Children’s Museum of Manhattan atau yang dikenal masyarakat Indonesia dengan nama Museum Anak Manhattan, didirikan oleh Bette Korman, dibawah nama GAME (Growth Through Art and Museum Experience) atau "Berkembang Melalui Seni dan Museum), pada tahun 1973.[1] Dengan New York City yang berada dalam krisis fiskal, hal tersebut berakibat pada dihapuskannya program sekolah untuk seni, musik dan budaya. Sebuah organisasi yang terdiri dari sekelompok seniman dan pengajar, mempersiapkan lokasi di sebuah basemen, untuk memberikan pelajaran di daerah Harlem dan Upper West Side. Dengan dana hibah yang terbatas dari "Sumbangan Nasional untuk Seni", sebuah gedung pengadilan yang telah tidak terpakai, direnovasi menjadi tempat pameran kecil, studio, dan ruang kerja dan dinamakan Museum Laboratorium Manhattan.Museum ini menjadi Museum Anak Manhattan pada tahun 1980an dan pindah ke lokasinya sekarang di West 83rd Street pada tahun 1989. Pengunjungnya berjumlah 325.000 orang per tahunnya, dengan 30.000 anak yang berkunjung, sebagai bagian dari kelompok sekolah dan lebih dari 34.000 anak telah dibantu melalui program penjangkauan ke masyarakat.[2]
Sejarah
Museum ini mengembangkan koleksi dan ruangannya dengan menambah sebuah pusat media, sebuah pusat pelatihan di luar ruangan dan sebuah pusat anak. Museum Anak Manhattan, berkembang dengan adanya pameran "World of Pooh", yang dibuat bekerjasama dengan Disney. Selain itu, sebuah pameran berjudul "Wordplay" dibuka, yang dikhususkan untuk anak berumur 4 tahun kebawah. Direktur eksekutif museum ini, Andy Ackerman, bertindak sebagai presiden Asosiasi Museum Anak, dan pada tahun 1999, menyelenggarakan sebuah konferensi nasional. Pada tahun 2000, museum ini melengkapi konstruksi dengan menambah sebuah pintu masuk, lobi, dan ruangan tambahan untuk pameran.
Pada tahun 2005, museum ini termasuk salah satu dari 406 institusi seni dan pelayanan sosial yang mendapatkan bagian dana hibah $20 juta dari Korporasi Carnegie, yang didonasikan oleh wali kota New York City, Michael Bloomberg.[3][4]