalurus palustris forbesi : Filipina dan Sabah (timur laut Kalimantan).
- Megalurus palustris palustris : Pulau Jawa dan Bali.
Suara
Memiliki volume yang sedang dengan mengeluarkan suara bernada pendek yang nyaring. Suara burung cica koreng-jawa terdengar terpotong-potong yang dibunyikan dengan tempo yang cukup rapat dan hampir seperti crecetan. Suara kicauannya sekilas memang agak monoton dengan melakukan pengulangan kata yang dibunyikan secara menerus. Tapi bunyi kicauannya saat sedang rajin berkicau tergolong tajam yang mampu mengintimidasi burung lain yang ada di dekatnya.
Habitat dan Kebisaan
Kehidupan burung cica koreng-jawa di alam liar biasanya menghuni areal terbuka yang masih terdapat pepohonannya. Areal terbuka tersebut dapat berupa semak belukar, hutan sekunder, areal perkebunan, hutan bambu, dan lainnya.
Makanan
Makanan cica-koreng jawa yang disukai berupa serangga kecil seperti jangkrik, belalang, dan kumbang.
Reproduksi
Musim berkembang biak tiba biasanya berlangsung hampir sepanjang tahun. Di kawasan anak benua india sekitar bulan April dan Juli dengan jumlah telur yang bisa dierami dapat mencapai 3 butir. Selain itu sarang yang dibentuk oleh burung cica koreng-jawa memiliki bentuk mirip bola dan diletakkan pada ranting pohon.
Galeri
Referensi