Charles & Keith (ditulis CHARLES & KEITH) adalah sebuah peritel alas kaki dan aksesori mode cepat asal Singapura yang didirikan pada tahun 1996 oleh Charles Wong dan Keith Wong. Berkantor pusat di Singapura, merek ini menjual produknya di Asia, Timur Tengah, Eropa, Amerika Latin, dan Afrika.[1]
Sejarah
Pendirian
Pada tahun 1990, Charles dan adiknya, Keith bekerja di toko sepatu milik orang tuanya di Ang Mo Kio untuk mempelajari cara mengelola toko sepatu,[2] sebelum kemudian membuka gerai pertamanya pada tahun 1996 di Amara Shopping Centre.[1] Charles & Keith mengadopsi model bisnis baru untuk labelnya, karena mereka mengamati bahwa model penjualan sepatu tradisional, di mana penjual membeli sepatu dari pemasok grosir, tidaklah berkelanjutan.[2] Agar lebih menonjol, perusahaan ini mulai merancang produk sepatunya sendiri pada tahun 1997 berdasarkan saran pembeli.[3] Strategi ini pun memungkinkan perusahaan mendapatkan lebih banyak perhatian dari calon pembeli. Setelah bisnisnya makin berkembang, perusahaan ini tidak lagi menggunakan jasa perantara dan langsung berhubungan dengan produsen sepatu.
Charles & Keith meluncurkan jajaran produk alas kaki pria bernama Pedro pada tahun 2005. Perusahaan ini juga mulai menjual aksesori, seperti sabuk, kacamata hitam, dan produk mewah pada tahun 2007.[2]
Ekspansi internasional
Pada tahun 1998, Charles & Keith mulai mengembangkan bisnisnya ke luar negeri dengan membuka gerai pertamanya di Indonesia, dan pada tahun 2015 telah memiliki 40 gerai di Indonesia.[4][5] Pada tahun 2001, Charles & Keith membuka gerai pertamanya di Filipina, dan pada tahun 2015 telah memiliki 30 gerai di Filipina.[6] Pada tahun 2004, perusahaan ini membuka gerai pertamanya di Dubai,[7] dan di Arab Saudi pada tahun 2005.[8] Pada tahun 2011, merek ini telah memiliki lebih dari 230 gerai di seluruh dunia, yang mayoritas berada di Timur Tengah dan Asia.[9]
Pada tahun 2011, LVMH (Louis Vuitton Moet Hennessy) membeli 20% saham perusahaan ini.[10][11] Pada saat itu, LVMH menyatakan bahwa mereka ingin Charles & Keith membuka 40 sampai 50 gerai baru di India.[9] Pada tahun 2013, Charles & Keith telah memiliki lebih dari 300 gerai di seluruh dunia, termasuk di Afrika, dan di Jepang, di mana mereka membuka gerai unggulannya di Harajuku, Tokyo dan juga gerai lain di Yokohama dan Osaka.[10][12][13] Semua gerai tersebut dimiliki oleh perusahaan, kecuali tidak diperbolehkan oleh peraturan setempat, sehingga harus dijalankan melalui joint venture.[8] Pada tahun 2015, merek ini membuka gerai pertamanya di Kamboja,[14]Panama, dan Republik Dominika.
Pada tahun 2017, Charles & Keith meluncurkan koleksi Musim Dingin 2017 di Qatar, dengan membawa konsep minimalis, fungsional, olahraga, dan antik.[15]
Gerai daring
Pada tahun 2004, Charles & Keith menjadi perusahaan pertama asal Singapura yang membuka gerai daring untuk mengembangkan bisnisnya, karena perusahaan dapat menjual produknya ke orang yang tinggal di mana saja, tanpa perlu membuka gerai fisik.[16]
Pada tahun 2016, Charles & Keith mengumumkan penutupan semua gerainya di Jepang dan memutuskan untuk lebih fokus ke gerai daringnya.[17]
Nilai Perusahaan
Tidak ada Tempat untuk Perundungan
Pada tahun 2023, seorang pembeli tas Charles & Keith, Zoe Gabriel mendapat rundungan karena menganggap produk yang dia beli adalah Barang-barang mewah. Perusahaan menyatakan bahwa Charles & Keith tidak menerima perundungan dengan alasan apapun, baik secara luring maupun daring.[18] Akibat kejadian ini, perusahaan mengundang Zoe untuk makan siang bersama para pendiri Charles & Keith serta mengajaknya berkeliling kantor pusat.[19]
^Chan, Robin (20 March 2011). "Charles & Keith Goes Global With LVMH Tie-Up". Straits Times Indonesia. The Jakarta Globe. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 October 2014. Diakses tanggal 20 October 2014.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)