Chaozhou
Chaozhou (Hanzi: 潮州; arti harfiah "prefektur (wilayah) pasang"; Pinyin: Cháozhōu; Wade–Giles: Ch'ao²-chou¹), juga ditulis dengan nama Chiuchow, Chaochow, Teochew, atau Tiochiu adalah sebuah kota di bagian timur Provinsi Guangdong, Republik Rakyat Tiongkok. Chaozhou berbatasan dengan Shantou di Selatan, Jieyang di Barat Daya, Meizhou di Barat Laut, Provinsi Fujian di Timur, dan Laut China Selatan di Tenggara. Secara administrasi pemerintahan, Chaozhou merupakan sebuah kota setingkat prefektur dengan wilayah yurisdiksi (hukum) seluas 3.110 km2 dan total populasi 2.669.844 jiwa.[1] Bersama-sama dengan Shantou dan Jieyang, Chaozhou adalah bagian dari wilayah Chaoshan. Administrasi pemerintahanPrefektur Chaozhou terdiri dari 3 wilayah setingkat kabupaten, meliputi 2 distrik dan 1 kabupaten, yakni :
Eksekutif, badan legislatif, dan yudikatif pemerintahan kota Chaozhou terletak di Distrik Xiangqiao, bersama-sama dengan biro Partai Komunis Tiongkok dan Keamanan Publik.
Geografi dan IklimChaozhou terletak di bagian paling timur dari provinsi Guangdong, di sebelah utara dari kota pantai Shantou. Chaozhou terletak di bagian utara dari delta Sungai Han (韩江), yang mengalir melalui kota ini. Chaozhou merupakan wilayah yang bergunung-gunung. Secara khusus, daerah dekat puncak Gunung Phoenix berada 1.497 meter di atas permukaan air laut. Sungai utama terdekat adalah Sungai Huanggang dan Sungai Han. Sungai Han mengalir dari barat ke tenggara, dan melandai melewati pusat kota Chaozhou; Sungai Huanggang mengalir kira-kira dari utara ke selatan melalui daerah Raoping, bermuara ke lautan. Kedua sungai ini menyediakan air yang berlimpah untuk Chaozhou.[2] Daerah perbukitan mencapai 65% dari total wilayah dalam kota, terutama di Raoping dan Chaoan Utara. Ke arah utara kota, terdapat daerah pegunungan luas yang cocok untuk budidaya perkebunan teh; wilayah dataran rendah terdekat terutama cocok untuk tumbuhan bambu, persik, plum, zaitun, dan nenas. Di daerah tepi Sungai Han, terdapat tanah subur yang digunakan untuk menanam beras, kentang, kacang tanah, kedelai, wortel, jeruk, persik, dan budidaya pisang. SejarahPada tahun 214 SM, Chaozhou adalah daerah yang belum berkembang dan merupakan bagian dari Komanderi (wilayah setingkat prefektur) Nanhai (南海郡) dari Dinasti Qin. Pada tahun 331 M masa Dinasti Han Timur, Haiyang (海陽縣) dibentuk sebagai bagian dari Komanderi Dongguan (東官郡). Komanderi Dongguan berganti nama menjadi Komanderi Yi'an (義安郡) pada tahun 413 M. Komanderi tersebut kemudian menjadi sebuah prefektur pada tahun 590 selama masa awal Dinasti Sui, pertama dengan nama Prefektur Xun (循州, Xunzhou), kemudian berganti menjadi Prefektur Chao (潮州, Chaozhou) pada tahun berikutnya. Pada tahun 1914, pemerintah Republik Tiongkok menggabungkan prefektur Chao dan Xun menjadi Prefektur Chaoxun atau Sirkuit Chaoxun (潮循道). Untuk waktu yang singkat di masa Dinasti Sui dan awal Dinasti Tang, Distrik Haiyang dinamakan Distrik Yi'an (義安縣). Nama Haiyang kemudian tetap bertahan sampai tahun 1914, ketika namanya berubah menjadi Kabupaten Chao'an (潮安縣) untuk menghindari ambiguitas dengan Kabupoaten Haiyang di Provinsi Shandong. Pusat "Pemerintahan Rakyat Guangdong" tahun 1951 berada di Kabupaten Chao'an; sebagian darinya menjelma menjadi Kota Chao'an pada tahun 1953 dan kemudian pada tahun tersebut berganti nama menjadi Kota Chaozhou (setingkat kabupaten). Pada tahun 1955, pusat pemerintahan provinsi dipindahkan ke Shantou. Status sebagai kota Chaozhou dihapus lima tahun kemudian dan dibentuk kembali pada tahun 1979. Pada tahun 1983, situasinya terbalik, di mana Chao'an dihapus dan menjadi bagian dari Kota Chaozhou. Pada bulan Januari 1989, Chaozhou menjadi sebuah kota yang dikelola secara provinsi, dan menjadi sebuah kota setingkat subprefektur pada bulan Januari 1990. Di bulan Desember 1991, status Chaozhou kemudian ditingkatkan menjadi "kota setingkat prefektur" sampai sekarang ini. Chaozhou dan kota-kota terdekat yakni Shantou dan Jieyang secara bersama-sama dinamakan Chaoshan. Nama ini digunakan untuk wilayah administratif-politis gabungan yang mencakup ketiga kota dari tahun 1958 sampai 1983. Untuk lima tahun berikutnya, Kota Shantou merupakan sebuah kota dengan tingkatan lebih tinggi yang meliputi Chaozhou dan Jieyang di dalamnya. Dewasa ini, Chaozhou, Shantou, dan Jieyang memiliki status yang sama. BahasaBahasa Tiochiu (潮州話), sebagai media penyampaian kebudayaan Chaozhou, merupakan salah satu dialek bahasa Tionghoa yang paling konservatif karena mempertahankan banyak perbedaan (bunyi) dari bahasa Tionghoa kuno yang telah hilang dalam sebagian dialek bahasa Tionghoa modern lainnya. Dialek ini dipergunakan oleh kira-kira 10 juta penduduk di Chaozhou dan sekitar 2-5 juta penduduk di luar Tiongkok. Diperkirakan 30% warga keturunan Tionghoa di Vietnam mempergunakan dialek ini.[butuh rujukan] Orang Tiochiu merupakan kelompok etnis Tionghoa terbesar di Thailand dan Kamboja, dan peringkat kedua terbesar di Singapura, setelah orang Hokkian. Bagaimanapun, Bahasa Mandarin secara bertahap menggantikan dialek daerah Tiochiu sebagai bahasa ibu dalam kelompok masyarakat ini, terutama di antara generasi yang lebih muda. KebudayaanChaozhou terkenal sebagai salah satu pusat kebudayaan terbesar di wilayah Lingnan di Tiongkok. Kebudayaan Chaozhou terkenal di seluruh dunia sebagai suatu bagian unik dari warisan dunia. Sepanjang sejarah, wilayah Chaozhou mampu berkembang dan berhasil sebagai sebuah pusat kultural yang makmur, memungkinkan lestarinya sebuah karakter yang istimewa dan unik yang tercermin dalam dialek Tiochiu, opera Tiochiu, masakan Tiochiu, teh Fenghuang Dancong, musik Tiochiu, barongsai Tiochiu, dan sulaman Tiochiu. Opera Tiochiu (潮劇) merupakan suatu bentuk kesenian tradisional yang memiliki sejarah lebih dari 500 tahun dan dewasa ini disukai oleh 20 juta penduduk keturunan Tiochiu di lebih dari 20 negara dan wilayah. Berdasarkan tarian rakyat lokal dan balada, operas Tiochiu telah membentuk gayanya tersendiri di bawah pengaruh Opera Nanxi. Nanxi merupakan salah satu opera Tionghoa tertua dan berasal dari Dinasti Song. Badut dan wanita merupakan karakter khas dalam opera Tiochiu, dan keahlian bermain kipas dan akrobatik lebih menonjol daripada jenis lain pertunjukan. Teh Gongfu (teh ganghu), "espresso"-nya teh Tionghoa dengan sensasi hebat, yang pertama kali diseruput pada zaman Dinasti Song, masih tumbuh subur dan tetap merupakan bagian penting dari etiket sosial di Chaozhou. Meskipun teh ini terasa pahit ketika pertama kali mencapai mulut, ini merupakan sisa rasa yang bertahan lama yang menandakan ciri khas teh ganghu. Menikmati teh ganghu lebih merupakan suatu proses estetika daripada sebuah solusi untuk menghilangkan rasa haus. Di kafe teh lokal, menikmati teh sering disertai dengan musik Tiochiu. Musik senar tiochiu (潮州弦诗), gong, genderang, dan musik kuno dari seperangkat seruling merupakan bentuk tradisional musik Tiochiu. Musik senar Tiochiu sebagian besar terdiri dari instrumen musik petik dan gesek, dan dalam beberapa kesempatan, instrumen musik tiup digunakan. Karakteristik utama instrumen-instrumen tersebut adalah erxuan (二弦) (mirip erhu), tihu, yehu (semuanya berupa kecapi gesek bersenar dua), dan sanxian, pipa, ruan, guzheng, dan yangqin. Jumlah instrumen dan pemain dalam ansambel bersifat fleksibel dan tergantung ketersediaan instrumen dan musisi untuk memainkannya, namun untuk mendapatkan komposisi seimbang dan seragam, hanya satu dari setiap instrumen yang dipilih. Ansambel musik genderang Tiochiu termasuk kombinasi genderang besar dan gong, genderang kecil dan gong, perangkat dizi, genderang dan gong. Musik genderang Tiochiu sekarang ini dikatakan mirip dengan bentuk musik genderang dan tiup zaman Dinasti Han dan Tang. Instrumen musik Tiochiu, guzheng dan erxuan juga dianggap sebagai anggota utama keluarga instrumen musik Tiongkok selatan. Perekonomian
Pada zaman Dinasti Tang, Chaozhou telah berkembang menjadi prefektur besar Lingnan, kemudian pada zaman Dinasti Song, hubungan perdagangan luar Chaozhou semakin aktif. Dalam kitab Sejarah Song (宋史) telah ada catatan mengenai Chaozhou. Pada masa tersebut, Chaozhou merupakan tempat pembuatan keramik yang terkenal, produksi keramik telah dijual ke beberapa negara di Asia Tenggara dan menjadi salah satu basis ekspor keramik Tiongkok ketika itu. Pada masa Dinasti Ming, produksi industri garam Chaozhou dalam skala besar dan menjadi salah satu dari dua besar pusat pengangkutan garam di Guangdong. Pada masa yang sama, gula tebu Chaozhou juga merupakan bisnis besar, yang hampir memonopoli pasar domestik Tiongkok. Pada masa akhir Dinasti Qing dan awal Republik Tiongkok bordiran Chaozhou berkembang luar biasa, dengan tujuan ekspor sebagai prioritas utama. Di Chaozhou terdapat julukan "kota gaun pengantin", "kota keramik Tiongkok", "kota makanan Tionghoa No.1" (kota Anbu, Chao'an), "kota kemasan fleksibel No.1 Tiongkok" (kota Anbu, Chaoan), "kampung produk baja antikarat Tiongkok" (kota Caitong, Chao'an), "kota keramik sanitasi No.1 Tiongkok" (kota Guxiang, Chao'an). Produksi keramik Chaozhou telah memiliki sejarah lebih dari 1300 tahun, merupakan basis produksi seni kerajinan porselen, produk keramik sanitasi yang terbesar Tiongkok,sekaligus merupakan basis ekspor terbesar Tiongkok untuk kedua komoditas tersebut,bahkan merupakan basis produksi terbesar dan terlengkap dunia untuk produk keramik.[5] Di daerah Fengxi terletak "Pusat Ekspo Keramik Fengxi" dan "Pusat Perdagangan Keramik Internasional Chaozhou" di mana keduanya merupakan jendela galeri produk tembikar Chaozhou. Di antaranya pada tahun 2013 dan 2014, bertempat di "Pusat Perdagangan Keramik Internasional Chaozhou" telah diselenggarakan Chaozhou International Ceramics Fair of China Ceramics Capital. PerindustrianSektor industri utama di Chaozhou antara lain industri keramik, baja antikarat, gaun pengantin, makanan, dan eletronik. Nilai produksi industri-industri tersebut pada tahun 2008 mencapai RMB.51,55 miliar. Dengan dibangunnya Kawasan Pengembangan Ekonomi Chaozhou, Kawasan Relokasi Industri Shenzhen Nanshan (Chaozhou) (Shenzhen Nanshan (Chaozhou) Industrial Relocation Park),diusulkan pembangunan Kawasan Industri Chaoshang-ASEAN. Tahun 2008 menjadi tahun perdana interaksi antar-pelabuhan terbuka kedua kawasan.[6] PertanianPada tahun 2013, nilai produksi total sektor pertanian Chaozhou mencapai 9,41 miliar RMB, naik 5,2% dibanding tahun sebelumnya. Areal tanam mencapai 960.200 mǔ (1 mǔ (Hanzi: 亩;Hanzi: 畝) setara 666 2⁄3 m2) , turun 0,6% dari tahun sebelumnya. Areal tanaman pangan sebesar 664.000 mǔ, turun 3,3% dari tahun sebelumnya. Total produksi tanaman pangan mencapai 260.000 ton, turun 10,3% dari tahun sebelumnya. Total produksi buah-buahan 174.000 ton, naik 12,3% dari tahun sebelumnya. Total produksi daun teh 14.500 ton, naik 14,2%; sayur-sayuran 459.000 ton, naik 5,3%. Produksi berbagai jenis daging 75.000 ton, turun 2,6%. Produk perairan 188.000 ton, turun 5,5%.[7] Kota Kembar
Serba-serbi
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
|