Christian WolffChristian Wolff (1679–1754) adalah seorang filsuf Jerman pada abad ke-18.[1] Ia merupakan salah satu tokoh utama rasionalisme.[2] Penilaiannya atas kebenaran dilandasi dengan menggunakan akal.[3] Dalam pandangannya, pemerolehan pengetahuan oleh rasio tetap memerlukan pengalaman empiris dari dunia nyata.[4] Wolff adalah murid dari Gottfried Leibniz, sehingga pemikiran filsafatnya merupakan saduran dari gurunya.[5] Dalam pembagian filsafat, Wolff menjadikan logika sebagai cabang filsafat yang paling awal.[6] Pemikiran filsafat Wolff mempengaruhi pemikiran filsafat di kalangan akademikus Universitas Halle.[7] PemikiranRasionalismePemikiran Wolff mengenai rasionalisme pada dasarnya merupakan pengembangan dari asas-asas rasionalisme René Descartes dan saduran pemikiran rasionalisme dari Gottfried Leibniz. Pada universitas-universitas di wilayah Jerman, pemikiran Wolff mempegaruhi kalangan borjuis yang pada masa hidupnya sedang bertentangan dengan teologi gereja Lutheran yang menganut Pietisme.[8] MonismeWolff merupakan tokoh pertama yang menggunakan istilah "monisme". Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yaitu monos yang berarti tunggal atau sendiri. Monisme diartikan sebagai aliran yang meyakini bahwa segala sesuatu berasal daru unsur yang esa. Wujud dari unsur yang esa ini dapat berupa Tuhan, materi, pikiran atau energi. Di dalam monisme, pikiran dan zat adalah sesuatu yang sama karena memiliki substansi yang sama dan hanya prosesnya yang berlainan.[9] PluralismeWolff juga mengemukakan pemikiran mengenai pluralisme. Ia berpandangan bahwa pemikiran manusia dapat dipadukan dengan kebutuhan manusia. Tujuannya untuk menghasilkan satu sudut pandang yang dapat berlaku secara universal di dunia.[10] Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Christian Wolff. |